Pakar Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Suratman, M.Sc, mengingatkan semua pihak untuk menjaga baku mutu air sungai.
“Tentunya baku mutu air sungai ini harus dijaga semua pihak karena merupakan indikator kelayakan air sungai. Sumbernya harus jadi titik perhatian,” ungkap Guru Besar Fakultas Geografi UGM tersebut.
Suratman, yang juga inisiator Srikandi Sungai Indonesia (SSI) ini, mengatakan bahwa sumber pencemaran air sungai bisa dicegah dengan pembangunan IPAL Komunal di sekitar sungai.
“Untuk industri tentunya juga harus membangun IPAL, garis besarnya investasi ramah lingkungan,” ucapnya.
Menurut Suratman, edukasi terhadap industri skala menengah harus dilakukan lewat perizinan dari Dinas Lingkungan Hidup.
“Untuk DAS dan Sub-DAS tergantung wilayahnya. Di wilayah hulu harus dicek kesehatan tanah, tingkat erosi dan sedimentasinya,” ujarnya.
Sekedar informasi, Prof. Dr. Suratman, M.Sc ini melalui Srikandi Sungai Indonesia kerap melakukan aksi nyata dengan membangun taman sungai.
Melalui taman sungai ini, wahana keceriaan generasi penerus pun terjawab.
Seperti halnya kegiatan SSI Tasikmalaya melakukan kegiatan Camping Ceria di Pinggir Sungai Cipatani beberapa waktu lalu.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.