Berita

Tradisi Ramadan 8 Daerah di Indonesia

Reportasee.com – Tradisi ramadan delapan daerah di Indonesia. Ramadan yang sudah semakin dekat ini, tidak hanya membuat masyarakat menanti kehadirannya, tetapi juga mengingatkan mereka.

Ya, beberapa tradisi Ramadan atau kebiasaan akan kembali masyarakat lakukan khususnya mereka yang beragama Islam.

Ada banyak kebiasaan dari berbagai tempat di Indonesia yang hanya masyarakat lakukan saat bulan Ramadan saja.

Kebiasaan tersebut menjadi tradisi yang tentunya berbeda satu dengan yang lainnya.

Selain unik, ada juga tradisi yang cukup menarik untuk Anda simak.

Hal tersebut banyak masyarakat lakukan sebelum bulan Ramadan tiba, artinya tradisi tersebut adalah untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Ada juga yang masyarakat lakukan selama bulan Ramadan.

Mau tahu apa saja ragam tradisi Ramadan di berbagai daerah? Yuk, simak ulasannya.

Bagaimana Tradisi Ramadan di Indonesia?

Nyorog dan Motong Kebo Andilan di Betawi

Menyambut bulan suci Ramadan sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Betawi melakukan tradisi nyorog.

Tradisi ini merupakan tradisi yang telah masyarakat Betawi lakukan turun-temurun.

Mereka yang berusia lebih muda, mendatangi mereka yang lebih tua sambil membawa bingkisan makanan.

Kebiasaan ini sebenarnya memiliki tujuan untuk menjalin silaturrahmi sambil bermaaf-maafan dan meminta restu sebelum bulan Ramadan.

Sayangnya, tradisi ini sudah mulai hilang tergerus perkembangan zaman dan banyaknya warga betawi asli yang sudah pindah ke luar kota.

Sehingga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi secara langsung cukup memakan banyak waktu dan biaya.

Apalagi sekarang teknologi sudah berkembang sangat cepat dan orang dapat dengan mudah saling mengirim pesan singkat baik secara pribadi atau melalui grup WhatsApp.

Selain kebiasaan menyambut Ramadan, warga Betawi juga biasa melakukan Motong Kebo Andilan saat bulan Ramadan tiba.

Tradisi Motong Kebo Andilan ini adalah tradisi di mana, mereka saling mengumpulkan uang atau istilahnya patungan untuk membeli kerbau.

Hal ini mereka lakukan sejak sebelum bulan Ramadan.

Mereka pun saling bergantian dalam menggembala dan merawat kerbau tersebut.

Saat bulan Ramadan tiba, mereka pun akhirnya menyembelih kerbau tersebut dan memasak serta memakannya bersama-sama. 

Munggahan dan Ngabuburit di Jawa Barat

Sama halnya dengan masyarakat Betawi, Jawa Barat juga memiliki kebiasaan sebelum dan saat Ramadan tiba, namun istilah tradisi Ramadan tersebut bernama munggahan.

Masyarakat Jawa Barat biasa melakukan Munggahan 1 minggu jelang Ramadan.

Selain melakukan silaturrahmi dengan teman dan keluarga, kebiasaan ini juga merupakan ajang kumpul dan saling maaf memaafkan antar sesama anggota keluarga, saudara, sahabat dan teman sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Sedangkan saat Ramadan telah tiba, kebiasaan unik lain yang masyarakat daerah Pasundan ini lakukan berganti nama menjadi Ngabuburit.

Ngabuburit sendiri sebenarnya merupakan tradisi menunggu waktu berbuka bersama teman atau keluarga sambil berjalan-jalan di luar rumah.

Membeli makanan untuk berbuka  tau sekedar menikmati suasana sore hari.

Nyadran dan Dugderan di Jawa Tengah

Kebiasaan ziarah kubur atau nyekar memang merupakan tradisi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Tidak hanya sebelum bulan Ramadan, tradisi ini sering masyarakat lakukan pada bulan-bulan lain.

Bagi masyarakat Jawa Tengah, salah satu tradisi Ramadan berupa ziarah kubur ini adalah Nyadran.

Saat hendak datang bulan Ramadan biasanya masyarakat Jawa Tengah berbondong-bondong melakukan hal ini dengan mendatangi makam leluhur mereka kemudian membersihkannya.

