Candi Borobudur adalah situs warisan bersejarah yang sangat diminati oleh para wisatawan. Candi Borobudur ini meruapakah Sebuah Mahakarya Arsitektur Indonesia yang memilki nilai yang tinggi. Banyak rahasia tersimpan dalam bangunan candi ini, salah satunya adalah ilmu matematika tingkat tinggi.
Bangunan dan ukuran candi dibuat dengan sangat simetris. Para ilmuwan juga menduga bahwa candi ini bukan dibuat dengan sembarangan. Akan tetapi terdapat pengukuran yang sangat detil dengan matematis yang sangat tinggi.
Candi Borobudur ini terletak di Kota Magelang Jawa Timur Indonesia. Dalam Satu Dekade terakhir ini situs bersejarah ini menjadi Objek penelitian dari para ilmuwan dan sejarawan karena terdapat sangat banyak misteri yang dapat di ungkap. Sangat banyak ilmuwan modern iniyang meneliti bangunan candi ini melalui sebuah pendekatan ilmu yakni pendekatan ilmu Etnpmatematika. Pendekatan Ilmu Entomatematika ini adalah sebauh ilmu matematikan yang tumbuh dan berkembang dari suatu budaya dan juga suatu kelompok tertentu.
Dari sana beberapa ilmuwan juga akhirnya bersepakat jika candi borobudur ini merupakan sebuah bangunna yeng menggunakan rumus geometri Fraktal. Geomeri Fraktal ini merupakan salah satu cabang ilmu dari matematika yang berisi mengenai bentuk pola yang berulang dengan detail tak terhingga dari pola yang rekursif.
Salah seorang peneliti dari Fakultas Ekonomi Universitas Rolan MD. Melalui wawncaranya bersama dengan detik.com pada tahun 2011 lalu menyatakan bahwa candi borobudur ini bersifat fraktal. Hal ini merupakan sebuah struktur dari geometri kontemporer yang baru saja ada pada dekade e 80 an pada ilmu matematika modern.
Kecanggihan ilmu matematika yang ada pada candi ini menjadi sesuatu yang cukup rahasia di Candi Borobudur ini. Para peneliti terus mencari dan menggali rahasia yang ada pada candi Borobudur ini. Peneliti bahkan dalam melakukan penelitiannya mengenai Geometri Fraktal dalam Candi Borobudur ini menghasilkan ratusan paper dengan berbagai sebaran hasil.
Hasil Penelitian Candi Borobudur
Terdapat sekelompok peneliti yang menjalankan penelitiannya mulai pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 lalu. Berdasarkan penelitian yang telah ada tersebut, penelitian itu menghasilkan sebuah keputusan bahwa candi-candi yang yang berada pada pulau jawa ini terbangun dengan Algoritmik atau seperti pada proses perakitan program yang ada pada komputer. Bangunan-bangunan candi ini seperti mengikuti prosedut yang ada secara otomatis melalui prosedur otomata seluler totalistik.
Salah satu riset pada sebuah Jurnal Penelitian Pendidikan dan juga pengajaran Matematika atau JP3M. Peneliti pada jurnal ini bernama Rahmi Nur Fitri Utama, Dedy Muhtadi, dan Nanti Ratnaningsih. Penelitian tersebut berjudul Etnomatematika: Ekspolarasi Candi Borobudur. Publikasi penelitian ini secara resmi yakni pada maret 2020 dengan pembahasan utama yakni berkenaan dengan Geometri Fraktal mengenai situs bersejarah satu ini.
Dari penelitian Rahmi, dkk ini menadapatkan suatu hasil bahwa jumlah stupa yang ada menggunakan Rumus Matematis yakni 2 : 3 : 4. Sementara Tinggi diameter dari stupa candi Borobudur menggunakan rumus 1,7 : 1,8 : 1,9. Sedangkan pada bagian kaki candi, badan candi serta kepala atau puncak dari candi ini menggunakan rasio atau rumus 4 : 6: 9.
