Restoran Hanamasa tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet bahkan hingga viral.
Salah satu restoran Jepang dengan konsep AYCE atau All You Can Eat ini rupanya masih ramai warganet bicarakan.
Hal ini berawal dari seorang pengguna Instagram yang membagikan pengalamannya saat makan dalam restoran tersebut.
Dalam unggahan di tanggal 30 Desember 2021 lalu, pemilik akun menuliskan bahwa ia makan di Hanamasa Tamini bersama sang suami.
Ia menuliskan kalau Hanamasa memakai sake yakni minuman beralkohol khas negara Jepang.
Penggunaan sake sendiri Hanamasa lakukan untuk pembuatan makanan yang mereka sajikan.
Tertulis pula kalau Hanamasa belum mendapatkan sertifikasi halal yang berasal dari MUI atau Majelis Ulama Indonesia.
Kabarnya informasi itu pengguna tahu sesudah ia bertanya secara langsung kepada chef di Hanamasa.
Kala itu ia merasakan jamur cukup kuat rasa fermentasinya dan bertanya apakah ada campuran alkohol atau tidak.
Chef kemudian menjawab pertanyaan pelanggan itu dengan pelan-pelan lantaran tak jauh dari tempat ia duduk ada keluarga muslim.
Koki di restoran Hanamasa itu kemudian membenarkan pertanyaan pelanggan dan berkata ada kandungan Sakenya.
Mendengar jawaban dari sang koki, pengguna Instagram tersebut mengaku terkejut dan sedih.
Sontak saja ia bergerilya dan menghampiri pengunjung muslim yang tampak mengenakan jilbab.
Ia berkata kepada pengunjung itu kalau 2 benda di hadapan mereka ada sake atau mirin sehingga jangan di makan.
Cuitan dari pengguna langsung saja menuai pro dan kontra di kalangan warganet.
Ramai warganet menyatakan kalau konsumen sebenarnya yang mempunyai hal terbesar dalam pemilihan restoran serta dapat bertanya langsung.
Sehingga seharusnya pengunjung tak perlu memperdebatkan kehalalan atau tidaknya.
Netizen pun ramai mengajukan pertanyaan lewat akun sosial media resmi milik Hanamasa baik Instagram maupun Facebook.
Tetapi pihak Hanamasa sendiri belum menjawab satupun pertanyaan yang warganet ajukan.
Selain itu salah satu warganet mengajukan pertanyaan ke Instagram MUI tentang kehalalan di restoran Hanamasa.
Pihak MUI menjawab kalau restoran tersebut belum bersertifikat halal.
Fakta Tentang Restoran Hanamasa yang Kini Viral
Sedang menjadi perbincangan hangat, banyak yang penasaran dengan Hanamasa.
Sebelum permasalahan tentang makanan yang mengandung sake menyeruak, Hanamasa termasuk restoran keluarga dengan ramai peminat.
Bahkan sering kali restoran tersebut ramai pengunjung pada hari biasa ataupun di akhir pekan.
Berikut ini terdapat sejumlah fakta menarik dari resto AYCE Hanamasa yang sedang viral.
Sejarah resto Hanamasa
Awalnya pendiri Hanamasa yakni Yasiro Ono mendirikan restoran tersebut di negara Jepang.
Kala itu Yasiro Ono merupakan salah satu pedagang daging yang terbilang sukses.
Kemudian Yasiro Ono mencoba mendirikan Restaurant berkonsep Sel Service yang lalu bernama Hanamasa.
Nama restoran Hanamasa berasal dari bahasa Jepang yakni Hana yang berarti Bunga dan Masa artinya Terus Berkembang.
Usaha restoran itu pun berhasil dengan sukses dan Yasiro Ono mulai mengembangkan bisnisnya ke keluar negara Jepang termasuk Indonesia.
Restoran Milik Boy Thohir
Restoran AYCE ini adalah anak perusahaan dari TNT.
Karena terdampak pandemi pada tahun 2020 lalu, Boy Thohir pun sempat menutup operasional Hanamasa.
Sebab restoran itu tak dapat melakukan pelayanan secara take away.
Buka Pertama di Kota Jakarta
Hanamasa pertama kali berdiri di Indonesia tepatnya di Jalan Mahakam Kebayoran Baru kota Jakarta.
Akhirnya restoran itupun berkembang dengan pesat lantaran terbukti banyak yang menjadi penggemar hidangannya.
Hidangan utama restoran Hanamasa antara lain sea food, aneka daging serta sayuran segar.
Kini penggemar konsep restoran AYCE di Hanamasa tengah menantikan klarifikasi dari pihak resto itu sendiri.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.