Reportasee.com – Memiliki hubungan asmara yang romantis bersama pasangan memang impian setiap orang, namun jika hubungan sudah tidak sehat maka cenderung mengarah ke Toxic Relationship.
Mengenal Toxic Relationship
Memiliki pasangan yang supportif, selalu memberikan dukungan dan semangat. Memahami kondisi Anda saat berada di posisi tersulit hingga saat bahagia.
Menerima Anda dengan segala keikhlasan, mengingikan Anda menjadi sosok yang lebih baik tanpa menuntut.
Berlaku lembut, perhatian dan sangat dermawan. Sungguh merupakan sosok pasangan yang ideal, pasti banyak yang menginginkan karakter tersebut.
Tetapi yang namanya hidup dan menjalin kisah cinta, pasti tak semulus jalan tol. Apalagi jika dalam asmara sudah penuh dengan amarah, keegoisan, kata-kata dan perilaku kasar salah satu pihak.
Sadarilah, bahwa hal itu bukan pertanda baik. Sebab cinta yang sehat tak membuat salah satu pihak merasa sakit hati, bahkan merugi.
Jika hanya ada rasa amarah dan dendam semata sudah jelas sebuah hubungan mulai masuk dalam Toxic Relationship.
Toxic Relationship memberikan pertanda bahwa hubungan yang Anda miliki dengan pasangan tidaklah membawa kebaikan bagi kesehatan raga dan kesehatan mental Toxic Relationship juga berarti sebagai hubungan yang toxic.
Dalam buku Toxic People, karya Dr Lilin Glass menyebutkan bahwa Toxic Relationship merupakan hubungan yang mempunyai karakter untuk merusak akibat adanya konflik dan tidak adanya dukungan.
Dalam hubungan yang toxic ini juga kadang menimbulkan keinginan untuk bersaing, bahkan ada orang-orang nekat melakukan ini dan tak lagi memperdulikan rasa patuh, hormat dan sikap untuk kompak.
Saat ini makna Toxic Relationship menyebar lebih luas lagi, tidak hanya dalam urusan asmara namun juga ke ranah pertemanan hingga hubungan kerabat. Setidaknya hubungan ini melibatkan dua atau lebih orang,
Ciri-Ciri Hubungangn yang Toxic
Tak sedikit orang kurang menyadari bahwa hubungannya sudah masuk ke dalam ranah Toxic Relationship.
Kurangnya kesadaran ini biasanya yang menjadi pemicu adalah masih memiliki rasa cinta.
Padahal sadar atau tidak, sebenarnya dirinya sudah merasa tekanan atas apa yang ia jalani.
Agar dapat menghindari hubungan yang toxic, berikut ada beberapa informasi mengenai ciri-ciri hubungan yang toxic, antara lain
Pasangan Memiliki Kontrol Diri Pihak Lain Secara Berlebihan
Jika pasangan selalu mengontrol secara berlebihan memang patut Anda waspadai. Biasanya kontrol yang pasangan lakukan tersebut muncul karena adanya sifat posesif.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak posesif seperti terlalu sayang dan takut bila pasangan meninggalkannya, kecemburuan atau karena faktor umur dan sifat bawaan yang superior alias menang sendiri.
Sifat posesif lama-kelamaan memang bisa menjadikan toxic, bila melakukan kontrol diri yang kelewat batas terhadap pihak lain.
Bahkan ketika seorang pasangan meminta memaksa untuk menuruti apa yang ia inginkan, walaupun tidak sejalan dengan keinginan dari seseorang yang ia maksud.
Selain memaksakan kehendak, dalam Toxic Relatioship juga terdapat ancaman yang berasal dari pasangan toxic, ancaman jika permintaannya tak orang lain kabulkan.
Tidak Leluasa Untuk Menjadi Diri Sendiri
Akibat kontrol yang berlebihan, maka akan berdampak bagi diri sendiri.
Seperti halnya tidak bisa dengan bebas menjadi diri sendiri, bagaimana ingin menjadi diri sendiri karena dalam Toxic Relationship nyatanya kebebasan untuk bersuara saja sudah ia renggut.
Selalu Mengekang
Orang yang memiliki sifat toxic akan berusaha untuk mengambil sikap atas kemauannya dia sendiri.
Dia tidak memikirkan keinginan bahkan sedikit saja permintaan dari pihak lain.
Sedikit-sedikit cemburu. Sedikit-sedikit tidak percaya dan merasa curiga. Orang toxic akan selalu berusaha mencari tahu apa saja yang pasangannya lakukan.
Dia juga akan melarang dalam hal-hal yang ia pikirkan bukan menjadi keinginannya atau menurutnya tak sesuai, padahal hanya ia landasi atas emosi atau keinginan semata.
Hubungan Tiada Kejujuran
Hubungan yang toxic selalu berselimutkan rasa emosi, nafsu dan amarah saja.
Bahkan rela berbohong seperti halnya berbohong mengatakan bahwa sedang tidak bersama orang lain ketika pihak yang lain menginginkan penjelasan.
Padahal sejatinya ia sedang bersama orang lain, berbeda ketika pihak lain tersebut hanya sekadar menghabiskan waktu bersama rekannya saja, pasangan toxic akan sangat curiga.
Selain itu cenderung marah-marah hingga berkata kasar jika pesan atau teleponnya tidak mendapatkan balasan.
Mengalami Kekerasan dalam Hubungan
Tidak hanya berkata-kata secara kasar. Pasangan yang toxic juga tidak segan untuk melakukan kekerasan fisik dalam hubungan asmaranya.
Jika terjadi perselisihan dengan pihak lain maka akan melakukan “main tangan.”
Main tangan dengan memukul, menampar, menjambak hingga mengancam pihak lain. Dimana pihak lain tersebut adalah pasangannya sendiri.
Ia tak merasa takut ketika melakukan kekerasan, karena kadang sudah biasa melakukan hal ini.
Itulah beberapa informasi tentang Toxic Relationship yang jelas perlu Anda pahami dan sadari agar hal ini tidak berlaku pada hubungan asmara Anda.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.