Reportasee.com – Taman Margasatwa Ragunan merupakan salah satu tempat wisata yang menarik minat perhatian banyak orang. Terlebih saat libur lebaran seperti sekarang ini namun masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman.
Pandemi Covid-19 memang membatasi semua aktivitas masyarakat. Hal tersebut sebagai upaya pencegahan virus semakin menular di negara kita.
Karena itulah pemerintah menyelenggarakan pelarangan mudik ke kampung halaman. Sebab besar kemungkinan penularan semakin meluas.
Akan tetapi jika kita masih berada di satu kota saja penyebaran virus tidak begitu mengkhawatirkan. Untuk itulah tempat wisata di tiap kota tetap buka dan bisa pengunjung kunjungi.
Akan tetapi pengunjungnya pun terbatas, baik jumlah maupun wilayah. Hanya warga yang berasal dari kota itu saja bisa berkunjung ke tempat wisata sama. Tidak boleh luar daerah maupun kota. Hal ini juga berlaku untuk DKI Jakarta.
Karena itulah tak heran salah satu spot wisata yakni Ragunan kebanjiran pengunjung di hari ini. Bahkan jumlah pengunjung tersebut bisa saja naik seiring berjalannya waktu.
Taman Margasatwa Ragunan
Salah satu tempat wisata ini adalah sebuah taman dengan luas 147 hektar. Jumlah satwa yang menghuni Ragunan mencapat 2000 ekor.
Sedangkan sebanyak 50 ribu pohon berhasil tumbuh di dalamnya. Sehingga udara beserta suasana lingkungan taman menjadi sejuk serta nyaman.
Lahannya tertata dan masih terus berkembang menjadi suatu kebun binatang modern. Kemudian taman ini bisa menjadi salah satu identitas ibu kota Jakarta. Taman ini pertama kali berdiri di tahun 1864 silam, tepatnya di tanggal 19 September.
Nama awalnya adalah Planten en Dierentuin. Pihak pengelola pertama kali ialah perhimpunan penyayang flora dan fauna Batavia.
Awalnya taman tersebut berdiri di atas lahan seluas 10 hektar saja. Beralamat lengkap di jalan Cikini Raya. Seorang pelukis bernama Raden Saleh menghibahkan lahan tersebut untuk pembangunan taman.
Setelah Indonesia merdeka di tahun 1949, Ragunan mengalami pergantian nama. Perubahan tersebut pun menjadi Kebun Binatang Cikini. Karena perkembanga kota Jakarta, nama Cikini dianggap tidak cocok bagi penyebutan satwa.
Di masa Gubernur DKI Jakarta, yaitu Dr. Soemarno, ia membentuk sebuah badan. Nama badan itu adalah persiapan pelaksanaan pembangunan kebun binatang.
Tujuannya ialah memindahkan Ragunan yang semula di Jl. Cikini Raya no. 73 menuju daerah Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Ketua dari badan tersebut adalah Drh. T.H.E.W. Umboh. Kemudian pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan 30 hektar luasnya di daerah Ragunan, Pasar Minggu.
Jarak kawasan tersebut kurang lebih 20 Km jika dari pusat kota. Proses perpindahan ini membawa sekitar 450 ekor satwa dari Cikini ke Ragunan. Sebanyak 450 ekor satwa tersebut merupakan koleksi terakhir di kebun binatang Cikini.
Pada akhirnya Kebun Binatang tersebut secara resmi Gubernur buka. Peresmian berlangsung di 22 Juni 1966. Jebderan Ali Sadikin selaku Gubernur DKI meresmikan dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.
Kebun binatang ini beberapa kali mengalami perubahan nama. Tetapi di tahun sesuai perda no. 12 tahun 2014, oleh BLUD namanya berubah menjadi Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan.
Buka di H+1 Lebaran Hanya untuk Warga Jakarta
Di hari lebaran kemarin, Ragunan tutup untuk sementara waktu dan buka kembali di H+1 lebaran tepatnya hari ini. Akan tetapi peruntukkan pengunjung tempat wisata ini terbatas. Hanya warga dengan KTP Jakarta saja yang bisa masuk ke dalam taman.
Hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan menyebarnya virus Covid-19. Tak itu saja, jumlah wisatwan juga terbatas. Kebun binatang ini hanya menerima maksimal 30 persen dari kapasitas taman.
