Reportasee.com – Penyebab penyakit insomnia penting untuk Anda ketahui demi kenyamanan tidur Anda.
Insomnia termasuk salah satu jenis penyakit akibat dari gangguan psikologis.
Ada beberapa jenis penyakit insomnia yang perlu Anda kenali gejalanya.
Termasuk juga bagaimana cara mengatasinya agar kondisi tersebut tidak menjadi semakin parah.
Insomnia adalah sebuah gangguan tidur yang paling banyak terjadi.
Pada kondisi ini, seseorang akan mengalami kesulitan saat memejamkan matanya untuk tidur dengan nyenyak.
Pada dasarnya kesulitan tidur termasuk hal yang lumrah yang umum terjadi bagi siapa saja dan kapan saja.
Apalagi dengan aktivitas seseorang yang begitu padat serta gaya hidup modern.
Maka kerap kali menjadi awal penyebab timbulnya penyakit sulit tidur atau insomnia.
Jika Anda mengalami gangguan tidur semacam ini secara terus-menerus mungkin Anda perlu waspada.
Apalagi bagi Anda yang sering melakukan olah raga secara rutin serta tidak minum kopi berlebihan.
Faktor Penyebab Penyakit Insomnia
Gangguan tidur ini memang umumnya bisa bersifat sementara dan singkat.
Namun, insomnia ini juga dapat berlangsung lama.
Beberapa hal pemicu insomnia bahkan membuat seseorang tak bisa tidur pada malam hari sampai berbulan-bulan.
Lantas, apa penyebab seseorang bisa mengalami gangguan tidur ini?
Berikut adalah beberapa penyebab penyakit insomnia yang ada sebaiknya Anda ketahui.
Tekanan Psikologis
Salah satu faktor yang menyebabkan gangguan ini yaitu adanya tekanan psikologis.
Stres atau depresi akibat beban pekerjaan yang menumpuk atau kecemasan berlebihan akan menyebabkan seseorang tidak bisa tidur.
Ada beragam jenis gangguan psikologis yang dapat membuat emosi seseorang menjadi terganggu.
Kondisi ini akan memicu sistem metabolism menjadi terganggu.
Tekanan psikologis ini juga muncul karena adanya gangguan mental.
Kurang Olahraga
Faktor lainnya yang menyebabkan munculnya penyakit insomnia yakni karena kurangnya aktivitas fisik.
Seseorang tesebut biasanya malas berolahraga dan lebih sering rebahan atau malas-malasan.
Minimnya aktivitas fisik akan membuat otot tidak bergerak sebagaimana mestinya.
Kondisi ini tidak akan menyebabkan otot pada tubuh menjadi lelah sebagai pendorong untuk tidur.
Sikap malas memang akan memicu gangguan penyakit insomnia.
Mengonsumsi Obat
Seperti sering tercantum pada label kemasan obat, biasanya ada peringatan mengenai minum obat yang dapat menyebabkan kantuk maupun gangguan tidur.
Umumnya, obat dapat memberikan efek kantuk bagi yang mengonsumsinya.
Namun tak sedikit pula terdapat jenis obat yang bisa membuat seseorang kesulitan tidur.
Misalnya jenis obat-obatan stimulan atau psikoaktif yang terdapat kandungan amfetamin atau modofanil.
Senyawa kimia ini justru akan menyebabkan susah tidur.
Lingkungan Tak Nyaman
Agar bisa tidur dengan nyenyak tentu membutuhkan dukungan faktor lingkungan.
Karena itu, penyebab penyakit insomnia juga berasal dari lingkungan sekitar yang mungkin tidak nyaman atau mengganggu tidur.
Faktor lingkungannya meliputi kamar tidur berantakan, suara berisik dari tetangga, suara TV atau musik terlalu keras.
Bahkan rumah yang berada dekat dengan jalan besar juga termasuk gangguan kesulitan tidur.
Lingkungan yang tidak nyaman akan cenderung membuat seseorang kesulitan tidur.
Gaya Hidup Tak Sehat
Kebiasaan atau gaya hidup tidak sehat juga menjadi pemicu penyakit insomnia.
Kebiasaan buruk itu seperti minuman beralkohol atau minum kopi malam hari.
Makan berat di malam hari, merokok, hingga penyalahgunaan obat terlarang juga termasuk pemicu insomnia.
Mengonsumsi berbagai minuman dan asupan tak sehat tersebut justru menjadi suatu hal bersifat stimulan.
Akibatnya, tubuh menstimulus untuk tetap fit dan mata yang sulit terpejam.
Faktor Penyakit
Beberapa gangguan kesehatan juga menjadi penyebab dari penyakit insomnia.
