Santa Claus dan Sinterklas identik dengan perayaan hari Natal bagi umat tertentu.
Sosok tersebut biasanya orang gambarkan dengan pria bertubuh gemuk, memakai topi kupluk dan pakaian warna merah.
Gambaran lain dari sosok itu yakni membawa suatu kantung besar di bagian punggungnya.
Sebagian besar orang berpikir kalau kedua sosok tersebut adalah sama dan hanya berbeda terkait dana dan pengucapannya semata.
Padahal antara kedua tokoh itu mempunyai asal usul yang berbeda satu sama lain.
Sinterklas
Melansir media setempat, Sinterklas kabarnya terilhami dari sosok bernama Saint Nicholas.
Ia merupakan seorang uskup yang berasal dari Myra dan hidup di sekitar abad 3 waktu masehi.
Rodenberg dan Wagenaar menjelaskan hal ini dalam jurnal yang mereka publikasikan bernama Journal of Heritage Studies.
Nicolas sendiri terkenal mempunyai sikap yang dermawan serta senang berbagi kepada orang miskin.
Sosok inilah kemudian menginspirasi terlahirnya cerita Sinterklas di negara Belanda.
Kemudian Sinterklas pun terambarkan seperti uskup yang lengkap dengan jubah keuskupan.
Bukan itu saja penampilannya juga lengkap dengan topi uskup yang bernama mitre dan tongkat berupa gembala uskup.
Pada bagian atas tongkat tersebut berbentuk melingkar.
Masyarakat di negara Belanda menceritakan kalau sosok Sinterklas asalnya dari negara Spanyol.
Ia mempunyai rambut panjang serta janggut yang berwarna putih.
Kemudian tiap menjelang natal, Sinterklas nantinya berkeliling mengunjungi satu rumah menuju rumah lainnya.
Mengenal Santa Claus
Kalau Sinterklas awalnya dari kisah masyarakat Belanda, maka Santa Claus adalah sosok yang terkenal dalam kisah masyarakat AS.
Tetapi cerita mengenai sosoknya yang populer di negara Amerika Serikat itu kerap terpengaruh oleh kisah Sinterklas di negara Belanda.
Hal tersebut merujuk kepada sejarah Kota New York yang Belanda bangun dan kuasai pada abad ke 17 silam.
Bahkan kala itu New York terkenal bernama New Amsterdam.
Meskipun begitu rupanya terdapat perbedaan antara kedua sosok yang identik dengan hari Natal tersebut.
Penggambaran untuk Santa Claus sendiri yakni seorang kakek yang asalnya dari kawasan Kutub utara.
Perawakannya sendiri gemuk, berjanggut putih dan berambut yang lengkap dengan mantel tebal.
Penampilannya itu juga dengan topi musim dingin bersama kantong hadiahnya.
Branding karakter tersebut kian melekat di Amerika Serikat berkat kampanye besar perusahaan Coca Cola di tahun 1931.
Seperti mengutip dari sumber terpercaya, kala itu Coca Cola memakai tokoh Santa dengan baju musim dingin berwarna merah putih.
Tujuannya yaitu untuk mempromosikan produk minumannya.
Sampai saat ini Santa tersohor dengan baju jenis musim dingin berwarna merah putihnya itu.
Kalau Sinterklas memakai kuda berwarna putih, maka kendaraan yang Santa Claus kenakan adalah kereta salju.
Di depan kereta salju itu ada sembilan ekor rusa kutub yang menariknya.
Sementara itu di beberapa belahan negara terdapat bermacam versi Santa dari masing-masing negaranya.
Seperti di negara Perancis, mereka menyebutnya sebagai Pere Noel yang mengartikan istilah Bapa Natal.
Tokoh itu tergambarkan dengan keranjang anyaman dan jubah dengan mengembara bersama keledai bernama Gui.
Anak-anak nantinya meninggalkan sepatu milik mereka bersama wortel dan sayuran lain untuk Gui.
Kemudian Pere Noel menggantinya menjadi hadiah.
Sedangkan di negara Rusia terdapat sosok bernama Dedt Moroz yang bisa berarti Kakek Frost atau Ayah Es.
Dia adalah pembawa hadiah saat liburan musim dingin di negara Rusia.
Di negara mana pun, sosok Santa Claus tetap orang yang suka memberikan hadiah saat Natal.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.