Reportasee.com – Video hujan es dan angin kencang belakangan ini menjadi viral di sosial media.
Dalam video terlihat hujan es yang beserta angin kencang di kawasan Pekon Betung Sukosari tepatnya Kecamatan Sekincau.
Hujan es yang terjadi di Kabupaten Lampung Barat ini terjadi pada hari Minggu tanggal 20 Februari kemarin sekitar jam 4 sore.
Cuaca ekstrim tersebut tentu saja berdampak terhadap masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Terbukti banyak bagian atap rumah milik warga terbang karena terkena angin.
Bukan hanya itu, atap rumah warga pun ada yang jebol lantaran tertimpa bongkahan es yang sebesar kelereng.
Berdasarkan video viral yang diterima media setempat dalam rekaman itu tampak tengah terjadi hujan es.
Terlihat pula warga yang berada di lokasi memperlihatkan butiran es yang terjatuh.
Dari video tampak bongkahan es sebesar kelereng yang turun bersama hujan di tangan warga.
Dalam tayangan yang beredar tampak warga di sekitarnya pun merasa panik.
Kepanikan masyarakat setempat pun bertambah karena hujan turun beserta angin kencang.
Kuat dugaan, perekam video adalah seorang wanita.
Terdengar dari dalam video ia terkejut karena melihat hujan es dan menjelaskan lokasinya di Lampung Barat.
Bukan hanya perekam video, warga sekitar ada pula yang merasa terkejut dan bersama-sama mengucapkan takbir atas kejadian tersebut.
Memang fenomena hujan es sendiri terbilang cukup jarang terjadi khususnya di Indonesia.
Ini Fakta Viral Video Hujan Es dan Angin Kencang di Kawasan Sekincau
Sementara itu Armansyah selaku Forecaster Stasiun Meteorologi Raden Inten 2 Lampung memberikan pertanyaan terkait hasil analisis.
Fenomena dalam video hujan es dan angin kencang ini terjadi karena adanya konvergensi angin serta belokan angin.
Hasil analisisnya yaitu terdapat shearline yang terjadi di kawasan Lampung Barat.
Adapun pemicunya sendiri adalah sirkulasi siklonik yang ada di sebelah barat daya kawasan Lampung.
Kondisi itu seiring dengan tingginya anomali di perairan tepatnya bagian barat Lampung.
Bukan hanya itu, nilai kelembapan udara di kwasan sebagian besar kota Lampung ada di lapisan 700mb, 850mb dan 500mb.
Di mana nilai tersebut berkisar antara 80 sampai 90 persen.
Ia menerangkan keadaan atmosfer itu mengakibatkan terbentuknya awan konvektif atau Cumulonimbus.
Awan itu terbentuk dengan ukuran yang besar serta luas dan dapat bertahan sampai beberapa jam.
Waktu untuk bertahannya sendiri mulai jam 3 sore sampai 6 sore.
Adapun Armansyah mengaku pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini ke masyarakat.
Tak tanggung-tanggung mereka memberikan peringatan hingga 4 kali di grup sosial media seperti Telegram, Instagram, WhatsApp dan Facebook.
Bukan itu saja, pihak BMKG melakukan koordinasi pula dengan RRI, BPBD, Kecamatan, Basarnas serta stakeholder lainnya.
Bahkan respon lanjutkan tentang peringatan dini tersebut sudah mereka komunikasikan dan teruskan ke grup Polri dan TNI AD.
Mengenai fenomena itu, Armansyah mengimbau masyarakat agar tetap tenang.
Kendati demikian pihaknya akan terus waspada dengan cara memonitor perkembangan peringatan dini serta informasi cuaca secara berkala.
Ini bisa masyarakat akses lewat berbagai kanal mulai dari sosial media sampai situs resmi BMKG.
Menurutnya, kalau hujan masih berlangsung dengan intensitas cukup sedang sampai lebat maka ada tindakan tertentu.
Yaitu pemangkasan dahan pohon tua serta lapuk juga memperbaiki baikan atap yang sudah rusak.
Tindakan juga termasuk perbaikan terhadap bagian tiang rumah yang sudah lapuk.
Mengenai video hujan es dan angin kencang yang viral, pihaknya meminta warga agar menjauh dari lokasi bahaya.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.