Berita

Tembak Mati Terduga Pelaku Begal Viral, Anggota Polisi di Sumenep Diperiksa Propam

Reportasee.comTembak mati terduga pelaku begal saat ini menjadi berita menghebohkan dan viral di kalangan warganet pengguna sosial media.

Hal ini bermula kepolisian menembak mati seorang pria dengan inisial HR pada hari Minggu tanggal 13 Maret lalu.

Video eksekusi terhadap warga yang ada di Desa Gadu Timur tepatnya Kecamatan Ganding Sumenep menjadi viral di banyak platform sosial media.

Dalam video yang tersebar, ada seorang pria yang sedang memakai helm dalam posisi tiarap.

Namun pria tersebut masih mengangkat kepalanya sambil memegang sebuah benda.

Sementara itu sekurangnya ada empat orang mengelilingi pria itu dengan memegang senjata.

Dua di antara orang-orang tersebut tampak menembaki pria yang sudah dalam keadaan tak berdaya.

Sekurangnya terdengar sampai lima kali letusan dari senjata api.

Tembakan pun berhenti setelah pria yang memakai baju warna kuning memberi isyarat menggunakan tangannya.

Sedangkan keadaan pria yang polisi tembak terlihat sudah tak lagi mengangkat kepalanya.

AKP Widiarti selaku Kasi Humas Polres Sumenep mengakui adanya kejadian itu.

Dia menjelaskan pihaknya mengetahui kala itu HR hendak merampas sebuah sepeda motor milik seorang pengguna jalan setempat.

Terduga begal mengancam pengendara menggunakan sebilah senjata tajam berupa celurit.

Widiarti berkata, kuat dugaan HR tengah dalam keadaan mabuk minuman keras.

Kronologi kejadian ini berawal dari korban yang berteriak meminta tolong saat HR hendak merampas sepeda motornya.

Kemudian petugas mendatangi tempat kejadian dan mendapati pelaku sedang memegang senjata sebilah celurit.

Program Diperiksa Polisi yang Sudah Tembak Mati Terduga Pelaku Begal 

Dalam kronologi kepolisian tembak mati terduga pelaku begal , AKP Widiarti menjelaskan respon dari anggotanya dengan cara mengepung tersangka.

Akan tetapi bukannya menyerah, pria HR malah mengayunkan celuritnya kepada petugas yang datang untuk menangkapnya.

Saat HR menggenggam celurit dan akan menyerang petugas, membuat aparat pun melakukan tindakan yang terukur.

Adapun tindakan dari petugas yaitu dengan cara melumpuhkan HR.

Akan tetapi saat hendak mereka larikan ke RSUD Sumenep, HR sudah meninggal dunia ketika masih di perjalanan.

Selain itu, ia pun memberikan penjelasan tentang video viral petugas menembaki tersangka walaupun posisinya sudah tiarap di atas tanah.

Dari penjelasan AKP Widiarti, pihak Propam Polda Jatim sudah turun serta melakukan pemeriksaan kepada beberapa anggota yang ada ketika kejadian berlangsung.

Bahkan ada lima personel menjalankan pemeriksaan di Polda Jawa Timur berkaitan dengan kejadian tersebut.

Widiarti menjelaskan, pihak tim Propam Polda Jatim melakukan investigasi terkait peristiwa itu.

Tahap pemeriksaan terhadap para personel kepolisian yang terlibat di dalam video viral masih terus berlangsung.

Menurut Widarti, para anggota kepolisian secara terpaksa melakukan tindakan yang cukup tegas.

Pasalnya posisi tersangka sudah terbilang membahayakan baik petugas serta warga di sekitar lokasi kejadian perkara.

Sebab ketika petugas memberi tembakan peringatan untuk melepaskan korban, tersangka justru mengejar kepolisian.

Dia menyebutkan, berdasarkan informasi dari keluarga tersangka, dalam satu minggu terakhir HR memang sering mabuk-mabukan.

Kuat dugaan hal itu ia lakukan karena HR baru saja berpisah dengan sang istri.

Karena aksi mabuk-mabukannya itulah, keluarga menilai HR sudah membahayakan warga dan sudah pernah mereka ingatkan.

Sementara itu terkait kematian HR, Widiarti berkata pihak keluarga menolak untuk proses autopsy.

Sesudah kejadian berlangsung, pihak keluarga langsung memakamkan jenazah HR.

Dari kejadian polisi tembak mati terduga pelaku begal, mereka sudah mengamankan sejumlah barang bukti.

Di mana barang bukti tersebut adalah sepeda motor serta sebilah senjata tajam berjenis celurit.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button