Reportasee.com – Pasutri di Sulawesi 26 tahun menikah baru-baru ini mencuri perhatian masyarakat pengguna sosial media.
Pasangan suami istri tersebut sudah mempunyai sebanyak 16 anak kandung yang membuat kisah mereka menjadi viral.
Bahkan cerita mereka sudah tercatat dalam buku rekor sebagai pasangan suami istri dengan anak paling banyak di Indonesia pada tahun ini.
Tidak sedikit yang merasa penasaran, lantas bagaimana kehidupan sehari-hari keluarga besar viral itu?
Adapn pasutri yang berhasil mencatatkan rekor itu adalah Najerah Kama usia 48 tahun dan Kamaruddin Djiwa berusia 56 tahun.
Keduanya tidak pernah menyangka nantinya tercatat dalam buku rekor.
Mereka masuk dalam rekor sebagai pasangan dengan jumlah anak paling banyak di Indonesia pada tahun 2022.
Kamaruddin dan Najerah merupakan pasutri yang berasal dari Desa Katoi tepatnya Kabupaten Kolaka Utara kawasan pelosok tenggara Sulawesi.
Sejak tahun 2016 lalu, mereka tercatat mempunyai sebanyak 16 anak kandung atau 8 pasang yang terdiri dari 8 orang perempuan dan 8 laki-laki.
Dalam menjalani kehidupan setiap harinya, Kamaruddin meyakini keluarganya hanya menjalani takdir dari Allah SWT.
Tepat usianya yang ke 23 tahun, Najrah kemudian melahirkan anak pertamanya.
Kemudian anak terakhir pasangan viral ini lahir pada tahun 201 lalu atau tepat usianya yang ke 42 tahun.
Sampai hari Senin tanggal 7 Maret 2022 lalu, ke 16 orang anak dari pasangan viral ini dalam kondisi yang sehat wal afiat.
Kisah Viral Pasutri Di Sulawesi 26 Tahun Menikah Dengan 16 Anak
Karena pasutri di Sulawesi 26 tahun menikah viral , banyak warganet merasa penasaran dengan kisah pasangan tersebut.
Kini di usia pernikahan ke 26 tahun, pasangan guru PNS dengan ibu rumah tangga ini sudah mendapat cucu pertama.
Proses kelahiran dan persalinan ke 16 anaknya mereka anggap sebagai berkah dari Allah SWT.
Pasangan viral ini mengatakan sang istri melahirkan ke 14 anak mereka di rumah panggung dengan bantuan tetangga di kawasan Katoi.
Hanya kedua anaknya yang bernama Faiqaah dan Dhiyaa lahir di rumah sakit bernama Pangkep.
Alasan pasangan ini memilih tidak melahirkan di tempat kesehatan adalah lantara mereka tinggal di pelosok.
Karena itulah lokasi mereka jauh dari keberadaan dokter maupun bidan sekalipun.
Kamaruddin menjadi guru PNS di SDN 1 Katoi yang ada di Kecamatan Katoi kawasan Kolaka Utara sebelum masuk orde reformasi.
Dia bercerita saat itu jarak antara kampung Katoi ke ibu kota kabupaten yakni Kolaka sebelum adanya pemekaran mencapai 87 km.
Sementara jarak antara Katoi ke ibu kota Provinsi Sulteng yakni Kendari sekitar 390 km ke arah timur.
Awal bulan Februari tahun 2022 lalu, anggota keluarga sebanyak 19 orang ini rupanya bertambah.
Putri sulung mereka yakni Nurfaaiqah Kamaruddin rupanya baru melahirkan anak pertamanya.
Adapun ke 16 putra maupun putri Kama dan Najerah lahir di dalam periode 19 tahun.
Hal ini mengartikan rata-rata setiap 16 bulan, pasangan tersebut dikaruniai satu orang anak.
Sementara itu karena sudah mempunyai banyak anak, pasangan ini mendapat pertanyaan apakah akan melahirkan anak lagi atau tidak.
Mendapat pertanyaan tersebut, sang suami mengatakan biarlah Allah SWT yang akan mengaturnya.
Ia menganggap takdir dengan mendapat amanah memelihara 16 anak yang dalam keadaan sehat, patuh serta taat dalam menjalankan ibadah.
Rupanya Kamaruddin dalam kisah pasutri di Sulawesi 26 tahun menikah ini mendapat sapaan sebagai Tuan Guru Kama.
Pasalnya ia dan sang istri aktif berdakwah serta membina majelis taklim setempat.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.