Pernahkah Anda melihat hewan peliharaan betina kesayangan menunjukkan gejala aneh seperti demam, lesu, dan keluarnya cairan bernanah dari organ intimnya?
Jika ya, waspadalah! Hewan peliharaan Anda mungkin terserang Pyometra, infeksi rahim yang mengancam jiwa.
Apa itu Pyometra?
Pyometra, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “nanah dalam rahim”, adalah infeksi bakteri yang menyerang rahim hewan betina.
Infeksi ini biasanya terjadi beberapa minggu setelah siklus birahi, di mana bakteri oportunistik seperti Escherichia coli dan Staphylococcus spp. memasuki rahim melalui vagina.
Bakteri ini kemudian berkembang biak di dalam rahim, menghasilkan nanah dan menyebabkan peradangan.
Pyometra dapat menyerang berbagai hewan betina, termasuk anjing, kucing, sapi, dan kuda, meskipun paling sering terjadi pada anjing dan kucing yang belum disteril.
Dua Wajah Pyometra, Terbuka dan Tertutup
Pyometra terbagi menjadi dua jenis berdasarkan kondisi serviks, yaitu:
- Pyometra Terbuka: Serviks terbuka, memungkinkan nanah keluar dari rahim melalui vagina. Hal ini ditandai dengan keluarnya cairan putih keabuan atau kehijauan berbau busuk dari alat kelamin hewan.
- Pyometra Tertutup: Serviks tertutup, menjebak nanah di dalam rahim. Gejalanya mungkin lebih samar, termasuk demam, lesu, nafsu makan menurun, dan pembengkakan perut.
Gejala Pyometra
Mengenali gejala Pyometra sejak dini sangat penting untuk menyelamatkan hewan peliharaan Anda. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Demam
- Lesu dan kurang aktif
- Nafsu makan menurun
- Penurunan berat badan
- Minum berlebihan
- Muntah
- Diare
- Keluarnya cairan bernanah dari vagina (pyometra terbuka)
- Pembengkakan perut (pyometra tertutup)
Diagnosis dan Pengobatan
Jika Anda mencurigai hewan peliharaan terserang Pyometra, segera bawa ke dokter hewan. Diagnosis akan dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes darah, dan USG untuk melihat kondisi rahim.
Pengobatan Pyometra tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Pada kasus pyometra terbuka, antibiotik dan obat anti-inflamasi dapat diberikan.
Pada kasus yang lebih parah atau pyometra tertutup, sterilisasi (pengangkatan rahim dan ovarium) mungkin diperlukan.
Pencegahan
Sterilisasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah Pyometra pada hewan betina.
Selain itu, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan hewan peliharaan, serta mengawasi hewan saat birahi, juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Pyometra adalah penyakit serius yang dapat membahayakan nyawa hewan peliharaan.
Dengan mengenali gejalanya, mendiagnosisnya dengan tepat, dan memberikan pengobatan yang cepat, Anda dapat menyelamatkan hewan kesayangan Anda dari penyakit ini.
Ingatlah, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.
Sterilisasi hewan peliharaan betina adalah langkah terbaik untuk melindungi mereka dari Pyometra dan penyakit lainnya di masa depan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.