Jumlah pengunjung tersebut pun hanya sebanyak 30 ribu saja. Sebab jika di hari lebaran sebelum Covid melanda, angka pengunjung bisa naik mencapai 100 ribu wisatawan.
Hal tersebut sudah ada dalam peraturan Sergub no.5 tahun 2021. Berisi pengendalian aktivitas masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Bagi masyarakat yang hendak berwisata ke taman ini harus mendaftar terlebih dahulu secara online.
Pendaftaran tersebut minimal pengunjung lakukan satu hari sebelum mengadakan kunjungan. Pengumuman tersebut ada di akun twitter resmi kebun binatang yaitu @ragunanzoo.
Sementara itu untuk kedatangan pengunjung bisa melalui dua jalur saja. Adapun jalur tersebut adalah pintu masuk utara dan pintu masuk barat. Sedangkan jalur keluar pun berbeda dari masuk. Yakni melalui pintu timur, pintu kesehatan hewan juga pintu selatan.
Pihak pengelola juga dengan tegas meminta para pengunjung untuk disiplin. Berupa tetap menerapkan sistem protokol kesehatan yang berlaku selama ada di kawasan Ragunan.
Meskipun begitu, antusiasme masyarakat tampaknya begitu tinggi terkait bukanya salah satu tempat wisata tersebut. Tentu saja dengan begitu mereka bisa melepas penat kala menghabiskan waktu libur lebaran baik bekerja maupun sekolah.
Waktu buka Taman Margasatwa Ragunan pun terbatas tak seperti biasanya. Pengunjung bisa menjelajah di dalamnya dari jam 7 pagi sampai pukul 2 siang saja. Kendati demikian, semangat wisatawan untuk berwisata rupanya sangat tinggi.
Angka Pengunjung Capai Ribuan Orang
Saat lebaran tiba, rupanya angka pengunjung dari kebun binatang Ragunan terus mengalami peningkatan. Bahkan belum sampai siang saja, jumlahnya sudah mencapai ribuan orang.
Keterbatasan tempat dan wisatawan dari DKI Jakarta saja rupanya angka peminat kebun binatang ini masih sangat tinggi. Terbukti dari angka 7.536 pengunjung padahal waktu baru menunjukkan pukul 10.30 WIB tadi.
Tak hanya itu, tercatat sebanyak 1.340 kendaraan roda dua memasuki kawasan taman. Sedangkan untuk kendaraan roda empat bisa mencapai 370 mobil. Tak mengherankan jika sekitar pukul 09.00 pagi saja angka pengunjung sudah sejumlah 2.460 wisatawan.
Wahyudi Bambang, staf pelayanan dan informasi kehumasan Ragunan mengemukakan, jumlah tersebut terus bertambah. Karena lonjakan inilah tampak sejumlah petugas keamanan berjaga.
Mulai dari Polri, TNI, Satpol PP sampai Dishub setempat bersiaga. Bahkan jumlah polri yang berjaga mencapai 225 orang di setiap hari.
Aparat tersebut akan membantu pihak pengelola untuk melakukan pengamanan. Kemudian tujuan lainnya adalah mengarahkan para pengunjung mematuhi protokol kesehatan.
Polisi nantinya akan bekerja sama dengan pihak keamanan internal. Kemudian tambahan lain yaitu 50 personel Satpol PP dan 30 personel Kamtibmas.
Selain itu, protokol kesehatan wajib pengunjung laksanakan sebelum memasuki tempat wisata. Berupa mencuci tangan, memakai masker serta menjaga jarak sesama wisatawan.
Banyaknya pengunjung di kebun binatang Ragunan juga menimbulkan kekhawatiran lain. Yaitu rentannya anak-anak yang menghilang dari pengawasan orang tua mereka. Pasalnya di dalam Ragunan cukup banyak jalan-jalan bercabang dan tempat berhenti.
Sehingga tak menutup kemungkinan anak-anak tertarik melihat suatu hal dan terpisah dari rombongan keluarga. Karena itulah sebaiknya perhatikan dan tnigkatkan pengawasan terhadap anak-anak terutama mereka yang masih di bawah umur.
Juga patuhi semua paraturan protokol kesehatan di kawasan Taman Margasatwa Ragunan dengan baik. Jangan sampai saat berwisata anda malah pulang bersama penyakit.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.