Unggahan Mahalnya Harga Sembako di Pedalaman Papua Viral, Apa Penyebabnya?

Sudah bukan rahasia umum lagi jika harga sembako di pedalaman Papua bernilai sangat fantastis atau tergolong mahal.

Papua sendiri adalah salah satu kawasan yang berada sangat jauh dari kawasan ibu kota Jakarta.

Apalagi, di Papua masih banyak wilayah yang terisolasi dan cukup sulit mendapat akses.

Kerap kali informasi terkait harga sembako di Papua menjadi sorotan warganet dan membuatnya terkejut.

Viral Unggahan Mahalnya Harga Sembako di Pedalaman Papua

Terbaru, sebuah video postingan akun Instagram bernama @henrakaiju menjadi viral di sosial media.

Dalam postingannya tersebut, dia memperlihatkan gambaran mahalnya harga bahan pokok di Papua.

Ia menunjukan bahan pokok mulai dari minyak, telur, beras dan bahan-bahan lainnya dengan harga lebih tinggi daripada harga di tempat lain.

Bahkan dalam postingan tersebut, harga beras 5 kg di pedalaman Papua mencapai Rp 200 ribu.

Hal itu tentu saja jauh berbeda dengan harga beras 5 kg pada umumnya yang berkisar antara Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu.

Rupanya tak hanya beras yang memiliki harga tinggi di pasaran.

Sebab harga sembako di pedalaman Papua lainnya juga dijual dengan nominal di atas rata-rata.

Sebut saja harga minyak goreng 1 liter di Papua seharga Rp 60 ribu, dan 2 liter mencapai Rp 110 ribu.

Sementara itu untuk gula ukuran ½ kg saja harganya mencapai Rp 20 ribu.

Telur satu karpet seharga Rp 110 ribu, sedangkan untuk per butir harganya mulai dari Rp  5 ribu.

Untuk mi instan, harganya mencapai Rp 170 ribu per satu kardus dan bersatu bungkusnya sebesar Rp 5 ribu.

Melihat unggahan video mahalnya harga bahan pokok yang ada di Papua, membuat warganet merasa kaget.

Lewat kolom komentar, mereka menyebut jika pemilik toko sembako itu adalah sultan.

Sebab jika melihat dari harga sembakonya, maka pemilik warung membutuhkan modal ratusan juta agar bisa membuka toko sembako.

Video tersebut sudah mendapat sampai Rp 7.900 likes dan ratusan komentar dari warganet.

Mengapa Harga Sembako di Papua Sangat Mahal?

Sudah banyak orang yang tahu jika harga sembako di pedalaman Papua lebih mahal daripada kawasan lainnya.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang menyebabkan harganya menjadi jauh lebih mahal.

Apa saja faktor tersebut? Berikut ini informasi selengkapnya untuk Anda.

1. Distribusi

Untuk pendistribusian logistik, di Papua menggunakan transportasi yang bersifat on the way transport.

Di mana barang komoditas pokok yang masuk ke sebuah kota atau arus impor biasanya lebih besar daripada barang komoditi produksi yang keluar dari kota itu atau arus ekspor.

Hal ini mengakibatkan terjadinya sebuah sistem ekonomi yang pada dasarnya tidak seimbang.

Akibat dari hal tersebut, maka perekonomian berjalan dengan lambat dan kota distribusi hanya menjadi kawasan penyangga ekonomi bagi wilayah hinterland.

2. Transportasi Udara Menjadi Andalan

Sudah menjadi rahasia umum jika dominasi akses transportasi di Papua menggunakan transportasi udara.

Bahkan transportasi udara menjadi andalan untuk pengiriman semua barang ke pedalaman papua.

Tetapi resiko yang perlu masyarakat tanggung yaitu biaya transportasi menjadi lebih mahal dan berpengaruh terhadap harganya.

3. Ketergantungan Bahan Pokok Dari Luar Papua

Faktor berikutnya yaitu adanya ketergantungan kebutuhan akan bahan pokok masyarakat Papua dari luar Papua.

Ini menyebabkan biaya logistik pengiriman yang harus penjual tanggung lebih besar.

Bahkan harga pengiriman seringkali lebih mahal daripada harga barang itu sendiri.

Itulah informasi tentang mahalnya harga sembako di pedalaman Papua dan penyebabnya yang perlu Anda pahami.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img