Ada beberapa faktor penyakit yang membuat penderitanya kesulitan dalam tidur.
Misalnya penyakit asma yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Begitu pula dengan penyakit jantung, nyeri sendi, penyakit ginjal, diabetes, hingga gangguan kelenjar getah bening.
Faktor Parasomnia
Pada beberapa orang, insomnia terjadi akibat faktor parasomnia.
Padasomnia ini dapat berupa ketindihan, mengigau, atau berjalan saat tidur (sleepwalking).
Kondisi tersebut tentu dapat mengganggu kualitas tidur.
Perubahan Ritme Aktivitas
Kebisaan baru yang terjadi akibat perubahan jam kerja juga menjadi penyebab insomnia.
Seperti shift kerja yang sering berubah yang akan mempengaruhi kebiasaan pada tubuh.
Tak sedikit kasus kesulitan tidur pada orang-orang yang sering kerja dengan beberapa shift.
Namun jika tubuh dapat beradaptasi dengan cepat, maka gangguan tidur tak akan terjadi.
Perubahan Hormon Tubuh
Siklus ataupun perubahan hormon pada tubuh dapat menyebabkan gangguan insomnia.
Seperti jadwal menstruasi yang tak teratur atau lebih cepat maupun memasuki masa menopause.
Jenis Penyakit Insomnia
Ada beberapa jenis penyakit insomnia antara lain insomnia temporer, insomnia akut, dan insomnia akut.
Pada insomnia temporer, biasany terjadi dalam waktu tertentu dan tidak berlangsung lama atau kurang dari seminggu.
Tekanan stress ataupun faktor lingkungan yang berisik menjadi penyebab penyakit insomnia ini.
Sedangkan insomnia akut umumnya berlangsung kurang dari satu bulan.
Gangguan tidur ini terjadi secara berulang, namun tak selalu demikian.
Bahkan terkadang penderita sesekali dapat tidur dengan nyaman.
Pada kondisi insomnia kronis ini termasuk jenis yang paling parah karena berlangsung selama sebulan lebih.
Biasanya penderita akan mengalami halusinasi seakan benda yang ada di sekitarnya bergerak.
Selain berhalusinasi, terjadi pula gangguan pada penglihatannya.
Gangguan itu berupa penglihatan ganda, mata minus atau plus akibat obyek tunggal yang terlihat dobel.
Gejala Penyakit Insomnia
Kesulitan tidur umumnya mengalami beberapa gejala yang mengawalinya.
Berikut beberapa gejala insomnia yang biasa terjadi dan menjadi keluhan penderita.
- Timbul perasaan cemas atau khawatir saat ingin tidur.
- Insomnia terlihat dengan munculnya kesulitan saat ingin memulai tidur di malam hari.
- Sering terbangun tengah malam termasuk salah satu gejala khas insomnia. Bahkan tak jarang bangun tidur yang terlalu pagi.
- Tubuh merasa kelelahan saat bangun tidur.
- Sering menguap, mengantuk, dan mengalami lelah di siang hari
- Secara emosional lebih mudah marah, gugup, dan stres.
- Sering sakit kepala, atau tegang pada kepala.
- Adanya gangguan pada bagian perut seperti tertekan.
- Kehilangan fokus atau konsentrasi.
Cara Mengatasi Insomnia
Dalam mengatasi insomnia sebaiknya penting untuk konsultasikan dengan dokter.
Selain mendapat penanganan medis, Anda juga dapat melakukannya sendiri untuk mengatasi proses penyembuhan.
Berikut ini cara mengatasi insomnia yang penting Anda lakukan.
Rapikan dan bersihkan suasana kamar tidur Anda agar terasa nyaman.
Kondisikan ruangan menjadi agak gelap dan lebih sejuk.
Jika perlu, manfaatkan aroma terapi agar ruangan terasa lebih menenangkan.
Upayakan tidur di atas kasur yang lebih rata.
Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya gangguan pada tulang belakang.
Salah satu pemicu insomnia yakni pikiran yang melayang kemana-mana.
Anda dapat mengatasinya dengan mendengarkan alunan musik yang lembut atau membaca buku.
Selain itu, hindari makan menjelang tidur, terutama jenis makanan padat.
Jika perut terasa lapar Anda bisa mengonsumsi buah atau jus sayur dua jam sebelum tidur.
Anda juga dapat minum susu sebelum tidur.
Minuman susu bergizi terdapat kandungan asam amino dan protein yang memudahkan tidur.
Mengubah gaya hidup lebih sehat juga termasuk cara atasi gangguan tidur yang lebih efektif.
Seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, rajin berolahraga, dan menghindari rokok, kopi, serta alkohol.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.