Angka 9 ini merupakan sebuah angka yang sangat penting dalam spiritulisme buddha yang sudah teraplikasikan dalam sebuah pola yang terdapat pada arca candi dan juga anak tangga dai candi. Salah satu contoh dari pengaplikasian ini adalah semisal terdapat total dari arca adalah 504 arca. 504 ini tersusun dari angka 5, 0, dan juga 4 yang jika ketiganya ditambahkan akan menjadi 9, 5 + 0 + 4 = 9. Begitu juga dengan anak tangga yang ada pada candi umumnya tersusun atas 360 anak tangga. Angka 360 ini berasal dari anga 3, 6, dan juga angka 0 sehingga jika ditotal akan mendapatkan hasil 9.
Konsep Lain yang ditemukan Peneliti
Terakhir konsep matematika yang ada pada penelitian ini adalah Konsep Terelasi. Susunan Terelasi ini adalah susunan matematika berlapis dari suatu bentuk bernama poligon. Setiap Stupa yang tedapat pada cadi borobudur ini tersusun menjadi 36 kubus dengan ukuran 15 kali 15 cm. Sementara total luas permukaan dari kubus ini adalah sebesar 36 x (15 x 15) = 8.100 cm2. Hasil 8.100 ini jika seluruhnya dijumlahkan akan mendapatkan hasil 9.
Berdasarkan hasil tersebut para ilmuwan sangat yakin bahwa candi Borobudur ini merupakan salah satu produk Etnomatematika. Berbagai angka yang muncul dalam sebuah ajaran dan filosofi agama budha hadir dalam sebuah elemen yang terdapat pada bangunan candi borobudur dengan mengikuti pola geometri Fraktal.
Selain sangat menarik untuk menjadi objek penelitian karena berbagai misteri yang tersimpan ada pada candi dan seluruh bagiannya. Candi borobudur ini memiliki pesona yang sangat indah, sehingga sangat cocok untuk menjadi objek pariwisata.
Sudah sejak bertahun-tahun lalu candi Borobudur ini menjadi salah satu Objek pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke jogja belum lengkap rasanya jika belum juga mengunjungi wisata yang terletak di desa borobudur ini. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara berbondong-bondong untuk dapat menikmati pesona dari candi borobudur ini.
Namun sayangnya beberapa orang yang sudah pernah mengunjungi situs bersejarah ini, rasanya sudah tahu dan enggan untuk mengunjungi kembali kecuali untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu untuk terus menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Candi Borobudur ini pihak pengelola akan melalukan pengembangan wisata candi borobudur.
Pengembangan Wisata Candi Borobudur
Pihak pengelola mengembangkan wisata di areal candi borobudur untuk dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke candi Borobudur. Sejumlah tempat pariwisata turut di buka, objek wisata yang ada ini tidak jauh dari situs bersejarah ini dan bahkan juga masih berbau sejarah.
Wisata pertama yang berguna sebagai pengembangan pariwisata borobudur adalah Svargabumi. Letak tempat Wisata Svargabumi ini tentunya tidak jauh dari candi Borobudur. Destinasi wisata ini tepatnya berada pada Dusun ngaran Desa Borobudur Kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang. Objek wisata Svargabumi ini menyediakan spot foto selfie yang bedada pada areal perswahan. Bahkan spot foto selfie yang tersedia di lokasi ini sampai dengan 20 hingga 22 spot foto selfie.
Desa bahasa Borobudur, Desa Bahasa Borobudur merupakan bentuk pengembangan dari pariwisata borobudur yang kedua. Lokasi tempat wisata ini juga tak jauh dari lokasi borobudur. Objek wisata yang ada pada wisata ini yakni Wisata kelinci, 32 spot foto, terapi ikan, olahraga panahan, mandi bola, dan juga bermain terampoline.
Punthuk Setumbu menjadi objek wisata selanjutnya. Tempat ini menjadi yang paling favorit untuk berburu matahari terbit atau sunrise. Lokasinya juga sangat dekat dengan lokasi dan desa borobudur.
Terakhir ada Bukit Rhema, Bukit Rhema ini juga terkenal dengan sebutan Gereja Ayam. Bentuknya yang menyerupai ayam dan juga burung merpati membuat beberapa wisatawan menyebutnya dengan gereja ayam.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.