Putin Ancam Kyiv dengan Rudal Hipersonik Setara Meteor

Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali memanaskan konflik dengan Ukraina melalui ancaman terbaru.

Dalam konferensi pers di Astana, Kazakhstan, ia mengungkapkan kemungkinan penggunaan rudal hipersonik terbaru Rusia, Oreshnik, terhadap Kyiv, termasuk target militer, industri, dan pusat pengambilan keputusan.

“Kami tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan Oreshnik pada target di Kyiv,” ujar Putin, seperti dilaporkan The Guardian.

Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam setelah Rusia melancarkan serangan masif ke infrastruktur energi Ukraina, menggunakan 90 rudal dan sekitar 100 drone.

Serangan tersebut telah memutus aliran listrik bagi sekitar satu juta warga Ukraina, yang kini menghadapi musim dingin yang berat.

Latarnya: Eskalasi Konflik akibat Dukungan Barat

Moskow berdalih bahwa ancaman ini adalah respons atas dukungan negara-negara Barat, seperti AS, Inggris, dan Prancis, yang telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan mereka.

Keputusan ini dinilai sebagai perubahan besar dalam kebijakan Barat terhadap konflik Rusia-Ukraina.

Beberapa pakar internasional bahkan memperingatkan bahwa langkah ini bisa mempercepat risiko terjadinya Perang Dunia Ketiga.

Ketegangan semakin meningkat dengan adanya serangan balasan Rusia yang dilancarkan menggunakan senjata terbaru mereka.

Mengenal Rudal Oreshnik: Kekuatan Setara Meteor

Rudal Oreshnik adalah senjata hipersonik terbaru yang disebut-sebut memiliki kekuatan destruktif seperti “hantaman meteor”.

Pertama kali diperkenalkan oleh Putin pada 21 November lalu, rudal ini diuji coba dalam serangan ke wilayah Dnipro, Ukraina.

Rusia mengklaim bahwa rudal ini memiliki jangkauan hingga 3.000-5.500 kilometer dan mampu membawa enam hulu ledak, masing-masing dengan enam submunisi.

Kemampuan manuver di tengah penerbangan membuat rudal ini sulit dilacak dan dicegat oleh sistem pertahanan musuh.

Dalam uji coba di Dnipro, efek kehancuran yang dihasilkan semakin memperkuat klaim Rusia mengenai superioritas rudal ini.

Ancaman Nuklir di Tengah Konflik

Ancaman penggunaan rudal Oreshnik datang bersamaan dengan disahkannya doktrin baru Rusia terkait penggunaan senjata nuklir.

Doktrin ini memperluas izin penggunaan senjata nuklir, termasuk untuk melawan serangan dari negara non-nuklir yang didukung oleh negara bersenjata nuklir.

“Penggunaan senjata nuklir Rusia adalah jaminan keamanan terpenting bagi negara kami dan rakyatnya,” ujar Putin.

Kebijakan ini jelas menyasar Ukraina, yang selama ini menerima dukungan militer dari negara-negara seperti AS dan sekutu NATO.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menambahkan bahwa langkah ini adalah peringatan bagi negara-negara yang mendukung serangan terhadap Rusia.

Namun, sikap keras ini dianggap oleh para pengamat sebagai taktik untuk menggertak Barat agar tidak memperluas dukungan terhadap Ukraina.

Respons Dunia: Tegas Menolak Eskalasi

Ancaman Putin mendapatkan tanggapan keras dari komunitas internasional. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan bahwa aliansi tersebut tidak gentar dengan doktrin nuklir baru Rusia.

Sementara itu, Pemerintah AS mengecam keras ancaman penggunaan senjata nuklir.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut langkah tersebut sebagai tindakan “tidak bertanggung jawab” yang dapat memicu konsekuensi serius.

Ia bahkan menuduh Putin sengaja “mengguncang pedang nuklir” untuk menciptakan ketegangan global.

Menghadapi Ketidakpastian

Di tengah eskalasi ini, konflik Rusia-Ukraina semakin jauh dari jalan damai. Penggunaan senjata canggih seperti Oreshnik dan ancaman nuklir menempatkan dunia pada situasi yang penuh ketidakpastian.

Dengan musim dingin yang semakin mendekat, warga sipil Ukraina menghadapi ujian berat untuk bertahan, sementara dunia menanti dengan cemas bagaimana langkah selanjutnya dalam krisis yang tampaknya tak berujung ini.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img