Penemuan mengejutkan datang dari Pegunungan Bale, Ethiopia Selatan.
Para peneliti melaporkan perilaku unik serigala Ethiopia (Canis simensis), karnivora besar yang diketahui memakan nektar bunga poker merah Ethiopia (Kniphofia foliosa).
Studi yang dipublikasikan di jurnal Ecology oleh Sandra Lai dan tim menunjukkan bahwa serigala ini mungkin menjadi karnivora besar pertama yang berperan dalam penyerbukan tumbuhan.
Perilaku Unik: Menjilat Nektar dan Menyebarkan Serbuk Sari
Serigala Ethiopia terlihat menjilati nektar dari bunga poker merah. Saat melakukannya, serbuk sari menempel di moncongnya.
Ketika serigala berpindah ke bunga lain, serbuk sari itu berpotensi berpindah, memungkinkan proses penyerbukan.
Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa serigala kadang menggigit tangkai atau bunga, sehingga perlu ada kajian lebih lanjut untuk memahami keseimbangan antara manfaat dan potensi kerusakan tanaman.
Perilaku ini menjadi sorotan karena sebelumnya hanya mamalia kecil, primata, atau kelelawar yang diketahui memakan nektar dan berperan dalam penyerbukan.
Fenomena ini disebut terofili, yaitu penyerbukan oleh mamalia non-penerbang.
Simbiosis di Ekosistem Afroalpine
Bunga poker merah, yang merupakan herba endemik Ethiopia, menghasilkan banyak nektar yang menarik serangga, burung, dan ternyata juga serigala.
Dalam ekosistem Afroalpine yang unik, serigala Ethiopia dan bunga poker merah hidup berdampingan, menciptakan hubungan ekologi yang tidak biasa.
Serigala ini mendekati bunga yang matang di bagian bawah tangkai, tempat nektar terkumpul paling banyak.
Bahkan, mereka membawa anak-anaknya ke ladang bunga, menghabiskan waktu hingga 1,5 jam menjilati hingga 30 bunga dalam satu kunjungan.
Profesor Claudio Sillero dari Ethiopian Wolf Conservation Programme (EWCP) mengungkapkan bahwa ia pertama kali mengetahui perilaku ini dari anak-anak gembala yang juga menikmati nektar bunga poker. “Ketika saya melihat serigala melakukan hal serupa, saya langsung tahu mereka memanfaatkan sumber energi unik ini,” katanya.
Langka dan Terancam Punah
Serigala Ethiopia adalah salah satu spesies anjing liar paling langka di dunia.
Dengan populasi kurang dari 500 ekor yang tersebar di enam daerah kantong Afroalpine, mereka menghadapi ancaman serius dari hilangnya habitat dan fragmentasi ekosistem.
Peneliti Sandra Lai menekankan bahwa studi ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang spesies yang terancam punah, tetapi juga menyoroti kompleksitas interaksi ekologi di Pegunungan Bale. “Ekosistem Afroalpine ini sangat unik dan beraneka ragam, namun tetap rentan terhadap kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Upaya Konservasi
Penelitian ini merupakan bagian dari Ethiopian Wolf Conservation Programme (EWCP), kemitraan antara Wildlife Conservation Research Unit (WildCRU) University of Oxford, Ethiopian Wildlife Conservation Authority (EWCA), dan Dinkenesh Ethiopia.
Penemuan ini diharapkan mendorong upaya lebih besar untuk melindungi spesies langka seperti serigala Ethiopia dan ekosistem Afroalpine yang menjadi habitatnya.
Dengan perilaku tak terduga seperti makan nektar bunga, serigala Ethiopia membuktikan bahwa keanekaragaman hayati sering kali menyimpan keajaiban yang belum sepenuhnya terungkap.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.