Hingga Kamis (7/11), Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat sebanyak 620 kasus penularan cacar air atau varisela di wilayahnya.
Kasus ini tersebar di empat kabupaten/kota, dengan jumlah terbanyak ditemukan di Kota Tangerang Selatan.
Cacar air, yang disebabkan oleh virus varicella zoster, merupakan penyakit yang mudah menular, terutama melalui udara atau kontak langsung dengan lesi kulit.
Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji Hastuti, menjelaskan bahwa Kota Tangerang Selatan menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan jumlah kasus mencapai 578.
Sementara itu, Kota Cilegon mencatatkan 21 kasus, Kota Tangerang 11 kasus, dan Kabupaten Serang 10 kasus.
“Penyebaran virus cacar air cukup cepat, dan kami terus memantau perkembangan kasus ini dengan seksama,” ungkap Ati.
Cacar air merupakan penyakit yang sering menyerang anak-anak, namun orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau divaksin juga bisa terkena.
Virus ini sangat mudah menular melalui percikan udara atau kontak langsung dengan lesi kulit penderita.
Oleh karena itu, Dinkes Banten mengimbau agar keluarga yang anggotanya terjangkit cacar air segera melakukan langkah pencegahan dengan memisahkan penderita dari anggota keluarga lain, mengurangi interaksi dengan orang lain, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Selain itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, disarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Langkah Pemprov Banten Cegah Penyebaran di Sekolah
Pemerintah Provinsi Banten telah mengeluarkan kebijakan untuk menanggulangi penyebaran cacar air di lingkungan pendidikan.
Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara virtual apabila ditemukan satu hingga dua kasus cacar air di sekolah.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah penularan lebih lanjut di kalangan siswa.
Salah satu sekolah yang terdampak adalah SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, di mana sebanyak 53 siswa dilaporkan terinfeksi cacar air.
Kepala SMPN 8, Muslih, menyebutkan bahwa sebelumnya telah ada 22 siswa yang teridentifikasi terkena cacar air, dan dalam beberapa hari terakhir, jumlah ini meningkat menjadi 53 orang.
Untuk memutus rantai penyebaran, pihak sekolah segera mengambil langkah dengan menyemprotkan disinfektan di seluruh ruang kelas dan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh selama dua pekan.
“Sebagai langkah pencegahan, kami juga menghentikan sementara kegiatan belajar tatap muka dan mengalihkan seluruh kegiatan pembelajaran secara daring,” kata Muslih.
Di tengah upaya ini, jumlah siswa yang masih terpapar cacar air di SMPN 8 Tangsel kini tinggal 13 orang, dan sebagian besar telah dalam tahap pemulihan.
Upaya Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Banten terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penularan cacar air, terutama di lingkungan sekolah.
Selain itu, pemerintah juga menekankan pentingnya vaksinasi untuk mencegah penularan virus varicella zoster, yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada penderita dengan sistem imun yang lemah.
Dengan meningkatnya jumlah kasus, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa, penting bagi masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah disarankan oleh pihak berwenang untuk menanggulangi wabah cacar air ini.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.