Reportasee.com – Tukang cendol dibayar 200.000 dukung Jokowi 3 periode akhir-akhir ini menjadi viral di kalangan pengguna sosial media.
Hal ini berawal dari sejak akhir bulan Februari lalu di mana beredar video seorang pedagang cendol di Sidoarjo mendukung Jokowi 3 periode.
Dari video tersebut, tukang cendol ini mengaku bernama asli Bangun Wahyudi asal Purbalingga Jawa Tengah.
Menurut pengakuannya, ia mendapat 200 ribu rupiah usai seseorang rekam dalam video itu.
Bangun masih mengingat peristiwa itu terjadi sekitar 3 minggu sebelumnya menjelang waktu tengah hari.
Kala itu ada mobil jenis berkelir warna hitam berhenti di lokasi ia mangkal menjual es dawet.
Kemudian dua orang pria turun dari dalam mobil lalu memesan es dawet dagangannya.
Usai minum dua orang pria itu menawari Bangun menjadi model dalam sebuah konten video.
Ia berkata bahwa kedua orang pria ini mengaku sebagai YouTuber.
Mendengar tawaran itu, Bangun sendiri tidak merasa keberatan lantaran mendapat permintaan akting saat meracik es di dalam gelas.
Selain itu dua orang pria ini juga memperlihatkan daftar pernyataan di layar telepon genggam terkait tanggapannya kalau Jokowi menjabat selama 3 periode.
Tukang es cendol ini menuturkan bahwa kedua pria tersebut tidak mengarahkan narasi dan meminta pendapat yang murni.
Bangun berkata lantaran ia sempat mendengar berita tentang penundaan Pemilu, ia secara spontan mengucapkan dukungan jika Jokowi 3 periode.
Dia mengatakan tahap pengambilan gambar itu berlangsung dengan singkat dan hanya sekitar 15 menit.
Proses perekaman Bangun menggunakan telepon genggam dan sebelum pergi salah seorang pria itu memberikannya uang 200 ribu rupiah.
Komentar Politisi Terkait Tukang Cendol Dibayar 200.000 Dukung Jokowi 3 Periode
Rocky Gerung selaku pengamat politik serta akademisi rupanya turut memberi tanggapan terkait tukang cendol dibayar 200.000 dukung Jokowi 3 periode .
Dia menyebutkan bahwa tukang cendol itu sudah melakukan antisipasi sebelum Jokowi maupun pihak sebagai perwakilannya melintas di sekitarnya.
Sehingga mereka pun mendapatkan uang masing-masing sebesar 200 ribu rupiah.
Selain itu Rocky menilai sayembara untuk memuji-muji Jokowi sampai mendukungnya lanjut sampai 3 periode memicu tukang cendol lain.
Dengan demikian mereka pun saling berebut serta berteriak guna mendapatkan hadiah sebesar 200 ribu rupiah.
Bukan hanya itu, Rocky menilai pujian dari tukang cendol untuk Jokowi di Sidoarjo demi memuluskan langkahnya adalah pujian yang penuh dengan kepalsuan.
Mantan pengajar ini menyebut lembaga survei sudah terkena tipuan oleh respondennya sendiri.
Sebab para responden menjawab dengan asal asalan ketika mendapat kuesioner tentang survei rencana Jokowi tiga periode.
Sehingga ini terjadi kepalsuan dan seharusnya harus lembaga-lembaga survei pelajari.
Dia turut membenarkan fenomena tukang cendol yang viral ini sebagai pertanda kalau adanya algoritma kultural di balik rencana Jokowi 3 periode sudah berjalan.
Lebih lanjut, Rocky menilai aksi tukang cendol mendapat bayaran 200 ribu untuk mendukung Jokowi tiga periode menjadi viral ini termasuk bentuk serangan fajar.
Di mana serangan fajar tersebut berlangsung bahkan sebelum penyelenggaraan pemilu.
Menurutnya serangan fajar itu sangat efektif berjalan lantaran saat ini banyak masyarakat mengalami kesulitan ekonomi sebagai akibat dari pandemi.
Ia mengungkapkan fenomena tukang cendol dibayar 200.000 dukung Jokowi 3 periode tidak lagi terelakkan saat kesulitan ekonomi melanda.
Walaupun jika melihat secara moral, hal ini adalah perbuatan yang tergolong tidak jujur.
Kemudian Rocky pun menyimpulkan fenomena tersebut mencerminkan sikap dari istana yang mengajarkan masyarakat untuk berbohong.
Mereka pun mengandalkan adanya surveyor dan vlog yang kini tengah populer.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.