Reportasee.com – Rekaman penembakan teroris di Sukoharjo menjadi video viral dan menghebohkan di kalangan pengguna sosial media.
Hal ini berawal dari Komnas HAM atau Komisi Nasional Hak Asasi mengungkap rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik penembakan teroris bernama Sunardi.
Penembakan berlangsung oleh Densus 88 Mabes Polri di kawasan Dukuh Cendono tepatnya Desa Sugihan di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan informasi yang beredar, penembakan terjadi pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2022 tepat malam hari.
Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM menjelaskan bahwa CCTV tersebut adalah milik masyarakat.
Ia mengatakan menunjukkan seluruh hal dalam proses sebelumnya, termasuk pula bagaimana kronologi penembakan berlangsung.
Anam menjelaskan hal tersebut melalui channel YouTube Komnas HAM.
Kala itu Anam menyebut belum ada anggota dari Densus 88 lantaran mereka masih memastikan pengendara mobil itu adalah target mereka atau malah bukan.
Dia menjelaskan pihaknya mulai membuntuti, dan menjelaskan cukup mendetail di titik tersebut.
Dalam penjelasannya, ada dua orang yang berada di double cabin dan sudah masuk di sana, itu adalah anggota Densus 88.
Anam mengatakan kala itu Sunardi memacu kendaraan mobilnya dalam kecepatan yang sangat tinggi.
Berikutnya petugas pun naik ke bak mobil dengan pengendara Sunardi.
Petugas yang sudah naik tepat di atas bak mobil itu kemudian meminta agar ia memberhentikan kendaraannya.
Akan tetapi hal yang terjadi di lapangan saat penembakan berlangsung malah sebaliknya.
Viral, Ini Kronologi Dalam Rekaman Penembakan Teroris di Sukoharjo
Masih dalam rekaman penembakan teroris di Sukoharjo, Anam pun melanjutkan kronologi yang terjadi kala itu.
Saat kepolisian meminta Sunardi menghentikan mobil, sang tersangka malah mengabaikan perintah tersebut.
Karena inilah petugas Densus 88 kemudian memberikan tembakan sebagai peringatan.
Dalam chanel YouTube, Anam menjelaskan kronologi sambil menunjuk video yang tayang di proyektor.
Ia menunjuk terdapat dua anggota kepolisian yang sudah memperingatkan menyuruhnya berhenti dan upaya lain.
Petugas sudah memperingatkan untuk berhenti bahkan mencegat mobil Sunardi.
Namun setelah itu tetap saja Sunardi menjalankan mobilnya.
Kemudian petugas hendak memberikan tembakan peringatan sesudah ia turun untuk menunjukan bahwa ia polisi, namun Sunardi tetap jalan.
Di situlah ada kejadian mobil menabrak yang pertama kali.
Anam menunjukkan ada petugas yang turun dari atas mobil lalu petugas dari Innova pun naik ke atas kabin.
Sesudah itu, kejadian kejar-kejaran pun tidak terelakkan antara dr. Sunardi dengan aparat Densus 88.
Komisioner Komnas HAM menyebut mobil milik sang dokter bahkan sempat melaju sampai ke tepi jalan.
Bukan hanya itu, kendaraan mobil double cabin tersebut juga sempat serempetan dengan mobil milik petugas sampai menimbulkan percikan api.
Ia menegaskan dalam video rekaman penembakan teroris di Sukoharjo, petugas sudah sampai memepetnya namun tetap saja Sunardi tidak mau berhenti.
Setelah itu ia menunjukkan batas jalan aspal atau tanahnya seperti di bahu jalan jika di dalam tol.
Selanjutnya, Anam memperlihatkan video yang lebih jelas, namun tetap saja Sunardi tidak mau berhenti.
Sebelum kejadian tersebut, sebenarnya anggota yang hendak melakukan penangkapan juga telah memperlihatkan surat untuk penangkapan.
Masih dalam video yang sama, Anam menjelaskan petugas sudah menembakan ke udara atau peringatan tetapi ia tidak berhenti-henti.
Selain itu petugas juga menembak bagian sebelah kiri atau tempat penumpang sampai bagian depan mobil.
Meskipun demikian, dalam rekaman penembakan teroris di Sukoharjo Sunardi tetap tidak mau berhenti.
Petugas juga sudah menembak tangan, bahu dan badan tetap tidak berhenti barulah akhirnya Sunardi menabrak dan tewas.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.