Sebelumnya heboh video yang memuat turis perempuan asing tengah mengalami pelecehan catcalling di ruang publik.
Di mana dalam video tersebut ia sedang berjalan di trotoar kawasan Kuningan tepatnya Jakarta Selatan dan viral di sosial media.
Turis yang kabarnya berasal dari Rusia itu mengalami catcalling secara verbal oleh seorang sopir taksi Blue Bird.
Dari video tersebut tampaknya peristiwa terjadi ketika matahari sudah terbenam karena terlihat gelap.
Terdengar pengemudi taksi tersebut meneriaki sang bule dengan kalimat tidak senonoh dan tawa secara berulang kali.
Kendati demikian pihak kepolisian mengaku belum menerima laporan mengenai kejadian catcalling yang menimpa wanita asing itu.
Walaupun begitu kepolisian mengatakan tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Metro Setiabudi yakni Kompol Agung Permana menuturkan bahwa identitas sopir Blue Bird yang melakukan catcalling juga belum pihaknya ketahui.
Karena menjadi viral, apa itu catcalling sebenarnya?
Bagi Anda yang belum tahu bisa simak informasi selengkapnya di ulasan berikut ini.
Apa Itu Pelecehan Catcalling?
Catcalling adalah suatu komentar bernada seksual yang biasanya kaum laki-laki lontarkan ke wanita di tempat umum.
Lokasi pelecehan catcalling biasanya terjadi di jalan raya, stasiun, pusat perbelanjaan ataupun tempat umum lainnya.
Beda catcalling dengan pelecehan seksual pada umumnya yaitu laki-laki dan wanita tak saling mengenal satu sama lain.
Karena itulah sering kali catcalling disebut sebagai aksi pelecehan asing.
Tak hanya kata-kata yang berbau seksual, catcalling juga bisa saja berbentuk siulan, kedipan, lirikan sampai memegang bagian tubuh tertentu.
Tujuan catcalling sendiri bukan ingin melakukan aksi pemerkosaan tetapi lebih kepada untuk mencari perhatian dari korban atau wanita.
Dampak Catcalling Kepada Korban
Sayangnya walaupun banyak wanita yang tidak nyaman atau marah saat mengalami pelecehan catcalling, mereka cenderung tak melawan.
Sebaliknya hal yang para korban lakukan hanyalah menghindari kemungkinan terjadinya catcalling kembali.
Contohnya yaitu dengan menggunakan pakaian lebih longgar, mengganti jalan menuju tujuan atau sekedar berpura-pura mengacuhkannya.
Padahal kalau catcalling terus wanita tersebut alami, maka kesehatan mentalnya bisa terganggu sampai mengakibatkan efek buruk.
Adapun efek dari korban catcalling cukup banyak antara lain:
– Munculnya perasaan terancam saat wanita berada di tempat umum sekalipun ada banyak orang di sekitarnya.
– Perasaan penurunan harga diri yang tampak dari cara berpakaian, ekspresi wajah serta emosi yang korban perlihatkan di depan umum.
– Terus mendapat catcalling juga bisa mengakibatkan wanita menerima bahwa ia hanyalah objek bukan perempuan yang berhak bersuara tentang keinginannya sendiri.
– Perempuan terus merasa tidak aman berada di jalan dan semakin merasa paranoid.
Efek buruk dari catcalling tersebut akan semakin terasa saat Anda merasa tidak nyaman dengan aksi catcalling tetapi terus berpura-pura tak terjadi apa pun.
Kalau Anda terus menghindar dari masalah, maka efek buruk dari catcalling akan semakin menghantui.
Inilah yang kemudian dapat menghantui sehingga membuat korban terus menerus menyalahkan diri sendiri karena kesalahan orang lain tersebut.
Sebaliknya, efek buruk pada korban catcalling bisa diminimalisir saat wanita mengabaikan catcalling dari pria asing.
Lebih bagus lagi kalau korban tersebut mau melawan pelaku catcalling supaya dia tidak melakukan hal serupa kepada Anda atau perempuan lainnya.
Sementara itu kasus catcalling yang menimpa bule Rusia tersebut menarik perhatian warganet karena memalukan citra bangsa Indonesia.
Besar harapan agar pelecehan catcalling tidak lagi terjadi di Indonesia yang tentu akan merugikan korban.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.