Seorang wanita diduga terkena penyakit Pompholyx lantaran mengeluhkan jarinya terasa panas dan begitu gatal sampai viral di Tiktok.
Dalam unggahannya, wanita tersebut mengatakan jarinya berakhir mengelupas sangat dalam sampai tidak terlihat sidik jari.
Dia sempat mengira hanya terkena kutu air biasa dan tak segera mendapat pengobatan.
Masih dalam unggahannya, pada bulan Agustus 2021 lalu awalnya muncul bintik-bintik kecil kutu air yang sedikit namun justru menjadi banyak.
Kemudian ia menyebut rasa panas dan perihnya semain terasa apabila jarinya terkena sabun maupun shampoo.
Sampai ia mengakalinya menggunakan hansaplast.
Namun tak ada yang menyangka kondisi jarinya bukan membaik sebab malah semakin parah.
Kondisi jarinya tersebut tentu sangat mengganggu kegiatannya sehari-hari apalagi saat mencuci dan mandi.
Belakangan dia mengetahui penyebab kondisi ini adalah pompholyx setelah sang ibu yang berprofesi sebagai perawat memberitahunya.
Di samping itu, ia melakukan observasi selama 3 bulan dan gejalanya selalu muncul sampai cepat memburuk ketika menyentuh bawang.
Penderita penyakit Pompholyx yakni Sabilla Mahsa rupanya tidak melakukan upaya pengobatan apapun selain menghindari bawang.
Tips Mengobati Penyakit Pompholyx
Karena menjadi viral, banyak warganet kemudian merasa penasaran dengan Pompholyx dan bagaimana cara mengatasinya?
Untuk informasi selengkapnya tentang penyakit tersebut, Anda bisa simak ulasannya di bawah ini.
Pompholyx terkenal juga dengan nama eksim dishidrotik, jika tidak mendapat penanganan baik penderita dapat terserang infeksi.
Tanda infeksi adalah luka lepuh yang mengeluarkan nanah ataupun tertutupi kulit mengeras.
Pengobatan Pompholyx
Adapun pengobatan untuk pompholyx tergantung berdasarkan tingkat keparahannya.
Penderitanya dapat mengoleskan krim pelembab agar mencegah kulit menjadi kering.
Jika pompholyx yang seseorang alami tergolong parah atau terus menerus kambuh, kemungkinan dokter akan menyarankan sejumlah metode pengobatan seperti:
1. Kortikosteroid
Pertama ada pengobatan menggunakan krim kortikosteroid yang membantu mempercepat hilangnya rasa melepuh.
Agar bisa membantu penyerapan obat, balut area lepuhan lalu berikan kompres lembab sesudah mengoleskan krim tersebut.
Pada pompholyx yang parah, dokter meresepkan kortikosteroid tablet.
2. Obat Imunosupresif
Untuk pengobatan penyakit Pompholyx selanjutnya bisa menggunakan obat imunosupresif atau menekan sistem kekebalan tubuh .
Misalnya saja tacrolimus bisa menjadi pilihan pada pasien yang akan membatasi pemakaian kortikosteroid.
Hanya saja obat satu ini akan meningkatkan resiko infeksi pada kulit.
3. Suntik Botox
Berikutnya ada pengobatan dengan suntik botulinum toxin atau botox untuk menangani pompholyx yang sangat Parah.
Botox bisa membantu menghentikan keluarnya keringat pada permukaan tangan dan kaki agar terhindar dari timbulnya lepuhan.
4. Terapi Sinar UV
Fototerapi atau terapi sinar UV akan dokter lakukan jika metode lain tak efektif mengobati penderita pompholyx.
Prosedur ini akan dokter kombinasikan menggunakan obat agar bisa membuat kulit menjadi lebih mudah menyerap efek dari sinar UV.
5. Pengeluaran Cairan
Pihak medis juga akan mengeluarkan cairan dari dalam lepuhan kulit.
Tetapi prosedur ini hanya boleh dokter lakukan.
Ada baiknya pasien tidak memecahkan lepihan sendiri di rumah lantaran berisiko menyebabkan infeksi pada kulit.
Penyebab Pompholyx
Sayangnya belum ada informasi lebih pasti tentang penyebab pompholyx secara pasti.
Kendati demikian ada dugaan pemicu penyakit ini berkaitan alergi dan dermatitis atopic misalnya rhinitis alergi.
Terdapat pula pemicu pompholyx beberapa faktor seperti kondisi medis, HIV, stress, kondisi cuaca panas, hangat, ataupun lembab.
Pemicu penyakit Pompholyx lainnya yaitu riwayat pompholyx dalam keluarga serta pemakaian antibiotic berjenis neomycin.
Anda harus berhati-hati dengan pemicu pompholyx agar bisa terhindar dari kondisi melepuh yang mengganggu tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.