Peninggalan Bersejarah di Kotagede, Yogyakarta. Kotagede merupakan kawasan bersejarah atau Old Capital City yang banyak menyimpan cerita sejarah Mataram Islam, sehingga mengunjungi ke Kota ini banyak menjumpai bangunan bersejarah.
Kotagede adalah sebuah kota tua yang berada di Yogyakarta, kemudian dahulu sebagai bekas ibukota kerajaan Mataram Islam.
Ketika Anda berkunjung ke kota tua itu akan mengingatkan kembali masa kejayaan kerajaan Mataram Islam dimasa lalu.
Masa kejayaan kerajaan Mataram Islam terlihat jelas dari deretan bangunan peninggalan sejarah. Bangunan bersejarah tak hanya bernilai sejarah, tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi
Menjelajah peninggalan bersejarah di Kotagede ini lebih asyik dengan berjalan kaki menjadi cara lebih mengenal kota tua.
Dengan, cara ini Anda dapat mengeksplorasi dan melihat dari dekat beberapa peninggalan sejarah.
Peninggalan Bersejarah di Kotagede, Yogyakarta
Makam Raja-raja Mataram
Salah satu peninggalan sejarah di Kotagede yang berada 100 meter dari pasar. Makam tersebut merupakan tempat istirahat terakhir Panembahan Senopati dan Sultan Hadiwijaya.
Mengunjungi makam yang berada dekat pasar Kotagede terdapat 3 gapura dengan arsitektur khas umat Hindu. Pintu kayu tebal berukiran indah menghiasi setiap gapura
komplek makam dikelilingi tembok besar yang kokoh menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kemudian ketika Anda mau memasuki makam wisatawan harus ganti dengan kostum busana adat Jawa.
Masjid Kotagede
Masjid kotagede salah satu peninggalan bersejarah yang berlokasi sekitar kompleks makam raja-raja Mataram.
Ia juga salah satu masjid tertua di Yogyakarta yang berdiri pada tahun 1640-an. Atap bangunan berbentuk limas dan bedug yang berusia tua menjadi cirikhas lain dari masjid ini.
Pasar Kotagede
Menjelajah peninggalan bersejarah lain, yakni Pasar Kotagede. Adalah sebuah bangunan peninggalan sejarah Mataram Islam .
Ia merupakan pasar tertua di Yogjakarta Panembahan Senopati abad ke-16 yang membangun pasar sebagai kegiatan ekonomi masyarakat pada zamannya.
Selain itu pasar yang buka 24 jam menjajakan makanan tradisional, jamu, dan. Bahkan makanan basah, pakaian, rempah-rempah pun tersedia hingga masyarakat setempat sampai menyebutnya dengan nama Sargede atau pasar gede
Saat jelang sore hari kini berubah menjadi sentral pasar kuliner tempat berburu makanan khas Kotagede
Istana Kotagede
Bangunan bersejarah menarik Anda kunjungi yang dahulu sebagai istana kerajaan Mataram Islam, yaitu istana Kotagede.
Raja Senapati merintis pembangunan istana dan saat itu membangun benteng dalam atau Cepuri. Kemudian membangun benteng luar atau Baluwarti yang mengelilingi wilayah kota seluas 200 hektar .
Taman Danalaya, situs watu gumilang dan tempat singgasana sutawijaya dengan aneka tulisan dalam beberapa bahasa menjadi ciri khas istana Kotagede.
Omah Kanthil
Peninggalan bersejarah di Kota Gedhe salah satunya Omah kanthil atau Rumah Kanthil yang merupakan rumah kuno yang berada 230 meter dari Barat laut pasar kota Gedhe atau tepatnya di Kampung Tronujayan.
Tetapi sebuah bangunan sejarah yang rumah kosong yang lama tak berhuni. Dan memiliki pintu terbuat dari kayu yang sudah usang terdapat sebuah pintu kecil atau sering sebagian masyarakat menyebut pintu yang berpintu
Omah Kalang
Ketika berkunjung ke Kotagede menjumpai kampung kuno peninggalan bersejarah dari Kerajaan Mataram Islam salah satunya Kampung Jagalan dan Tegal Gendu .
Menelusur Kampung tersebut banyak menjumpai gang- gang sempit yang dulu sebagai tempat tinggal para saudagar perak di masa lalu.
Ketika berkunjung ke kawasan Kampung Jagalan dan Tegal Gendu menjumpai rumah-rumah yang berukuran besar yang biasa mereka menyebut Omah Kalang.
Masyarakat Kalang yang sebagian besar bekerja sebagai pengrajin perak dan pedagang andalan keluarga keraton Yogyakarta merupakan penghuni omah kalang
Ukiran-ukiran yang menghiasi pada kerangka bangunan dipadu kaca warna warni yang indah. Tetapi juga perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Eropa ini menjadi cirikhas Kotagede.
Reruntuhan Benteng
Benteng Cepuri merupakan bangunan bersejarah peninggalan Panembahan Senopati. Benteng tersebut berasal dari balok batu berukuran besar 4 kaki.
Kemudian Anda dapat melihat sisa parit yang berada di sisi barat, timur dan selatan benteng.
Panembahan Senopati membangun benteng dan parit mengelilingi keraton sebagai pertahanan seluas 400× 400 meter. Sisa benteng maupun reruntuhannya masih dapat lihat di pojok barat daya dan tenggara
Situs Watu Gilang
Sebuah bangunan kecil bernama Kedhaton yang menyimpan batu hitam berbentuk bujur sangkar.
Kemudian batu permukaannya terdapat tulisan masyarakat biasa menyebutnya dengan nama Watu Gilang.
Namun, dalam bangunan itu terdapat pula Watu Cantheng yang terbuat dari batu berwarna kuning-kekuningan berbentuk bola.
Masyarakat menduga bola batu merupakan peluru meriam kuno. Inilah menjadi alasan Kotagede masuk dalam daftar 13 kota terindah Dunia versi CNN pada tahun 2019.
Itulah ulasan singkat tentang menjelajah
peninggalan bersejarah di Kotagede Yogyakarta yang dapat menambah pengetahuan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.