Tak lupa mereka pun membacakan ayat suci Al Quran, berzikir dan doa.

Setelah selesai melakukan Nyadran, mereka pun berkumpul dan makan bersama dengan keluarga.

Masih merupakan kebiasaan yang masyarakat lakukan sebelum bulan Ramadan.

Di daerah Jawa Tengah terutama Semarang, ada tradisi yang bernama Dugderan.

Tradisi ini adalah sebuah ajang pesta rakyat, isi pestanya bisa berupa pawai karnaval, tarian-tarian tradisional dan kesenian tradisional lainnya.

Ciri khas dari pesta ini adalah adanya maskot yang berbentuk kambing dengan kepala berbentuk naga yang bernama Warak Ngendog.

Maskot inilah yang ada pada pawai karnaval yang kemudian di arak berkeliling.

Keunikan tradisi Ramadan yang satu ini banyak menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara

Megengan di Jawa Timur

Tradisi yang satu ini banyak terdapat di daerah Jawa Timur, yang unik dari tradisi ini adalah acara makan kue apem secara bersama-sama.

Acara ini biasanya masyarakat lakukan sebelum bulan Ramadan sebagai simbol dari penyucian diri dan ungkapan maaf terhadap sesama.

Megibung di Bali

Tak hanya di wilayah Jawa, kebiasaan unik jelang juga ada di Pulau Bali.

Meski pulau ini kebanyakan masyarakatnya beragama Hindu-Budha.

Namun, masyarakat beragama Islam di sana punya kebiasaan unik dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Mereka biasanya menggelar acara makan bersama, sekaligus bersilaturrahmi sebelum bulan Ramadan tiba.

Satu hal yang unik dari tradisi Ramadan berupa acara makan bersama ini adalah mereka membaginya dalam beberapa kelompok, di mana satu kelompoknya terdiri dari 8 orang.

Satu kelompok tersebut membuat sebuah lingkaran, yang mana mereka mengelilingi makanan yang telah tersaji di lembaran daun pisang.

Makanan tersebut berisi, nasi beserta lauk pauknya.

Ada aturan khusus dalam acara makan ini, mereka yang telah makan tidak boleh menaruh kembali sisa makanannnya.

Mereka juga tidak boleh bersendawa atau langsung pergi setelah makan.

Meugang di Aceh

Beralih ke daerah Sumatera, ada Meugang, tradisi Ramadan kali ini merupakan bentuk syukur karena telah dapat melalui 11 bulan dan bisa bertemu dengan Ramadan kembali.

Biasanya dalam mengungkapkan rasa syukur, masyarakat yang mampu memasak daging dan membagikannya kepada keluarga, teman, saudara atau anak yatim piatu di daerahnya.

Masyarakat biasa memasak daging sapi atau kambing, hampir mirip dengan lebaran Idul Adha, di mana banyak orang yang berkurban sapi atau kambing kemudian membagikannya.

Malamang dan Balimau di Sumbar

Malamang merupakan salah satu kuliner yang hanya ada di Sumatera Barat pada bulan Ramadan.

Tradisi Malamang sendiri adalah acara membuat lemang atau ketupat bersama-sama.

Selama 1 bulan penuh, masyarakat Sumatera Barat tidak absen dalam memasak lemang dan memakannya.

Selain malamang, ada juga Balimau.

Balimau merupakan tradisi Ramadan yang berupa acara penyucian diri dengan mandi dari mata air atau tempat pemandian khusus.

Hanya saja, dalam acara ini, masyarakat tidak menggunakan sabun, melainkan air perasan jeruk limau. Itulah mengapa tradisi ini bernama Balimau.

Pacu Jalur di Riau

Lain daerah lain pula tradisinya, begitupula tradisi yang ada di daerah Riau.

Di Riau, dalam menyambut bulan suci Ramadan, mereka biasanya menggelar pesta rakyat yang berupa perlombaan dayung.

Dalam istilah orang Riau, perlombaan ini bernama Pacu Jalur.

Demikian tradisi Ramadan yang ada di beberapa daerah di Indonesia yang sayang untuk dilewatkan.

Walau sekarang masih suasana pandemi, semoga artikel ini dapat mengobati kerinduan Anda dalam menyambut Ramadan bersama keluarga, sanak saudara dan teman-teman.  


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button