Reportasee.com – Sejarah hari air sedunia memang belum banyak orang yang tahu. Padahal penggunaan air di kehidupan sehari-hari berlangsung terus menerus bahkan berkelanjutan. Dari semua kalangan usia begitu membutuhkan air bersih dalam aktivitas setiap hari.
Seperti yang kita tahu, jumlah air di dunia ini mencapai sekitar 326 juta mil kubik. Angka tersebut tergolong kecil untuk penggunaan sehari-hari oleh manusia di seluruh dunia.
Bahkan sering kita jumpai krisis air bersih yang beberapa tempat alami terlebih kala musim kemarau tiba. Tak jarang jika musim hujan sampai timbul banjir pun para korban sering mengalami krisis air bersih untuk minum juga membersihkan badan.
Seperti yang kita tahu, penggunaan air begitu sensitif pada tubuh setiap orang. Tidak semua penduduk bisa meminimalisir penggunaannya dan terlalu sering membuang air tersebut.
Hal itulah yang membuat tercetusnya hari air sedunia dan juga menjadi salah satu sejarah hari air sedunia.
Sayangnya pada kenyataan yang sering kita jumpai, penggunaan air masih saja dalam jumlah berlebihan untuk keperluan pribadi saja.
Juga sumber air yang ada pun semakin sedikit jumlahnya. Bahkan pada perairan seperti laut, sungai, danau dan lain sebagainya kini sudah tercemar berbagai limbah.
Padahal baik laut, danau, juga sungai merupakan habitat ekosistem air yang bisa manusia konsumsi untuk kebutuhan pangan.
Jika semua tempat tersebut terancam hilang , bukan tidak mungkin jika keseimbangan dunia terganggu dan timbul banyak masalah lain lagi di masa yang akan datang.
Untuk itulah mari kita bersama-sama menghemat penggunaan air dan turut berpartisipasi di peringatan hari air sedunia.
Namun tahukah anda bagaimana sejarah hari air sedunia ini terbentuk secara detail? Jika belum mari menyimak ulasan berikut ini.
Sejarah Hari Air Sedunia
Dunia akan memperingati tanggal 22 Maret di setiap tahun sebagai hari air. Hal ini sebagai wujud upaya menumbuhkan kesadaran pencegahan terhadap krisis air secara global pada masa depan.
Jumlah manusia di bumi sebesar kurang lebih 2,2 miliar jiwa membutuhkan pasokan air bersih dalam besaran cukup setiap harinya. Sayangnya jumlah air ini semakin menyusut dan terancam dalam kisaran ekstrim karena meningkatnya populasi.
Tak hanya itu peningkatan akan pertanian juga industri turut memperparah perubahan iklim yang berdampak langsung.
Melalui halaman resmi PBB atau Persatuan Bangsa Bangsa, sejarah hari air sedunia ini mulai pada tahun 1992. Kala itu tengah berlangsung sebuah konferensi mengenai lingkungan juga pembangunan yang berlangsung pada Rio de Janeiro.
Tahun 1992 juga, oleh majelis umum PBB melakukan adopsi terhadap resolusi yang kemudian menyatakan bahwa setiap tanggal 22 Maret menjadi hari air sedunia.
Peringatan pertama dalam sejarah hari air sedunia terlaksana satu tahun setelahnya yaitu 1993 dan berlanjut sampai hari ini.
Bentuk kepedulian tentang permasalahan air tersebut terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini bisa kita lihat pada kegiatan lainnya contohnya tahun kerja sama secara internasional dalam bidang perairan. Kegiatan tersebut berlangsung pada tahun 2013.
Tak sampai disitu saja, terdapat kegiatan lain yaitu Dekade Aksi skala internasional yang menyangkut air guna pembangunan secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak 2018 silam dan akan terus berlangsung hingga 2028 kemudian.
Mengapa kegiatan tersebut banyak negara laksanakan rutin, karena negara di anggota PBB memiliki kepercayaan bahwa air beserta sanitasi merupakan kunci masalah di masyarakat. Adapun masalah seperti itu adalah kemiskinan, pelestarian terhadap lingkungan, juga tentang pertumbuhan perekonomian.
