Artikel

Ini Tipe Trading Saham yang Harus Anda Pahami

Trader saham merupakan seseorang yang menjual belikan saham kemudian menempatkan dana tersebut dalam jangka waktu pendek. Berdasarkan jangka waktu dan prosesnya, trading saham terdiri dari 4 tipe. Apa saja tipe trading saham tersebut? Berikut infonya secara lebih detail.

Trading Tipe Scalper

Scalper merupakan salah satu satu tipe trading saham yang dilakukan dalam jangka waktu singkat, yaitu hanya dalam hitungan menit dan jam saja. Dalam proses transaksi bursa, scalper boleh membuka atau menutup transaksi kapanpun meski masih dalam hitungan detik, menit maupun jam.

Namun, meskipun bisa ditutup dalam jangka waktu singkat, tidak semua orang bisa digolongkan ke dalam scalper. Tipe trading yang satu ini pada umumnya hanya berisi orang-orang yang memiliki modal dalam jumlah besar dan tentunya sudah profesional.

Mereka yang menjadi trader juga merupakan orang yang memiliki pengaruh besar dalam pergerakan saham. Scalper biasanya menggunakan analisa teknik dan memanfaatkan bantuan hourly chart dan minute chart.

Grafik tersebut dipercaya mampu membantu scalper untuk mendapatkan profit besar dan waktunya singkat jika strategi dan analisis yang digunakan tepat. Jika analisis yang scalper gunakan meleset sedikit saja, jumlahnya pasti tidak akan sama.

Keuntungan yang Anda dapatkan pun bisa jadi berkurang. Bahkan dalam beberapa kasus, scalper bisa mengalami kerugian.

Trading Tipe Day

Tipe trading saham yang kedua adalah day trader. Day trader merupakan trading yang menggunakan sistem satu hari. Dalam trading tipe yang satu ini, trader akan membeli saham pada waktu pembukaan dan kemudian menjualnya pada hari yang sama, meski dalam keadaan merugi.

Trader yang memakai trading tipe day kebanyakan berasal dari manager investasi yang mana pada saat itu mereka tengah mengelola keuangan nasabahnya. Manager investasi tersebut harus memberikan laporan harian mengenai perkembangan dana.

Analisa yang para trader pakai juga menggunakan teknik harian dan mingguan. Jumlah keuntungan yang didapatkan pun tidak ada target. Hal tersebut karena yang para trader butuhkan hanya update perkembangan saham investor saja.

Oleh karena itu pula, jika Anda ingin menjadi seorang day trader harus siap ketika waktu menjual saham keadaannya adalah rugi. Nah, untuk mengantisipasi kerugian yang Anda dapatkan, sebaiknya Anda juga menguasai kemampuan analisa akurat sebagaimana pada scalping.

Trading Tipe Swing

Trading saham tipe yang ketiga adalah swing. Pada trading saham swing, trader bisa melakukan transaksi baik itu dalam jangka waktu yang singkat sampai menengah. Trader berhak menutup atau membuka transaksi yang berada dalam waktu mingguan maupun bulanan.

Akan tetapi pada trading swing, para trader mendapat tuntutan tidak hanya memiliki analisis teknikal akurat saja. Mereka juga harus memiliki kemampuan analisa fundamental. Kemampuan tersebut sangat perlu untuk mengantisipasi agar para trader tidak masuk pada saham bobrok.

Dengan demikian, kemungkinan terjadi kerugian dalam jumlah besar dapat Anda hindari. Nah, jika dibandingkan dengan dua tipe trading yang sebelumnya, trading swing lebih memungkinkan Anda untuk mendapatkan profit dalam jumlah lebih besar. Namun jangka waktunya tentu lebih panjang.

Profit yang Anda dapatkan bisa lebih besar karena para trader menggunakan sistem pembelian ketika diskon dan baru menjualnya ketika harga sudah mencapai ekspektasi. Tak heran jika trading tipe yang satu ini banyak terjadi di pasar-pasar modal.

Trader pada tipe trading saham swing akan menahan sahamnya sampai bulanan dengan terus memantau berita pasar dan grafik pergerakan saham. Protofolionya pun beragam dan pada umumnya penjualan menggunakan sistem otomatis dimana cuannya disetting 3-5%.

Trading Tipe Position

Berbeda dengan trading tipe-tipe sebelumnya, para trader tipe position disebut juga dengan investor. Hal tersebut karena transaksi yang mereka lakukan memiliki durasi waktu di atas 6 bulan bahkan ada juga yang sampai tahunan. Jenis analisa yang mereka pakai adalah murni dan fundamental.

Target yang harus  para trader capai adalah 2 cuan, yaitu mendapatkan capital gain saat penjualan dan mendapatkan deviden di tiap tahunnya. Saham yang masih aktif yang tersimpan pada trading position adalah blue chip atau bisa kita pahami sebagai mereka yang memiliki kapitaslisasi pasar besar.

Saham blue chip memang sengaja dipilih karena trader mempertimbangkan keamanaan modal mereka yang masuk investasi. Ciri khas dari trading tipe yang satu ini adalah para tradernya selalu mengikuti tren saham.

Para trader akan membeli sebuah saham yang berada di area support. Kemudian menahannya dalam jangka waktu panjang dan baru akan menjualnya lagi jika bisa melampaui support tertingginya. Profit yang trader dapatkan tentu jumlahnya jauh lebih besar dari trading tipe sebelumnya.

Untuk memulai trading saham, Anda perlu ketahui bahwa trading saham dan investasi saham berbeda. Perbedaan yang mencolok terdapat pada jangka waktunya. Berdasarkan tipe trading saham yang sudah tertulis di atas, sudah jelas bukan jika trading saham berlaku dalam waktu singkat.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button