Bitcoin kembali tertekan pada Selasa (10/12/2024), dengan harga yang melemah sekitar 0,02% menjadi US$96.889 pada pukul 13:00 WIB, setelah penurunan yang lebih dalam pada hari sebelumnya, di mana Bitcoin ditutup turun 3,18% di level US$96.912.
Harga Bitcoin ini sangat kontras dengan posisi pada 8 Desember 2024, ketika Bitcoin sempat menembus level psikologis US$100.000.
Pada 9 Desember 2024, Bitcoin mengalami penurunan yang cukup signifikan, dengan data Coinglass menunjukkan adanya outflow sebesar US$741,65 juta dari pasar spot.
Sementara itu, secara keseluruhan, pasar kripto mengalami net outflow sebesar US$2,54 miliar, mencerminkan aksi profit taking dari para pelaku pasar.
Meski demikian, dalam jangka waktu pendek, inflow sempat tercatat dalam satu hingga dua jam terakhir.
Salah satu faktor yang turut memengaruhi pergerakan pasar kripto adalah kabar mengejutkan datang dari Bhutan.
Berdasarkan laporan terbaru dari Onchain Lens yang dilansir oleh Odaily, pemerintah Bhutan dilaporkan mentransfer sebanyak 406 Bitcoin ke QCP Capital.
Transaksi tersebut diperkirakan bernilai sekitar US$40 juta atau sekitar Rp640 miliar. Keputusan ini mencerminkan langkah besar yang diambil oleh Bhutan dalam menjajaki dunia cryptocurrency.
Tindakan ini menandakan keterlibatan aktif pemerintah Bhutan dalam pasar cryptocurrency, yang selama ini dianggap sebagai langkah keuangan signifikan dalam ruang digital.
Bhutan, yang sebelumnya dikenal dengan pendekatannya yang hati-hati terhadap inovasi teknologi, kini tampaknya semakin tertarik untuk mengeksplorasi potensi keuntungan dari mata uang digital.
Transfer Bitcoin ini juga menyoroti kolaborasi strategis antara Bhutan dan QCP Capital, salah satu pemain terkemuka di industri kripto.
Langkah ini bisa menjadi acuan bagi negara-negara lain yang tengah mempertimbangkan untuk terlibat dalam pasar cryptocurrency.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan integrasi mata uang digital dalam sistem keuangan global, tindakan Bhutan bisa menjadi studi kasus yang berharga bagi negara lain dalam merancang kebijakan terkait cryptocurrency mereka.
Selain itu, keputusan Bhutan ini mungkin memiliki dampak yang lebih luas, tidak hanya di pasar kripto, tetapi juga pada regulasi dan hubungan ekonomi internasional yang berkaitan dengan aset digital.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.