Berawal dari sejarah hari air sedunia itulah para masyarakat di seluruh belahan dunia masih terus memperingatinya sampai sekarang. Hal ini terus menerus berlangsung lantaran kesadaran tentang air di lingkungan masih belum terealisasi maksimal.
Tema Hari Air Sedunia 2021
Pada tiap tahun peringatan hari air, tema peringatannya akan selalu berganti setiap waktunya. Karena itulah terdapat badan di PBB yang cukup kompeten dengan peran koordinator. Badan ini biasanya sesuai dengan tema yang diusung tiap tahunnya.
Untuk tema peringatan hari air sedunia di tahun 2021 ini yaitu Valuing Water. Valuing Water yang berarti menghargai keberadaan air ini tentunya memiliki makna tersendiri di dalamnya.
Hal ini memiliki arti tentang nilai air memiliki angka lebih tinggi daripada harga yang ditetapkan. Sebab nilai air sendiri sangat besar juga kompleks sehingga begitu penting bagi kehidupan manusia. Aspek yang membutuhkan air pun cukup luas meliputi rumah tangga, kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan pada alam, bahkan budaya sekalipun.
Kebutuhan akan air yang sangat luas ini juga menjadi dasar lahirnya sejarah hari air sedunia. Jika masyarakat terkesan mengabaikan nilai tersebut atau tidak menganggap penting keberadaan air maka terdapat resiko besar.
Resiko ini bisa berupa pengelolaan akan sumber daya dengan cara salah. Padahal segi jumlah air sendiri yang ada di dunia ini sudah begitu terbatas dan tidak bisa untuk tergantikan.
Masalah Air di Dunia
Permasalahan tentang air di dunia ini masih sangat kompleks dan cukup serius untuk kita perhatikan sebagai manusia yang membutuhkan begitu banyak air untuk sehari-hari. Untuk itulah tak heran jika sejarah hari air sedunia wajib kita perhatikan hingga sekarang.
Kesulitan terhadap air bersih ini menjadi masalah utama yang dunia hadapi. Pada tahun 2018 saja sekitar 1.9 miliar penduduk bumi hidup dalam daerah yang sulit mendapatkan air bersih. Tetapi pada beberapa tahun mendatang atau sekitar tahun 2050 jumlah ini akan terus bertambah menjadi 3 miliar penduduk.
Berikutnya adalah populasi dunia pada tahun 2050 akan terus bertumbuh dengan angka perkiraan hingga 2 miliar. Hal inilah pasti membuat kebutuhan air terus meningkat sekitar 30 persen daripada sekarang ini.
Penggunaan air besar-besaran juga menjadi permasalahan terhadap perairan. Faktanya pertanian merupakan sektor terbanyak penggunaan air di dunia. Bahkan jumlahnya bisa mencapai 70 persen yang terbanyak untuk bidang irigasi.
Kisaran lainnya adalah 20 persen untuk pemenuhan energi beserta manufaktur. Angka sisanya sekitar 10 persen guna memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hingga terakhir sekitar 1 persen guna konsumsi seperti minum dalam keseharian.
Corona Memperparah Masalah Air
Bagaimana wabah covid-19 juga turut memperparah masalah penggunaan air di seluruh dunia? Seperti yang kita ketahui karena wabah ini memperburuk keadaan ekonomi di seluruh dunia.
Akan tetapi keberadaan air bersih yang sulit membuat masyarakat beralih ke air kemasan dengan alasan lebih higienis dan simpel.
Hal inilah yang memperburuk keadaan finansial masyarakat karena tidak ada pemasukan akan tetapi keperluan terhadap air terus bertambah.
Terlebih lagi masa pandemi seperti sekarang membuat orang mencuci tangan sesering mungkin dan pastinya membutuhkan air. Tak hanya sampai di situ untuk keperluan mencuci juga mandi terus bertambah berkali lipat yang pastinya juga berpengaruh pada jumlah ketersediaan air bersih.
Sebagai masyarakat yang baik kita tak hanya wajib memperingati sejarah hari air sedunia saja. Namun juga dibarengi dengan kegiatan kesadaran terhadap air bersih dengan menggunakan air secara bijak.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.