Artikel

Sejarah Proses Perumusan Naskah Teks Proklamasi

Teks proklamasi menjadi bagian terpenting dalam mencapai kemerdekaan NKRI. Maka dari itu sejarah mencatat masa-masa perjuangan yang tentunya tidak akan pernah terlupakan dan tak lekang oleh waktu. 

Sudah seharusnya kita sebagai warga negara mempertahankan serta mengamalkan isi kandungan dari teks proklamasi.

Seperti halnya nilai perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan kehidupannya, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi nilai toleransi yang semakin luntur. 

Itulah sedikit gambaran nilai-nilai positif dari sebuah teks proklamasi dan bukankah banyak sekali nilai positif yang bisa kita ambil?

Maka dari itu yuk simak bersama-sama bagaimana proses perumusan teks proklamasi, berikut penjelasannya.

Proses Perumusan Naskah Teks Proklamasi

Di balik proses perumusan teks proklamasi kita telah tahu bahwa ada sosok Laksamana Maeda.

Ia seorang perwira angkatan laut Jepang yang bermurah hati. Ia menjadikan rumahnya sebagai tempat merumuskan teks proklamasi oleh golongan tua maupun golongan muda.

Adapun tokoh yang ikut rapat merumuskan naskah proklamasi yakni Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Melik serta beberapa tokoh lainnya.

Masing-masing tokoh ikut andil dalam menyampaikan gagasannya, berikut beberapa poin yang mereka hasilkan.

  • Tokoh pertama yang mengusulkan yakni Achmad Soebardjo. Menyampaikan bahwa kalimat di alinea pertama berbunyi kemerdekaan Indonesia merupakan kemauan bangsa Indonesia itu sendiri demi mencapai merdeka serta menentukan nasib sendiri. 
  • Drs. Moh. Hatta yang mengusulkan alinea kedua dengan menyimpulkan masalah yang  berkaitan pengalihan atau pemindahan kekuasaan. 
  • Ir.Soekarno selanjutnya merangkai kedua usulan tersebut menjadi naskah yang kita sebut dengan teks proklamasi yang kemudian beliau mempercayai Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut.
  • Sukarni juga menyampaikan pemikirannya bahwa yang menandatangani teks proklamasi adalah Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
  • Sementara Ibu Fatmawati menjahit bendera merah putih yang nantinya akan dikibarkan pada saat teks proklamasi. 
  • Sebelumnya pembacaan naskah teks proklamasi sempat akan dilakukan di lapangan Ikada. Karena masalah keamanan maka mereka memutuskan untuk melakukannya di kediaman Ir. Soekarno, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta Pusat.

Setelah mendapatkan persetujuan dari anggota rapat, Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta langsung menandatangani teks proklamasi tersebut dan sekaligus membacakannya. 


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button