Pembunuhan Berantai di Bekasi Viral, Pelaku Sukses Kumpulkan Uang 1 Miliar

Kasus pembunuhan berantai di Bekasi masih menjadi perbincangan hangat kalangan warganet karena menjadi viral.

Bagaimana tidak, terkuaknya kasus tersebut perlahan-lahan membuka fakta yang mencengangkan.

Dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi ini, jumlah korban terbaru sebanyak 9 orang.

Kesembilan korban pembunuhan berantai di Bekasi ini, mereka tersebar di beberapa daerah Indonesia.

Viral Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi

Kasus serial killer atau pembunuhan berantai Bekasi ini terungkap usai terkuaknya penyebab kematian 3 orang dalam satu keluarga di Bekasi.

Awalnya, ketiga orang itu tewas karena keracunan karena warga setempat menemukan ketiganya dalam kondisi mulut berbusa.

Namun setelah melewati penyelidikan, terkuak fakta mereka dibunuh dengan diracun sampai dicekik.

Selain ketiga korban tewas, ada dua orang korban lagi yang berhasil selamat dari peristiwa mengerikan tersebut.

Kepolisian pun meminta keterangan dari korban selamat dan mengamankan tiga orang tersangka.

Ketiga tersangka kasus ini antara lain Dede alias Solehudin usia 35 tahun, Wowon Erawan atau Aki umur 60 tahun, dan Solihin alias Dulah usia 63 tahun.

Menurut pengakuan korban selamat, mereka mengalami keracunan setelah meminum kopi yang disuguhkan oleh para pelaku.

Korban selamat mengaku hanya meminum kopinya sedikit sehingga tidak tewas seperti ketiga korban lainnya.

Alasan Pembunuhan terjadi

Menurut penuturan pihak kepolisian, alasan pembunuhan sampai terjadi berawal dari aksi penipuan para pelaku.

Di mana pelaku mengiming-imingi korbannya dengan keuntungan berlipat apabila menyetorkan uang kepada komplotan tersebut.

Selain itu, para pelaku mempunyai kemampuan supranatural untuk memberikan kekayaan dan kesuksesan.

Saat korban menagih uang yang katanya bisa digandakan oleh pelaku, mereka justru membunuh korbannya.

Para pelaku rupanya mempunyai tugas tersendiri dalam menjalankan aksinya tersebut.

Misalnya saja, Tersangka yang bernama Dede bertugas mengumpulkan uang dari para korban.

Sampai sejauh ini, ketiga pelaku tersebut berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 1 miliar.

Akal Pembunuhan Pelaku

Tampaknya ketiga pelaku pembunuhan sudah mempersiapkan aksinya dengan sangat baik.

Bagaimana tidak, ketiganya telah mempersiapkan lubang kubur di kontrakan daerah Bantargebang, Kota Bekasi.

Bahkan mereka sampai memaksa untuk menempati kontrakan itu meskipun kondisinya belum layak.

Sebab menurut keterangan saksi, sejatinya kondisi kontrakan tidak layak huni karena belum teraliri listrik.

Sementara itu, penggalian sudah dilakukan sebelum para pelaku meracuni korbannya.

Tersangka bernama Solehudin atau Dede yang menggali lubang tersebut atas perintah Wowon dan Duloh.

Target Pelaku yang Berhasil Lolos

Pihak kepolisian juga mengungkap ada seorang target ketiga pelaku yang hampir menjadi korban pembunuhan serupa.

Korban tersebut adalah Yeni yang memilih kabur menjadi TKW.

Yeni sendiri masih menjadi anggota keluarga dari salah satu tiga orang tersangka tersebut.

Pihak penyidik mengungkap, Yeni hendak dibunuh lantaran mengetahui adanya pembunuhan berantai yang sudah dilakukan para pelaku itu.

Karena mengetahui aksi para pelaku itu, akhirnya Yeni pergi ke luar negeri dengan alasan menjadi TKW.

Tak hanya Yeni, ada juga target korban lain bernama Ujang yang berhasil lolos dari jeratan maut.

Percobaan pembunuhan Ujang dilakukan oleh Solihin atas perintah dari Wowon langsung.

Aksi ini dilakukan setelah ketiganya menghabisi nyawa tiga korban yang ada di Bantar Gebang, Bekasi.

Alasan para pelaku membunuh Ujang yaitu untuk membuang sial setelah kejadian pembunuhan tersebut.

Wowon dan tersangka lain meyakini agar bisa membuang sial, dia harus menghabisi nyawa orang yang merupakan musuhnya yaitu Ujang.

Sama seperti korbannya yang lain, Wowon dkk membunuh Ujang dengan memasukkan racun ke dalam kopi namun selamat.

Pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan berantai di Bekasi tersebut.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img