Moto Kabupaten Ciamis, Mahayuna Ayuna Kadatuan Pakena Gawe Rahayu Pikeun Heubeul Jaya di Buana, bukan sekadar kata-kata indah.
Di balik kata-kata tersebut terkandung sejarah dan makna yang mendalam, dan itu terukir dalam Prasasti Kawali 1 baris 5, 8, 9, dan 10.
Menurut Budayawan Ciamis, Pandu Radea, moto tersebut memiliki arti harfiah “Yang memperindah keraton”, “Yang melaksanakan perbuatan kebajikan”, dan “Agar lama jaya di buana”.
Lebih lanjut, Pandu menjelaskan bahwa moto ini diinterpretasikan sebagai menghadapi pembangunan untuk kebahagiaan daerah.
Prasasti Kawali I menjadi bukti sejarah kepemimpinan Prabu Wastu Kencana di Kota Kawali.
Prabu Wastu Kencana memakmurkan wilayahnya dengan memperindah keraton Surawisesa, membangun parit di sekeliling ibukota, dan membawa kesejahteraan bagi seluruh desa.
“Tindakan Prabu Wastu diharapkan menjadi teladan bagi generasi penerus,” katanya.
Pandu menambahkan, Prasasti Batu Tulis Bogor merupakan prasasti peringatan untuk mengenang Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran, atau yang dikenal sebagai Prabu Siliwangi.
Prabu Siliwangi, putra Rahyang Dewa Niskala dan cucu Rahyang Niskala Wastu Kancana, lahir di Kawali.
Setelah menjadi Raja di Pakuan Pajajaran, ia menerapkan dan mencontoh kebajikan kakeknya, Prabu Wastu Kancana.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.