Artikel

QA Engineer: Quality Control Pada Produk Digital

Reportasee.com – Setelah selesai memabngun sebuah produk, seperti mobile app atau website, seorang Developer tentunya tidak bisa langsung untuk meluncurkan produknya ke Playstore atau App Store. Tahukah kamu bahwa ada tahap akhir dari suatu pihak agar pengguna yang mengakses website atau menggunakan aplikasi bisa nyaman terbebas dari bugs. Nah, pihak tersebut yaitu Quality Assurance Engineer atau biasa disingkat QA Engineer.

Untuk itu, seorang staf Quality Assurance akan secara aktif dalam melakukan monitoring pada serangkaian uji dalam upaya untuk memberi jaminan kulitas ke Customer.

Banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan oleh QA Engineer agar produk yang rilis bisa terbebas dari masalah dan bisa berjalan dengan baik untuk menjaga kualitasnya. Nah, sebenarnya apa aja sih pekerjaanya? Yuk kita bahas.

Bekerja Sama dengan Tim Product

Meskipun jarang terdengar, QA Engineer merupakan pekerjaan yang mempunyai peran dalam proses quality assurance dari sistem software sebuah produk.

Proses tersebut dikerjakan untuk menguji perangkat lunak, memastikan programnya dapat berjalan dengan baik dan relevan, memberikan penilaian dari segi desain dan teknis, serta melakukan pengujian dari sistem secara regular.

Untuk melakukan pekerjaan tersebut, QA Engineer harus bekerja sama dengan Tim Product sebagai pihak yang menerima umpan balik atau feedback secara langsung dari pengguna.

Seorang QA Engineer IDN Media Bernama Khabib Fahrurrizal mengungkapkan bahwa, Jika berbicara mengenai tanggung jawab, umumnya tugas QA Enginner yaitu untuk mengobservasi dan menguji kualitas sebuah produk. Setelah itu melakukan perbaikan pada bagian yang masih bermasalah.

Sebelum rilis dan menjadi produk yang dapat diakses secara penuh oleh seluruh pengguna, versi Beta harus dipastikan sudah matang. Oleh karena itu, QA Engineer harus memastikan standar jaminan kualitas dari sebuah produk, sebelum pada akhirnya menyusun laporan secara menyeluruh.

Meminimalisir Bug Pada Sebuah Produk

Keberadaan bug atau error yang biasanya menyebabkan aplikasi/software tidak berjalan dengan biasanya, memang tak bisa terhindari. Namun, seorang QA Engineer hadir untuk dapat meminimalisir bugs tersebut.

Pekerjaan tersebut memang bukanlah hal mudah, namun bagi Khabib hal tersebut masih sangat mungkin untuk kita pelajari. Menurut dia ada beberapa hardskills dan softskills yang harus kamu kuasai.

Jika kamu memahami mengenai Software Engineer, meskipun tidak kuliah mengambil jurusan Teknologi Informasi, kamu tetap mempunyai peluang besar untuk dapat menekuni bidang tersebut. Belajarlah melalui pelatihan untuk memnguji kemampuanmu.

Selain itu, Khabib juga menjelaskan dengan menjadi QA Enginner kamu harus bisa melakukan process testing, ticketing dan bug tracking. Meriset kualitas produk dengan keseluruhan, setelah itu carilah letak bug-nya, kemudian lakukan ticketing untuk mendata problem dan problem solving-nya.

Tak heran, jika kemampuan analisa, berpikir kritis menjadi keharusan apabila ingin menekuni bidang ini. Di lain sisi, kolaborasi dan komunikasi dalam tim menjadi salah satu yang tidak boleh terlewatkan.

Menemukan Berbagai Tantangan

Ada saat ketika kita sudah melakukan observasi kualitas produk, mencari bug dengan sangat teliti pada versi beta. Namun, hal tersebut tidak selalu menjamin kualitas final produk ketika sudah rilis. Bahkan, perbedaan tipe handphone juga bisa mempengaruhi keberadaan bug.

Misalnya, jika di handphone A tidak ada bug, ternyata di handphone B banyak sekali bug yang terjadi. Hal ini memang selalu menjadi tantangan bagi tim QA Enginner. Tuntutan dari posisi ini memang untuk bisa meneliti produk dengan sangat teliti, jeli dan harus mempunyai rasa kaingintahuan yang tinggi.

Kesimpulanya, Khabib menjelaskan bahwa ada dua hal yang sangat penting dan paling utama yang harus selalu di ingat. Pertama, pastikan kamu mempunyai minat di bidang Teknologi Informasi. Apabila kamu sudah tertarik, sesulit apapun tantanganya, pasti kamu akan terus berupaya mencari jalan keluarnya secara konsisten.

Kedua, kenalilah produk yang sedang kamu kerjakan. Bagaimana alur kerjanya, apa tujuanya. Ketahui juga feedback dari pengguna dan banyak berdiskusi dengan tim Product.

Kebutuhan SDM Quality Assurance di Indonesia Sangat Tinggi

Dengan banyaknya tumbuh perusahaan-perusahaan rintisan baru (startup) di bidang IT dan munculnya produk software di Indonesia, ternyata belum seimbang dengan ketersediaan sumber daya manusia di bidang software quality assurance.

Software Quality Assurance merupakan proses sistematis untuk mengecek apakah produk yang sudah dikembangkan sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya proses ini dilakukan oleh Quality Assurance Engineer.

Meskipun terdengar awam di kalangan masyarakat Indonesia, padahal posisi ini sama pentingnya dengan para programmer. Dengan adanya QA Engineer, Programmer tidak coding secara asal-asalan. Sehingga program yang jelek dan banyak bug tidak lolos ke tangan Customer.

Gaji seorang QA juga tidak main-main dan relatif besar. Menurut Liputan6 untuk entry level bisa 3 sampai 4 jutaan perbulanya. Sedangkan untuk tingkat menengahnya bisa berkisar 10 sampai 15 jutaan perbulanya.

Kesimpulanya, untuk menjaga kualitas produk perangkat lunak maka kita membutuhkan posisi QA pada proses pembangunanya. Pengujian dilaksanakan ketika produk sudah jadi dan siap rilis.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button