Kabar terbaru hadir untuk para penggemar chatbot AI berkat kemunculan plugin ChatGPT di dalam sistemnya.
Karena itulah banyak orang yang merasa penasaran dengan pembaruan dalam ChatGPT tersebut.
Kendati demikian perilisan plugin ChatGPT tidak membuat semua orang merasa senang, mengapa begitu?
Kehadiran Plugin ChatGPT
Tampaknya ChatGPT tak mau kalah dengan bintang Google Bard yang tengah naik daun.
Sebab OpenAI sudah mengumumkan bahwa model pembelajaran bahasa populer miliknya yaitu ChatGPT kini mempunyai dukungan plugin resmi.
Berdasarkan informasi yang beredar, plugin ChatGPT tersebut hadir untuk para pengembang di seluruh dunia.
Di bawah filosofi situs resmi OpenAI, lab AI merilis tentang akses plugin awal ke beberapa perusahaan mitra.
Hal ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana plugin dipakai dan tingkat keefektifannya.
Upaya tersebut dilakukan sebelum melakukan perilisan skala yang lebih luas lagi.
Saat ini, para pengembang bisa berlangganan daftar tunggu untuk mendapatkan akses ke dalamnya.
Rupanya ada sejumlah perusahaan yang sudah diberikan akses dan membuat plugin dengan teknologi ChatGPT tersebut.
Beberapa perusahaan itu antara lain Klarna, Expedia, Instacart, KAYAK, FiscalNote, Milo, Shopify, Speak, Zapier, OpenTable, Slack, Zapier, dan Wolfram.
Namun banyak orang yang menganggap daftar perusahaan tersebut sangat aneh.
Memang bagi perusahaan Wolfram dan FiscalNote tak tampak aneh karena perna bekerja sama dengan teknologi AI.
Sementara itu, integrasi ChatGPT dengan Slack merupakan sesuatu yang sudah banyak orang ketahui.
Kendati demikian, sejatinya ChatGPT-4 merupakan tutor virtual di aplikasi bahasa saingannya yakni Duolingo.
Peserta lain di dalam program plugin tersebut juga merasa sedikit lebih sulit untuk masuk ke dalam daftarnya.
Tetapi perusahaan OpenAI mengatakan bahwa pihaknya bersemangat untuk membangun komunitas yang membentuk masa depan paradigma interaksi manusia AI.
Namun tampaknya keberadaan ChatGPT dalam perusahaan yang berada di daftar tak sepenuhnya membantu.
Misalnya saja, pengguna sudah dapat memesan liburan dengan mudah memakai aplikasi KAYAK sehingga tak perlu chatbot untuk memandu.
ChatGPT Banyak Kegunaan Namun Tak Perlu ada di Semua Hal
Banyak orang yang merasa ragu terkait beberapa perusahaan yang menggembar gemborkan plugin dalam daftar itu.
Bahkan beberapa diantara mereka merasa AI tak perlu dimasukkan ke dalam aplikasi pemesanan restoran milik OpenTable sama sekali.
Di samping itu, ada satu hal yang benar-benar membuat banyak orang merasa khawatir yaitu Klarna.
Sebab perusahaan seperti Klarna, Zip, dan Afterpay ada semata-mata demi memangsa orang yang hidup dari keg aji.
Perusahaan ini juga membuat orang masuk ke hutang kontrak untuk biaya yang lebih kecil.
Misalnya saja, untuk memesan takeout atau membeli sejumlah bahan makanan pada dasarnya bukan ide yang bagus.
Maksud dari poin yang coba disampaikan ini yaitu beberapa orang yang menderita paling parah yaitu mereka yang rentan terhadap efek AI.
Terlebih banyak orang yang berpendapat bahwa AI bisa menghancurkan semua generasi anak-anak di masa depan kalau tak berhati-hati.
Apalagi jika banyak orang yang menggunakan ChatGPT ke Klarna dan menyebutnya sebagai omong kosong cerdik.
AI masih merupakan sebuah ruang yang sebagian besar tak dapat diatur oleh pengguna.
Bahkan tidak ada yang bisa menghentikan ChatGPT untuk menyarankan bahwa pengguna harus benar-benar mengambil pinjaman sehingga burrito itu dikirimkan.
Tentu saja ChatGPT tak benar-benar tahu seperti apa rasanya burrito.
Namun teknolog tersebut pasti akan menggabungkan banyak kata kritikus makanan untuk meyakinkan pengguna bahwa itu benar adanya.
Karena itulah bisa dibilang keberadaan plugin ChatGPT cukup membahayakan pengguna di seluruh dunia.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.