Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menghadirkan layanan screening HIV/AIDS gratis di seluruh puskesmas di wilayahnya.
Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi dini kasus HIV/AIDS, terutama pada kelompok masyarakat yang berisiko.
“Screening ini dilakukan untuk mendukung deteksi dini, tetapi sangat membutuhkan kesadaran dan kesukarelaan dari masyarakat, khususnya mereka yang merasa berada dalam kelompok berisiko, atau memiliki pasangan berisiko,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, Selasa (3/11/2024).
Fasilitas di 35 Puskesmas
Saat ini, sebanyak 35 puskesmas di Tangsel telah menyediakan layanan screening HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 30 puskesmas juga melayani pengobatan bagi pasien yang terdiagnosis.
Rencananya, layanan pengobatan ini akan diperluas ke lima puskesmas tambahan pada tahun 2025.
Allin menekankan pentingnya deteksi dini sebagai kunci pengendalian HIV/AIDS. “Semakin cepat kita mendeteksi, semakin cepat pula kita bisa memberikan pengobatan yang tepat, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat,” katanya.
Statistik dan Target Nol Kasus pada 2030
Berdasarkan data Dinkes Kota Tangsel, sejak 2010 hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 1.917 kasus HIV/AIDS.
Sebagian besar kasus ini ditemukan pada kelompok usia produktif, yaitu 25-49 tahun. Menariknya, kasus di Tangsel ini hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Pada tahun 2024 saja, tercatat 33 kasus HIV/AIDS baru, termasuk beberapa kasus yang dialami oleh anak-anak.
Melihat tren ini, Pemkot Tangsel menargetkan nol kasus HIV/AIDS pada tahun 2030, sejalan dengan visi global Ending AIDS 2030.
“Dengan layanan screening gratis yang tersebar di seluruh puskesmas, kami berharap semakin banyak masyarakat, khususnya kelompok berisiko, mau memanfaatkan fasilitas ini,” kata Allin.
Upaya Edukasi dan Pencegahan
Selain menyediakan layanan medis, Dinkes Tangsel juga mengintensifkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pencegahan HIV/AIDS.
Upaya ini diharapkan dapat menekan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara sukarela.
Pemerintah Tangsel optimistis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan, cita-cita mencapai nol kasus HIV/AIDS pada 2030 dapat terwujud.
Layanan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memastikan kesehatan masyarakat yang lebih baik dan tangguh di masa depan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.