Ada banyak gaya untuk mendidik anak-anak yang kerap orang tua terapkan, salah satunya yaitu metode co-parenting.
Di mana ada cara tertentu yang bisa orang tua pakai dalam menerapkan metode tersebut.
Bahkan selebgram ternama Rachel Vennya turut menggunakan gaya mendidik co-parenting.
Seperti apa hal tersebut? Berikut ini informasi selengkapnya untuk Anda.
Metode Co-Parenting Viral Digunakan Rachel Vennya
Belum lama ini, anak Rachel Vennya yakni Xabiru Oshe Al Hakim menarik perhatian warganet Indonesia.
Bagaimana tidak, videonya tengah deep talking bersama dengan sang ibu menjadi viral di sosial media.
Dalam video itu, bocah yang kerap disapa Biru meminta supaya sang ayah Niko Al Hakim tinggal bersama kembali.
Tetapi keinginan Biru tak bisa orangtuanya penuhi karena mereka sudah bercerai di tahun 2020 lalu.
Biru yang baru berumur 5 tahun pun tak dapat membendung air matanya lantaran ia merindukan ayahnya.
Tak hanya menangis karena merasa rindu, Biru juga meminta agar Niko berhenti bekerja.
Dalam video tersebut, Biru menangis dan mengatakan ia tidak suka jika ayahnya bekerja.
Apa Itu Co-Parenting?
Rachel Vennya dan Niko Al-Hakim menjadis alah satu pasangan yang rukun untuk anak-anaknya setelah bercerai.
Keduanya kompak dalam momen-momen tertentu seperti hari raya maupun ulang tahun.
Rachel menyebut, keduanya sepakat untuk melakukan metode co-parenting kepada sang buah hati.
Melansir dari Medical News Today, co-parenting mengacu kepada orang tua yang saling berbagi tanggung jawab setelah bercerai.
Co-parenting pun bisa menjadi tantangan dan manfaat untuk sebuah keluarga.
Dengan saling bekerja sama, maka orang tua tetap bisa memberikan anak rasa aman walaupun sudah tak lagi bersama.
Manfaat Co-Parenting untuk Anak
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa manfaat dari metode co-parenting untuk anak kalau melakukannya dengan baik dan tepat.
1. Kemampuan Adaptasi Anak Bisa Lebih Baik
Manfaat pertama dari pengasuhan dengan co-parenting, anak pun bisa lebih mudah untuk beradaptasi.
Ia pun tak akan melihat jika perceraian merupakan akhir dari segala hidupnya.
Sebab orang tua yang menggunakan metode co-parenting, masih memberikan pengasuhan maksimal kepada buah hatinya.
Pengalaman anak pun bisa semakin kaya dan hal tersebut dapat membuatnya lebih mudah beradaptasi dalam lingkungan baru.
2. Rasa Percaya Diri Anak Menjadi Meningkat
Dengan co-parenting, anak pun bisa mendapatkan kasih sayang secara penuh dari kedua orangtuanya.
Di mana dengan hal ini, anak akan merasa tetap mendapatkan cinta apapun yang terjadi.
Jika hal itu berlanjut, maka rasa kepercayaan diri anak akan semakin meningkat.
Pasalnya perceraian orang tua bisa begitu berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak.
3. Anak Bisa Belajar Menyelesaikan Masalahnya
Selain itu anak juga bisa melihat secara langsung contoh nyata bagaimana kedua orangnya bisa tetap untuk saling menghargai walaupun tak lagi bersama.
Dari sini, anak pun bisa sekaligus mempelajari cara untuk menyelesaikan masalah.
Meskipun tak lagi bersama, bukan berarti kedua orang saling membenci.
Masih ada jalan tengah untuk bisa sama-sama saling bahagia.
4. Buah Hati Tetap Merasa Utuh
Anak tak akan merasa insecure dengan cap seorang anak broken home.
Kehadiran kedua orangtuanya yang masih serta senantiasa mendampingi sekaligus mengasuhnya setelah perceraian dapat membuat anak utuh.
Hal ini dapat memberi dampak psikologis yang tentu saja lebih baik kepada anak.
5. Anak Akan Mendapat Rasa Aman
Walaupun orangtua bercerai, anak tetap bisa merasa aman saat masih mempunyai dua orang dewasa yang dapat menggandeng tangannya.
Anak pun bisa terus merasa aman berkat co-parenting.
Demikian informasi tentang metode co-parenting dan manfaatnya yang kini viral karena Rachel Vennya.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.