Tengah viral di sosial media istilah tentang sorry syndrome yang berkaitan dengan kebiasaan atau perilaku seseorang.
Di mana orang yang mengidap sindrom ini akan terbiasa meminta maaf di kondisi apapun sekalipun dia tidak bersalah sama sekali.
Beberapa warganet merasa relate dengan istilah tersebut sebab kebanyakan dari mereka yang kerap melakukan hal ini.
Bagi sebagian warganet, dasar dari perilaku sindrom meminta maaf ini adalah perasaan tidak enak ketika menolak ataupun melakukan sesuatu.
Melansir dari Khaleej Times, umumnya meminta maaf adalah ekspresi serta pengakuan atas kesalahan seseorang lantaran menyakiti orang lain.
Tetapi permintaan maaf yang tergolong berlebihan itulah termasuk ke dalam sorry syndrome .
Meminta maaf secara berlebihan dapat menjadi perilaku yang kita pelajari sejak kecil.
Hal ini bertujuan untuk menghindari hukuman, konflik, penolakan maka seseorang mencoba untuk menekan emosi ataupun perasaannya dengan meminta maaf.
Lalu mengapa seseorang bisa mengalami sindrom minta maaf?
Penyebab Seseorang Sorry Syndrome
Ada sejumlah alasan mengapa Anda meminta maaf terus menerus walaupun tidak melakukan kesalahan.
Mengutip dari klikdokter.com, berikut ini ada sejumlah penyebab seseorang mengalami sorry syndrome:
1. Merasa Tidak Percaya Diri
Psikolog bernama Ikhsan Bella Persada M.Psi menuturkan rasa tak percaya diri dapat menjadi penyebab seseorang cukup sering meminta maaf.
Sebab saat menghadapi sebuah permasalahan, ia cenderung mengucilkan diri sendiri dan menilai ia yang berbuat salah.
2. Untuk Menghindari Konflik
Sejumlah orang meminta maaf hanya untuk terhindar dari konflik.
Kebanyakan dari mereka meyakini minta maaf dapat membuat posisinya lebih aman, benarkah demikian?
Sebagai informasi, terlalu banyak meminta maaf justru dapat membuat Anda merasa tertekan.
Minta maaf untuk terhindar dari konflik juga dapat menjadi tanda Anda memiliki trauma masa lalu yang belum selesai.
Contoh pengalaman masa lalu itu berupa tumbuh di lingkungan yang di dalamnya penuh dengan kekerasan.
3. Merasa Jadi Penyebab Terjadinya Hal Buruk
Tak sedikit orang percaya bahwa ia adalah akar penyebab dari seluruh hal buruk yang sudah terjadi di sekitarnya.
Kondisi tersebut bisa membuat Anda mempunyai masalah berupa sorry syndrome.
Menurut Harley Therapy Counseling, pemicu dari pemahaman ini yaitu pengalaman pahit di masa kecil.
Trauma tersebut bisa merampas harga diri dan identitas seseorang.
Kalau tidak segera mendapat penanganan dengan tepat, kondisi ini bisa membuat Anda menjalani masa depan dengan perasaan orang yang tidak pantas dicintai.
4. Pasangan Tampak Sempurna
Mempunyai pasangan yang terlihat sempurna dapat membuat Anda cenderung menyalahkan diri sendiri atas semua permasalahan.
Rendahnya rasa percaya diri juga membuat Anda memiliki keyakinan buruk terhadap diri sendiri.
Tidak jarang kondisi tersebut bisa terjadi karena Anda mempunyai pasangan yang manipulative.
Ia membuat Anda mengira merasa beruntung saat bersama dirinya.
5. Tak Ingin Orang Lain Merasa Buruk
Mengucapkan permintaan maaf agar bisa membuat orang lain merasa bahagia dapat menjadi penyebab Anda terkena sindrom maaf.
Bukannya meningkatkan harga diri, Anda justru memilih selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain.
Tanpa sadar, Anda mempunyai kecenderungan ingin selalu orang lain sukai.
6. Merasa Tak Nyaman
Perasaan serba sungkan atau tidak nyaman dapat membuat Anda merasa perlu untuk selalu meminta maaf sekalipun tidak salah.
Hal ini ada kaitannya dengan self esteem atau penilaian terhadap diri sendiri yang tergolong rendah.
Kemudian tanpa sadar sindrom maaf tumbuh saat Anda tidak dapat melihat nilai di dalam diri sendiri.
Itulah beberapa pemicu terjadinya seseorang memiliki sorry syndrome, apakah Anda mengalaminya juga?
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.