Reportasee.com – Saham Robinhood akhir-akhir ini mengalami fluktuatif setelah perusahaan mencoba untuk go public.
Meluncur pada tahun 2013 silam oleh dua orang pengusaha mudah, aplikasi perdagangan saham bernama Robinhood berdiri sebagai alternative keuangan tradisional.
Hal ini mengartikan mendemokratisasi keuangan dengan adanya perdagangan tanpa membebankan komisi.
Meskipun begitu, Robinhood sudah mengalami kontroversi yang tergolong adil selama delapan tahun terakhir.
Kontroversi tersebut hadir dengan aplikasi yang bergerak guna membatasi perdagangan crypto pada tahun ini pasca lonjakan aset dogecoin pada Januari lalu.
Belum lama ini, kripto menjadi bagian penting dari model perusahaan Robinhood dan memperkenalkan jutaan orang untuk investasi di dalamnya.
Menyusul keberhasilan lonjakan kripto banyak pihak memprediksikan harga saham Robinhood kian melonjak.
Kenaikan Harga Saham Robinhood Sampai 24%
Pada perdagangan tanggal 3 Agustus lalu, saham Robinhood mengalami lonjakan jauh di atas harga initial public offering atau IPO.
Robinhood sudah go public sejak Kamis lalu di bawah ticker HOOD pada Nasdaq.
Melansir dari media lokal pada hari Rabu 4 Agustus kemairn, saham perusahaan mereka tutup pada USD 46,80 per lembarnya.
Kisaran itu naik sebesar 24,2 persen pada hari Selasa lalu.
Perusahaan yang berada di kawasan Menlo Park California ini tampaknya menarik perhatian para investor di bidang ritel pada hari Selasa lalu.
Ketertarikan ini terjadi setelah pemberian sekitar 25 persen saham IPO untuk kliennya sendiri.
HOOD merupakan saham yang paling banyak mereka perdagangkan dalam Fidelity.
Ada sebanyak 8.988 pesanan bentuk beli dan 7.931 pesanan jenis jual perusahaan Robinhood di Fidelity pada hari Selasa lalu.
Ticker juga ada sebagai saham yang tersebut berada di posisi atas Reddit’s WallStreetBets menurut pengumpul posting yakni Swaggy Stocks.
Grag Martin yang berasal dari Rainmarker Securities mengatakan jika mereka memperkirakan lonjakan sebesar 40 persen pada hari pertama perdagangan berlangsung.
Perusahaan Robinhood berbicara dengan investor lebih luas termasuk ritel yang signifikan guna mendorong adanya batas harga.
Ia percaya jika sekarang investor jangka panjang yang melihat nilai jangka panjang luar biasa dari perusahaan Robinhood.
Sehingga mereka memindahkan saham, sebab sebagian besar investor dalam jangka pendek sudah meninggalkan sahamnya.
Hal ini juga mempengaruhi nilai saham Robinhood yang mengalami kelonjakan.
Klien Sebagai Pemegang Saham Perusahaan
Menjelang berlangsungnya IPO, Atlantic Equities memberikan perusahaan aplikasi saham Robinhood peringkat overweight.
Selain itu Atlantic Equities juga menentukan target harga untuk satu tahun sebesar USD 65 per lembar sahamnya.
Perusahaan juga sudah memperoleh mosi percaya yang berasal dari Cathie Wood sebagai perwakilan dari Ark Invest semenjak debutnya.
Cathie sudah membeli sebesar 1,85 juta saham perusahaan Robinhood yang mengartikan penambahan 1,3 juta saham sebelumnya.
Posisi total kepemilikan saham Cathie dalam Robinhood kurang lebih USD 147,5 juta berdasarkan dari harga perusahaan Robinhood sekarang ini.
Investor awal Robinhood yakni Jason Calacanis berkata jika tidak ada yang lebih baik daripada perusahaan tersebut.
Karena perusahaan memberikan harga dengan sempurna serta tetap pada harga serupa selama beberapa bulan selanjutnya.
Adapun Robinhood merupakan perusahaan yang menawarkan perdagangan cryptocurrency, ekuitas, serta akun menejemen kas sudah mempunyai sebesar 18 juta klien Maret 2021 lalu.
Jumlah kliennya mengalami peningkatan sebesar 151 persen dari 7,2 juta klien pada tahun 2020 lalu.
Pihak perusahaan saham Robinhood memperkirakan rekening yang mendapat dana bisa mencapai sebesar 22,5 juta di kuartal kedua tahun 2021.
