Reportasee.com – Sejarah hampers berikut ini bisa menambah informasi Anda yang ingin tahu tentang kiriman viral dan khas di hari raya Idul Fitri tersebut.
Saat hari besar keagamaan tiba, bermacam hal bisa menjadi salah satu dari kebiasaan yang sulit kita lepaskan.
Seperti yang berlangsung pada hari raya Idul Fitri, di mana tidak sedikit kerabat dan keluarga saling berbagi bingkisan spesial.
Tradisi berbagi bingkisan bernama hampers ini semakin marak orang-orang lakukan ketika pandemi Covid-19 merebak di tanah air.
Maklum saja adanya pembatasan aktivitas menyebabkan akses pertemuan menjadi lebih terbatas.
Jadi Kiriman Saat Lebaran, Ini Sejarah Hampers
Menariknya lagi, adanya pandemi membuat pengiriman hampers menjadi jauh lebih banyak daripada parcel.
Hal ini bisa kita lihat di sosial media baik di Tiktok, Instagram, Twitter maupun Facebook.
Terlihat berbagai macam jenis hampers yang orang-orang jual dengan ukuran, variasi, isi dan harga bertebaran yang penjual tawarkan.
Hampers tersebut tentu saja untuk menjadi bingkisan spesial di momen perayaan hari Lebaran.
Karena itulah banyak orang yang mencari tahu informasi tentang sejarah hampers di Indonesia.
Sebagai informasi, sebenarnya hampers juga tidak hanya orang berikan untuk hari raya Idul Fitri saja.
Sebab banyak orang memberikan bingkisan tersebut untuk banyak momen seperti ulang tahun, hari keagamaan lain, pernikahan, kelahiran dan masih banyak lagi.
Terlepas dari peruntukkan momen yang menjadi alasan memberikan hampers, ada hal menarik untuk Anda simak.
Hal itu bisa berupa sejarah hampers sampai menjadi bingkisan untuk orang-orang
Lalu bagaimana asal usul hampers sebenarnya? Berikut informasi dari berbagai sumber terpercaya.
1. Berasal dari Inggris
Tradisi memberikan bingkisan hampers berawal dari Inggris ke kawasan Prancis pada abad ke 11 oleh William the Conqueror.
Mulanya ia melakukan hal tersebut sebagai sumbangan untuk orang yang kurang mampu.
Kata Hamper sendiri berasal dari Hanapier yakni kata Perancis yang berarti kotak untuk gelas.
Selama era Victoria, bingkisan mulai menggaet perhatian masyarakat sebagai hadiah untuk acara Natal.
Biasanya keluarga kaya yang tergolong mampu akan mengisi keranjang itu.
Di tahun 2014 saja, Ratu Elizabeth II memberikan hadiah untuk Paus Fransiskus yang menjadi tanda pertemuan pertama keduanya di Vatikan.
Ia memberikan keranjang yang berisi telur dan madu dari perkebunan kerajaan dan satu botol wiski Balmoral.
2. Pengaruh perang dunia pertama
Pada perkembangan transportasi perkeretaapian di tahun 1800 silam, terdapat peningkatan besar di pemberian bingkisan.
Yaitu pengiriman memungkinkan menjangkau sampai seluruh negeri dengan minimnya risiko basi ataupun rusak.
Rupanya hal itu kemudian berlanjut sampai saat ini.
Selama perang dunia pertama berlangsung, bingkisan ataupun paket perawatan dikirim oleh keluarga dari rumah mereka.
Tujuan pengiriman yaitu orang yang mereka cintai di garis depan serta tentara di rumah sakit.
Tetapi dalam sejarah Hampers ini, isinya bukanlah keranjang anyaman namun kotak berisi berbagai kebutuhan.
Pada saat ini, hampers tergolong lebih populer daripada sebelumnya.
3. Hampers yang melekat dengan keranjang
Sebenarnya hampers dari Amerika Serikat adalah keranjang cucian atau pakaian.
Sejarahnya sendiri berdasarkan hadiah di dalam keranjang yang seseorang berikan untuk orang lain.
Hal itu bukan untuk pemakaian pribadi yang masuk ke dalam keranjang tradisional.
Akhir-akhir ini, istilah hampers merangkum arti keranjang hadiah.
Secara modern, keranjang hadiah seseorang berikan dalam bermacam kesempatan serta tujuan di seluruh dunia.
Hampers itu ada dengan bermacam jenis isi mulai dari minuman, makanan, sabun, pakaian sampai pernak pernik dan peralatan makan.
Itulah penjelasan singkat tentang sejarah Hampers yang kini menjadi viral.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.