Reportasee.com – Pedagang teras Malioboro jual wingko berjamur menjadi perbincangan hangat terutama di kalangan warganet.
Hal ini berawal dari ramainya jagat maya karena dugaan pedagang di Malioboro kota Yogyakarta yang menjual makanan sudah tidak layak konsumsi.
Tak pelak keberadaan pedagang yang menjual wingko kedaluwarsa pun menjadi buah bibir di sosial media khususnya Facebook dan Instagram.
Mencuatnya berita ini bermula dari seorang pemilik akun Facebook bernama Endang Prasetyawati yang mengunggah ceritanya.
Endang mengaku ia bersama keluarganya berwisata di destinasi Malioboro.
Setelah itu mereka pun singgah di kawasan PKL yang sudah direlokasi atau terkenal dengan Teras Malioboro untuk berbelanja oleh-oleh.
Kemudian Endang membeli oleh-oleh berupa wingko babat untuk dia bawa pulang ke rumahnya.
Wingko babat sendiri merupakan makanan dengan cita rasa yang manis gurih berbahan dasar kelapa parut serta ketan.
Akan tetapi ketika hendak ia makan, rupanya makanan wingko babat itu sudah dalam keadaan berjamur.
Lewat sosial media pribadinya, Endang mengatakan beliau-beliau atau pada pedagang mengaku barang dagangan mereka masih baru dan fresh.
Namun ketika ia membuka wingko babat tersebut, faktanya semua dalam keadaan jamuran.
Endang mengaku padahal dia membeli dari sejumlah pedagang yang berjualan di situ.
Mendapati wingko babat yang ia beli berjamur tentu membuat Endang tak bisa menutupi rasa kekecewaannya.
Dia lantas memberi saran untuk pedagang oleh-oleh di Teras Malioboro supaya rutin mengecek kondisi barang dagangannya.
Terlebih untuk makanan yang mempunyai batas waktu atau masa expired.
Hal ini bertujuan agar tak terulang lagi kejadian pedagang teras Malioboro yang jual wingko berjamur.
Bahkan Endang juga menyesali lantaran membeli oleh-oleh berupa wingko babat sebanyak 9 tas.
Selain itu Endang menyarankan untuk pembuat wingko babat memberikan tanggal kadaluarsa supaya pedagang maupun pembeli bisa saling mengecek.
Sampai hari ini, unggahan itu mendapat respon sebanyak 2.500 tanggapan.
Pemerintah Jogja Tindaklanjuti Kasus Pedagang Teras Malioboro Jual Wingko Berjamur
Sementara itu Pemda DIY menindaklanjuti informasi viral mengenai pedagang di Teras Malioboro yang sudah menjual Wingko berjamur.
Srie Nurkyatsiwi selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY menjelaskan pihaknya sudah melakukam koordinasi kepada Ketuga Paguyuban para PKL.
Kordinasi ini bertujuan agar bisa segera menindaklanjuti keluhan dari wistawan yang viral tersebut.
Ke depan, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap para pedagang, apabila mengulangi perbuatan serupa maka mendapat sanksi.
Kini Srie mengatakan tugas pihaknya adalah melakukan pembinaan kepada PKL terkait.
Dia menambahkan, dalam kejadian wingko berjamur pedagang yang menjualnya di kawasan Teras Malioboro sudah mendapat teguran.
Selain itu pihak paguyuban dari tenant pedagang tersebut juga sudah melakukan evaluasi.
Masalah ini nantinya menjadi bagian dari tahap pembinaan oleh pemda setempat kepada para PKL yang berjualan di Teras Malioboro.
Supaya tak timbol persoalan serupa, pihaknya akan segera melakukan pemetaan masalah guna mencari solusi lewat beberapa program yang tepat.
Srie menambahkan salah satu tindak lanjut yang akan segera pihaknya lakukan yaitu sosialisasi berjualan yang berkah dan amanah.
Kemudian upaya berlanjut kesepakatan sanksi sosial berupa pemasangan tanda stiker untuk pedagang yang melanggarnya.
Bukan hanya itu, pihaknya berencana pula melakukan inspeksi terhadap produk yang PKL perdagangkan.
Inspeksi berupa pengecekan mutu dan standar untuk makanan kemasan, makanan olahan maupun pakaian.
Tindak lanjut Pemda terhadap kasus pedagang teras Malioboro jual wingko berjamur bukan itu saja.
Pihaknya juga akan memberikan reward untuk pedagang yang tak berkasus, tertib, bersih, omzet baik serta kolaboratif.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.