Kebanyak orang tidak suka membuka website yang lambat. Pengalaman pengguna yang buruk akan terjadi pada website yang aksesnya sangat lambat.
Ada banyak faktor penyebab website lambat.
Jika website lama di akses akan menyebabkan pengguna atau pelanggan meninggalkanya.
Setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing, sehingga mereka tidak suka untuk menunggu dan ingin mengaksesnya dengan cepat.
Jika pengguna menemukan website anda dalam keadaan lambat, mereka akan langsung keluar dan menyebabkan bounce rate website menjadi tinggi.
Hal tersebut sangat fatal untuk performa website yang kamu miliki.
Apa Penyebab Website Lambat?
Berikut merupakan penyebab website lambat yang perlu kamu perhatikan, simak penjelasanya.
Server Web Hosting
Kecepatan akses website tidak dapat dipisahkan dengan server web hosting.
Hal tersebut karena server merupakan salah satu faktor utama yang menentukan cepat atau lambatnya sebuah website.
Jika server yang anda gunakan mempunyai performa jelek, maka kecepatan loadingnya juga tidak akan maksimal.
Lantas, jenis server apa yang sebaiknya kamu gunakan?
Saat ini, Apache dan NGINX merupakan dua buah jenis web server yang umumnya web developer gunakan.
Namun, kamu perlu mengetahui bahwa popularitas keduanya mulai kalah dengan web server bernama LiteSpeed.
Perubahan ini terjadi karena kecepatan yang LiteSpeed tawarkan.
Hasil riset mengungkapkan bahwa LiteSpeed server mempunyai kecepatan 12 kali lebih cepat dari NGINX dan 84 kali lebih cepat dari Apache.
Theme atau Template
Banyak orang yang ingin mempunyai website dengan tampilan yang terlihat menarik.
Maksudnya, website tersebut memiliki berbagai elemen visual yang mewah, termasuk header berukuran besar, widget dan slider.
Hal tersebut membuat kamu harus menghindari theme atau template yang menawarkan hal-hal seperti itu untuk website bisnis.
Jika website mempunyai halaman yang semakin kompleks, maka loadingnya pun akan semakin lama.
Apalagi, jika ada pengunjung yang mengaksesnya melalui browser dari ponsel dan tidak memiliki koneksi yang bagus.
Hal itu akan membuat pengunjung tidak menyukainya.
Plugin
Dengan menggunakan plugin, kamu bisa mendapatkan kemudahan untuk menambahkan beberapa fitur pada website.
Dimulai dari plugin yang sangat sederhana seperti tombol untuk berbagi ke media sosial, sampai plugin yang kompleks seperti checkout pembelian dan page builder.
Meskipun terlihat sederhana, plugin tetap memakan bandwith server.
Ditambah lagi, jika plugin yang kamu gunakan tidak update dan tidak sesuai dengan versi CMS.
Hal ini akan semakin memperlambat akses web.
Dari alasan tersebut, kamu harus menginstall plugin yang selalu update.
Selain itu, gunakanlah plugin yang memang diperlukan.
Iklan
Iklan merupakan salah satu penghasilan tambahan untuk pemilik web. Namun, sebaiknya kamu tidak memasang iklan terlalu banyak. Tidak sedikit orang yang merasa terganggu karena adanya iklan. Jadi, jangan terlalu banyak memasang iklan agar tidak memperlambat akses.
Iklan yang ditampilkan pada web memerlukan HTTP request.
Jika terlalu banyak proses request yang terjadi ketika pengunjung mengaksesnya, akan membuat server kewalahan.
Ukuran Database Terlalu Besar
Dengan semakin berkembangnya website yang kamu miliki, tentunya akan membuat data semakin menumpuk pada database.
Sayangnya, setiap entry database mempunyai ukuran.
Lama-kelamaan database pada website akan semakin besar ukurannya.
Untuk itu, kamu harus rajin-rajin memeriksa daftar postingan yang sudah masuk trash dan plugin-plugin yang sudah tidak diaktifkan.
Jika hal tersebut kamu temukan, segera hapus postingan atau plugin yang tidak terpakai secepatnya.
Dan cara tersebut akan mengurangi ukuran database.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.