Artikel

Viral Pengungsi Erupsi Semeru Menikah di Posko, Dapat Fasilitas Bilik Asmara

Reportasee.com – Pengungsi erupsi Semeru menikah di posko viral di sosial media. Pernikahan berlangsung pada tanggal 11 Januari 2022 kemarin di pagi hari.

Pengantin pria, Nurhadi (35), memulai paginya dengan rasa semangat lantaran hendak meminang pujaan hati.

Sekitar jam 06.00, ia pun sudah memanasi sepeda motor miliknya.

Setelah itu, ia mengajak sang pujaan hati, Hasanah (30), untuk menuju salon yang ada di Kecamatan Candipuro.

Pasangan pengantin tersebut berniat mengikat jalinan cinta dengan resmi setelah satu tahun lalu menikah secara siri.

Sekitar dua jam lamanya, Hasanah dan Nurhadi berdandan di sebuah salon.

Penampilan keduanya langsung berubah seperti ratu dan pangeran.

Nurhadi memakai setelan jas bersama celana kain yang berwarna hitam.

Sementara itu Hasanah mengenakan setelah baju kebaya dalam adat Jawa.

Lalu sekitar jam 9 pagi, mereka pun kembali lagi ke tempat pengungsian.

Pengantin pria Nurhadi mengatakan hatinya terasa nangis lantaran semuanya serba terbatas.

Sebab sebelumnya tak ada pengantin berangkat sendiri menuju salon menggunakan sepeda motor.

Terlebih saat di jalan, sang istri berkata jangan kencang-kencang saat menyetir karena bulu matanya bisa terlepas kena angin.

Saat keduanya sampai di posko pengungsian, Hadi meletakan uang sebesar 100 ribu rupiah di atas meja penghulu.

Di sela-sela prosesi ijab kabul akan berlangsung, ia bercerita sebenarnya di tanggal 20 Desember 2021 lalu berniat menggelar pesta pernikahan.

Rumah Ambruk, Pengungsi Erupsi Menikah di Posko 

Rencana pernikahan keduanya terpaksa batal lantaran rumah mereka ambruk sebagai dampak dari erupsi Semeru.

Bahkan seluruh kebutuhan sembako yang sudah mereka persiapkan untuk hajatan berantakan tertimpa material bangunnan rumah.

Setelah kejadian itu, pasangan pengungsi erupsi Semeru menikah di posko ini sempat merasa putus asa.

Terlebih akibat erupsi gunung Semeru, dokumen kependudukan milik Hadi hilang.

Bayangannya, ia dapat menikahi Hasanah usai semua keadaan pulih.

Saat itu dia sudah dapat bekerja menambang pasir dan mempunyai rumah kembali.

Tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain.

Sebab salah seorang perangkat desa menyarankan pasangan tersebut agar segera menikah.

Sehingga mereka bisa masuk dalam daftar huntara yakni penerima hunian sementara.

Pasalnya ia bersama sang istri dapat menerima rumah baru jika surat kartu keluarga sudah menjadi satu.

Pikir Hadi, ini adalah kesempatan terlebih sebelumnya ia bersama istri juga telah setor persyaratan ke pihak KUA.

Setelah pasangan pengantin ini mengucap janji suci pernikahan, banyak orang yang memberikan selamat.

Mereka adalah para pengunsi dan relawan yang memberikan selamat untuk pasangan pengantin tersebut.

Sekretaris Desa Penanggal yakni Mufidun Amin langsung menyerahkan kunci bilik asmara untuk pengantin tersebut.

Menerima kunci itu, Hasanah berkelakar kalau bulan madunya di bilik asmara saja.

Di sisi lain, sampai sekarang sebagian korban dari erupsi Gunung Semeru masih masih tinggal di dalam pengungsian.

Rumah mereka sudah luluh lantak sebagai akibat dari guncangan Gunung Semeru yang terjadi hari Sabtu tanggal 4 Desember 2021 lalu.

Para warga pun sudah tak bisa menempati rumah mereka yang sudah roboh.

Sehingga mau tidak mau, para warga setempat pun harus mengungsi.

Kini sebagian besar korban dari erupsi Gunung Semeru mulai merasakan kebosanan.

Pengungsi mengaku ingin secepatnya pulang kembali ke rumah mereka.

Sayangnya cukup banyak pengungsi yang tak dapat melakukan hal tersebut.

Bahkan sampai-sampai ada pengungsi erupsi Semeru menikah di posko yang kini menjadi viral.

Sementara itu sebanyak 2.900 hunian rusak akibat peristiwa erupsi Gunung Semeru.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Back to top button