ReportaseeJATENG.com – Menangis atau mengeluarkan air mata merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap makhluk termasuk manusia.
Bahkan dengan keluarnya airmata membuat mata kita tetap terhidrasi serta selalu bersih.
Air mata menjadi sebuah reaksi dari tubuh saat perasaan kita mengalami suasana hati yang sedih atau bahagia.
Tidak jarang mengeluarkan air mata bisa membuat kita lelah namun tetap menimbulkan perasaan yang lebih lega.
Bahkan ada juga yang ketiduran setelah puas mengeluarkan air mata karena kelelahan dan mengantuk.
Tanpa kita sadar ada berbagai reaksi yang tubuh keluarkan saat kita meluapkan emosi dengan mengeluarkan air mata.
Bola Mata Terlindungi Otak
Sering kali kita mengeluarkan air mata lantaran tengah mengalami perasaan yang tidak jelas secara mendalam.
Seperti saat merasa sangat sedih atau sangat bahagia, sehingga emosional yang berlebihan dengan mengeluarkan air mata.
Mungkin bagi kita hal tersebut merupakan hal yang wajar atau biasa saja saat kita mengeluarkan air mata.
Padahal dengan keluarnya air mata pertanda bahwa emosi kita tengah berada di kondisi ekstrem atau puncak.
Saat kondisi seperti ini endorfin memiliki peran saat kita meneteskan air mata dengan mengirimkan sinyal.
Hormon endorfin bertugas untuk mengirim isyarat guna menghilangkan rasa sakit dan iris mata menjadi tenang.
Dan saat menangis neurotransmiter juga membantu mengirimkan sinyal untuk mengeluarkan air mata.
Air mata tersebut yang berfungsi untuk melindungi bola mata serta memberikan rasa tenang dalam diri kita.
Hidung Berair Saat Menangis
Ada berbagai macam reaksi tubuh yang timbul saat kita mengeluarkan air mata karena mengalami emosional yang berlebihan.
Termasuk sistem syaraf yang berada di sekitar area mata, sistem syaraf akan bereaksi saat menerima sinyal dari emosi yang timbul.
Salah satunya sistem lakrimal yang bertugas untuk menghasilkan serta mengeluarkan air mata secara bersamaan.
Kelenjar lakrimal yang berpengaruh saat kita mengeluarkan air mata ini terletak di antar bola mata dan kelopak mata.
Sehingga kelopak mata bisa menyebar air mata ke seluruh bagian mata meskipun hanya berkedip dengan refleks.
Penyebaran air mata tersebut juga mengalir ke saluran yang terhubung seperti ke hidung.
Sehingga saat mengeluarkan air mata baik banyak maupun sedikit, maka ada ada cairan yang terus mengalir dari mata ke hidung.
Tubuh Dalam Mode Bertahan
Keluarnya cairan dari mata merupakan hasil dari emosi yang tengah kita alami sedang dalam posisi ekstrem atau berlebihan.
Sehingga dengan mengeluarkan air mata kita bisa meluapkan emosi tersebut menjadi lebih lega.
Kadang emosi yang tengah kita rasakan tidak bisa berkurang hingga menimbulkan risiko yang buruk bagi kita.
Oleh karena itu dengan menangis kita bisa mengirimkan sinyal kepada orang lain bahwa tubuh kita sedang rentan.
Sehingga orang lain akan tahu saat kita membutuhkan bantuan serta membuat orang tersebut mendekatkan diri.
Dengan kondisi tersebut berarti tubuh kita tengah berada dalam mode bertahan saat mengeluarkan air mata.
Bertahan dari segala risiko buruk dengan melupakan emosi hingga air mata habis atau meminta bantuan orang lain agar lebih tenang.
Tubuh Membuang Racun
Dari hasil penelitian para ilmuwan mengatakan bahwa stres memberikan dampak meningkatnya zat kimia dalam tubuh.
Namun zat kimia yang berada dalam tubuh akan keluar dengan sendirinya saat kita mengeluarkan air mata.
Namun ada hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dengan menahan air mata bisa menyebabkan timbulnya masalah kesehatan.
Bila kita sering menahan air mata bisa meningkatkan risiko depresi hingga penyakit jantung yang berbahaya.
Sehingga ada baiknya kita bisa meluapkan emosi yang berlebihan dengan air mata tanpa perlu menahannya.
Apalagi dengan adanya reaksi positif dari tubuh saat kita mengeluarkan air mata menjadi manfaat yang baik bagi tubuh.
Menyebabkan Mengantuk
Saat kita mengalami emosional yang berlebihan, secara otomatis air mata akan mengalir tanpa kita sadari.
Hal tersebut terjadi karena hormon pada area mata saling mengirimkan sinyal saat kita menangis.
Namun mengeluarkan air mata tubuh kita bisa menjadi lelah hingga membuat kita berhenti menangis.
Tidak jarang setelah merasa lelah, kita juga sering kali merasakan mengantuk dan membuat kita ketiduran.
Hal ini wajar jika kita pernah atau sering mengalami, akan tetapi kita pasti penasaran dengan penyebabnya.
Saat kita menangis sama seperti saat kita berolahraga, yaitu keluar dan masuknya energi dalam tubuh.
Saat berolahraga kita akan menghasilkan energi bagi tubuh dan energi tersebut akan keluar berupa keringat.
Sama seperti saat kita emosi energi kita menjadi penuh, namun energi terkuras saat kita mengeluarkan air mata.
Saat meluapkan emosi dengan air mata pernapasan akan melepas serta detak jantung akan meningkat.
Sehingga membuat tubuh mejadi stres dan tegang hingga akhirnya membuat tubuh merasa lelah.
Dengan begitu otak secara otomatis akan mengirim sinyal ke seluruh tubuh untuk melakukan istirahat.
Dan saat beristirahat setelah lelah mengeluarkan air mata, tubuh akan mengeluarkan hormon pemicu stress.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.