Viral kisah seorang ibu meninggal ketika melahirkan anak ke 10 dan membuat warganet merasa miris dengan kondisinya.
Bagaimana tidak, momen melahirkan yang seharusnya membahagiakan karena kedatangan buah hati justru menjadi menyedihkan.
Kini, kesepuluh anak ibu itu menjadi piatu dan hanya bersama sang ayah.
Penyebab Ibu Meninggal Ketika Melahirkan Anak ke 10
Cerita ibu meninggal ketika melahirkan anak ke 10 menjadi viral setelah berada dalam postingan akun Tiktok bernama @hakakiela.
Dia membagikan cerita wanita yang meninggal dunia dengan dugaan karena perdarahan dan komplikasi setelah melahirkan.
Berdasarkan video yang viral, peristiwa ini terjadi di Kelantan Malaysia.
Dari video yang sama, wanita itu bernama Nur Zaihan Abdul Halim.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 33 tahun di Rumah Sakit HUKM Cheras, Malaysia.
Melansir dari akun Tiktok @hakakiela, mendiang Nur Zaihan meninggal dunia tepat jam 9.11 malam waktu setempat.
Selain pendarahan, kabarnya Nur Zaihan Abdul Halim sempat menjalani sebanyak 8 kali operasi sesar.
Pihak dokter berhasil menyelamatkan bayi di dalam kandungannya dan kini menjalani perawatan intensif.
Tetapi sayangnya sang ibu tak bisa mereka selamatkan.
Suami dari Nur Zaihan Abdul Halim tidak percaya sang istri sudah meninggal dunia.
Ibu tersebut meninggalkan kesepuluh anaknya yang masih kecil dan kisahnya membuat harau banyak pihak.
Namun postingan ibu yang meninggal setelah melahirkan anak ke 10 menuai komentar sarkas dari warganet.
Di mana para warganet menyarankan agar seorang ibu ada baiknya melakukan KB atau keluarga berencana.
Pasalnya ibu yang memiliki 2 anak lebih cukup kesulitan dan kebutuhannya bukan sekedar makan.
Ada juga warganet yang berpesan agar para lelaki menyayangi sang istri karena hamil dan melahirkan bukan hal mudah.
Dampak Negatif Terlalu Sering Melahirkan
Jika berkaca dari kasus ibu meninggal ketika melahirkan anak ke 10, memang ada dampak jika terlalu sering melahirkan.
Biasanya melahirkan lebih dari lima kali atau terlalu sering melahirkan disebut sebagai multiparitas.
Berdasarkan hasil penelitian, kondisi multiparitas ini mempunyai risiko kesehatan untuk ibu dan janin.
Selain itu ada beberapa resiko yang kemungkinan akan para wanita alami jika sering melahirkan antara lain:
1. Diabetes Gestasional
Risiko pertama yaitu diabetes gestasional yang terlalu sering melahirkan.
Kelebihan berat badan pada kalangan ibu hamil yang terlalu sering melahirkan mempunyai dampak negatif.
Selain itu hal tersebut akan berpengaruh terhadap gangguan pertumbuhan janin, masalah pernafasan pada bayi, kelahiran prematur, penyakit kuning sampai keguguran.
2. Preeklamsia
Menyadur dari Mayo Clinic, preeklampsia adalah sebuah komplikasi kehamilan dengan tanda peningkatan tekanan darah.
Bukan itu saja, tanda dari preeklamsia yaitu kerusakan di beberapa sistem organ.
Preeklamsia ini bisa terjadi pada awal minggu ke 20 masa kehamilan bahkan, dapat juga menimpa wanita yang memiliki tekanan darah normal.
Bagi wanita yang terlalu sering melahirkan, kemungkinan risiko tersebut bisa terjadi.
Apalagi kalau jarak kehamilan dan kelahiran terlalu dekat atau kurang dari dua tahun.
Bukan itu saja, preeklamsia yang terjadi jika wanita terlalu sering melahirkan yaitu berisiko perubahan sistem kekebalan dalam tubuh menjadi lemah.
3. Plasenta Akreta
Ada juga plasenta akreta yang merupakan kondisi kehamilan serius saat plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding Rahim.
Hal tersebut bisa menyebabkan kehilangan darah parah sesudah melahirkan.
Selain itu, kondisi satu ini dapat menyebabkan adanya kerusakan di Rahim atau organ tubuh lainnya.
Bekas luka usai proses melahirkan bisa meningkatkan risiko tersebut.
Pentingnya untuk edukasi tentang kesehatan ibu agar tidak terjadi lagi kasus ibu meninggal ketika melahirkan anak ke 10.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.