Apa itu Teknologi Deepfake? Cara Kerja dan Bahayanya

Reportasee.com – Deepfake adalah salah satu kecerdasan buatan yang manipulasi gambar atau video dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Teknologi ini memiliki kemampuan menyatukan kemiripan seseorang ke wajah orang lain.

Ini artinya teknologi deepfake dapat memanipulasi gambar atau video seseorang.

Tujuannya agar seolah-olah mereka tampak sedang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Beberapa tahun terakhir, social media telah ramai dengan berbagai gambar atau video yang menggunakan teknologi deepfake.

Saat ini sudah banyak aplikasi yang memungkinkan seseorang untuk dapat memanipulasi sebuah gambar ataupun video.

Kata deepfake menggabungkan dua istilah yaitu “deep learning” dan “fake”.

Dengan kata lain, deepfake merupakan video atau gambar palsu yang menggunakan teknologi deeplearning  Artificial Intelligence.

Teknologi ini dapat dengan mudah menggabungkan wajah siapa pun ke dalam video atau foto.

Kemampuan seperti inilah yang dapat menghidupkan aktor Paul Walker dalam Film Fast & Furious 7.

Saat ini teknologi memang sudah semakin canggih.

Anda dapat menemukan berbagai gambar ataupun video palsu yang tampak sangat nyata.

Dari konten-konten digital tersebut, Anda dapat memahami bahwa teknologi deep learning benar-benar dapat membantu dalam proses pembuatan film.

Meski demikian, teknologi ini juga membawa kekhawatiran bagi sebagian besar orang.

Jika terjadi penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Mereka dapat membuat video rekayasa yang terlihat realistis untuk tujuan negatif.

Sudah banyak contoh kasus yang menggunakan teknologi ini untuk merusak nama baik seseorang.

Cara Kerja Teknologi Deepfake

Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk membuat video deepfake.

Namun, metode yang paling sering itu tergantung pada penggunaan Deep Neural Networks (DNN) yang melibatkan autoencoders dengan teknik pertukaran wajah.

Deep Neural Networks ini merupakan sekumpulan algoritma yang terancang untuk mengenali pola dan memproses data dengan cara yang kompleks.

Untuk membuat deepfake, maka Anda harus menyediakan video target yang sebagai dasar video.

Anda juga memerlukan kumpulan klip dari video seseorang yang ingin Anda masukkan ke dalam video target.

Namun yang perlu Anda ketahui adalah bahwa video-video tersebut tidak harus saling berkaitan.

Dengan teknologi autoencoder, program AI deep learning akan bertugas untuk mempelajari video dan memahami seperti apa tampilan orang tersebut dari berbagai sudut dan kondisi lingkungan. 

Setelah itu, teknologi machine learning yang lain akan kembali ditambahkan ke dalam video.

Teknologi tersebut bernama Generative Adversarial Networks (GAN) yang dapat mendeteksi dan memperbaiki kekurangan dalam video deepfake.

Generative Adversarial Networks juga merupakan metode populer untuk pembuatan deepfake.

Ini mengandalkan studi data dalam jumlah besar untuk mempelajari cara mengembangkan gambar dengan meniru hal yang nyata.  

Setelah beberapa kali pendeteksian dan perbaikan oleh GAN, maka pembuatan video deepfake akan selesai.

Banyak orang berpendapat bahwa Generative Adversarial Networks (GAN) akan menjadi mesin utama untuk pengembangan deepfakes di masa yang akan datang.

Ketika teknologi ini pertama kali muncul, membutuhkan para ahli dan waktu yang cukup panjang untuk menghasilkan efek tersebut.

Akan tetapi saat ini teknologi deepfake sudah mengalami kemajuan yang pesat sehingga dapat mensintesis gambar ataupun video dengan waktu yang lebih cepat.

Bahaya Deepfake

Dengan kemajuan teknologi saat ini ada berbagai perubahan dalam masyarakat.

Selain itu juga memiliki baik positif maupun negatif.

Bukan hanya dipakai untuk menjadi konten video, deepfake juga bisa dipakai untuk memanipulasi foto bahkan suara.

Sehingga keberadaanya seringkali meresahkan banyak orang.

Meskipun membuat video dengan teknologi deepfake terlihat menarik.

Namun teknologi ini memiliki berbagai pengaruh negatif yang menjadi perhatian banyak orang.

Setelah teknologi ini rilis, Reddit penuh dengan berbagai video pornografi palsu yang menampilkan wajah politisi atau selebritis terkenal. 

Seiring dengan perkembangan deepfake, teknologi AI saat ini juga memungkinkan untuk tidak hanya memalsukan wajah saja namun juga suara semua orang.

Kondisi tersebut membuat resiko akan pembuatan video untuk penyebaran info palsu atau konten hoaks menjadi semakin mengkhawatirkan.

Bila penggunanya adalah oleh orang-orang yang jahat, teknologi ini dapat menjadi media untuk menjatuhkan reputasi seseorang.

Sudah ada banyak kasus penyalahgunaan teknologi ini untuk menyebarkan info palsu yang bertujuan ingin merusak reputasi seseorang.

Contohnya seperti pada tahun 2018, terdapat sebuah video Donald Trump yang menyerukan kepada Belgia untuk menarik diri dari perjanjian Paris Agreement.

Padahal, Donald Trump tidak pernah memberikan pidato itu, dan ternyata video tersebut menggunakan teknologi deepfake.

Banyak ahli yang percaya bahwa, di masa depan deepfake akan menjadi jauh lebih canggih sehingga dapat menimbulkan ancaman yang lebih serius kepada publik.

Di sisi lain, saat ini sebagian besar orang saat melakukan aktivitas secara online melalui berbagai platform digital.

Jika video-video palsu terus tersebar luas, maka efek jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah munculnya ketidakpercayaan pada bukti audio dan video secara umum.

Contoh Teknologi Deepfake

Contoh aplikasi yang menggunakan teknologi deepfake yang sedang ramai menjadi perbincangan adalah aplikasi MyHeritage.

Aplikasi tersebut berkemampuan yang memungkinkan para penggunanya untuk dapat mengubah foto lama dalam bentuk animasi.

Ada juga aplikasi yang bernama FaceApp yang dapat mengubah foto seseorang menjadi terlihat lebih tua dalam hitungan menit.

Beberapa contoh aplikasi atau software yang menggunakan teknologi deepfake seperti:

  • Faceapp
  • Faceswap
  • MyHeritage
  • DeepFaceLab
  • Zao
  • Reface
  • AvengeThem

Jika Anda menggunakan aplikasi deepfake, maka Anda perlu berhati-hati ketika menggunakannya.

Baca terlebih dahulu terms and conditions aplikasi tersebut sebelum menggunakannya.

Jangan sampai orang jahat mempergunakan video yang Anda buat untuk membuat video-video palsu yang merusak reputasi Anda.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img