Robinhood Sempat Kehilangan Saham 8% Saat Debut Nasdaq
Sebelum mengalami pelonjakan baru-baru ini, harga saham Robinhood sempat mengalami penurunan saat debut di Nasdaq.
Robinhood menilai penawaran umum perdana mereka senilai $ 38 per sahamnya pada malam hari berada di ujung bawah kisaran harga IPO.
Pada harga tersebut, perusahaan Robinhood memiliki nilai sekitar $ 32.
Akan tetapi perubahan terjadi saat aplikasi investasi serta perdagangan A.S ini mulai memungkinkan para investor untuk perdagangan saham milik mereka.
Di mana nilai sahamnya menjadi turun pada kisaran 10% lebih dalam beberapa jam pertama mereka dengan status saham mengambang.
Perusahaan menjual sebanyak 55.000.000 saham mereka dalam IPO guna memperoleh hasil kotor sebesari $ 2,1 miliar.
Meskipun pada dasarnya nilai tersebut bisa naik kalau bank sindikasi membeli opsi yang mereka sediakan.
Terlepas dari hal tersebut, Robinhood kini mempunyai modal yang baik guna pembentukan masa depan berdasarkan dengan keinginan mereka.
Penurunan saham ini membuat banyak pihak mempertanyakan penyebabnya, mengingat kegembiraan besar yang mereka lihat di sekitar perusahaan teknologi konsumen.
Upaya Robinhood membatasi permintaan ritel awal dengan penawaran saham kepada pihak investor juga pedagang menggunakan harga sama sebenarnya menjadi ide bagus.
Tapi upaya tersebut mungkin sudah menurunkan Robinhood menjadi tidak terpakai terhadap minat pengecer pada saham mereka.
Hal ini juga berpotensi pembentukan kurva terhadap banyak permintaan di awal.
Terlepas dari semua itu, debut Robinhood yang tampak ke bawah pada era meme stock serta era stonk menjadi sedikit misteri.
Kendati demikian perusahaan sedikit melakukan rebound di perdagangan berikutnya .
Namun mereka menutup hari dengan pencapaian saham Robinhood $ 34,83 per lembar dan turun sekitar 8,37% menurut sumber terpercaya.
Dapat Sambutan Dingin Pasar Pengaruhi Saham Perusahaan
Akhir bulan Juli lalu, saham Robinhood ditutup dengan angka menguat setelah Ark Innovation membeli sebanyak 1,3 juta saham selama debut pasar yang suram.
Harga saham perusahaan Robinhood mereka tutup naik hanya sebesar 1% hingga berjumlah US $ 35,25 setelah jatuh di awal sesi dan kehilangan sebanyak 8% pada Kamis.
Penurunan terjadi saat hari pertama perdagangan perusahaan dalam bursa.
Pengamat pasar menyebutkan salah satu penyebab pihak pasar memberikan sambutan dingin dengan adanya perusahaan Robinhood.
Alasannya adalah keputusan dari broker online tersebut untuk mencadangkan sebesar 35% saham dalam pasar perdana untuk para penggunanya.
Sehingga saham perusahaan masih berada di bawah harga penawaran umum perdana atau IPO dengan nilai $ 38 per lembarnya.
Penampilan perusahaan Robinhood yang buruk ini rupanya tidak menghalangi Wood yang memperoleh ketenaran setelah perusahaan mencetak pengelolaan dana impresif.
Mengutip sumber terpercaya, harian ARK terhadap ETF atau exchange trade fund yang pengelolaannya aktif, perusahaan membeli 1.297.615 saham Robinhood.
Tujuan pembelian saham untuk ETF dengan nama Ark Innovation yang merujuk ke harga penutupan hari Kamis lalu dengan nilai investasi sebesar US $45,2 juta.
Sementara itu investor lain tetap di sela-sela dan mengutip kekhawatiran mengenai penilaian, risiko regulasi serta sentiment negatif lainnya.
Hal ini sebagai akibat dari pembatasan perdagangan yang perusahaan lakukan selama hiruk-pikuk transaksi saham meme di bulan Januari lalu.
Ark Innovation ETF mempunyai 3.623.092 saham Robinhood di haru Jumat, yang bernilai US$ 126 juta dan sebesar 0,55% portofolio dana.
Di sisi lain nilai pembelian bersih dari pihak investor ritel atas saham Robinhood sebesar US $ 18,85 juta dalam perdagangan hari Kamis lalu.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.