Berita

Objek Wisata Kete Kesu Toraja Utara Sulawesi Selatan

Kete Kesu adalah salah satu objek wisata unggulan yang harus Anda datangi jika Anda sedang berlibur di kawasan Toraja Utara Sulawesi Selatan.

Objek wisata satu ini memang terkenal sebagai sebuah desa yang kaya akan sejarah, berpadu dengan budaya dan keindahan panorama alam yang membuatnya semakin populer.

Desa Adat instagenik ini seolah menjadi magnet yang menarik para wisatawan untuk datang ke Toraja. Penasaran? Yuk simak ulasannya.

Informasi Seputar Objek Wisata Kete Kesu Toraja Utara Sulawesi Selatan

Rumah Adat

Desa wisata yang telah lama menjadi destinasi favorit di Tana Toraja ini terkenal dengan deretan rumah Adat Toraja atau Tongkonan berusia ratusan tahun.

Sebagian Tongkonan diperkirakan berusia sekitar 300 tahun. Tongkonan sendiri merupakan rumah panggung khas Toraja yang tinggi menjulang.

Pada bagian dinding terdapat papan dengan berbagai ukiran khas Toraja dan atap berbentuk seperti perahu tertelungkup.

Atap ini terbuat dari buritan berlapis ijuk hitam yang bentuknya sekilas menyerupai tanduk kerbau. Pada bagian atas rumah, terdapat sepasang patung kepala kerbau.

Patung ini terdiri dari tiga warna yaitu putih hitam dan belang atau bule. Pada beberapa Tongkonan terdapat tambahan berupa patung kepala ayam atau naga.

Patung tambahan ini sebagai tanda bahwa pemilik rumah merupakan sosok tertua di tempat ini. Yang unik adalah, rumah ini tidak menggunakan material paku.

Ciri khas lain dari rumah adat Tongkonan ini adalah pintu rumah yang di buka kearah atas dan rumah yang selalu menghadap ke utara.

Masyarakat Toraja percaya bahwa para leluhurnya berasal dari utara, sehingga masyarakat selalu membangun rumahnya menghadap ke utara.

Masyarakat juga percaya bahwa setiap orang yang meninggal akan kembali berkumpul dengan keluarga dan arwah leluhur yang berada di utara.

Makam Kuno

Selain bentuk rumah adat yang menarik, para pengunjung juga dapat melihat makam kuno yang terkesan begitu mistis.

Beberapa makam adat telah tertutup dengan jeruji besi untuk mencegah adanya pencurian terhadap patung jenazah adat (Tau-tau).

Beberapa jenazah bahkan dapat Anda lihat dengan jelas dari luar bersama dengan harta yang terkubur di dalamnya

Peti mati tradisional atau ereong yang ada di desa ini juga memiliki bentuk yang unik, mulai dari perahu hingga berbentuk kerbau dan babi.

Sebagai salah desa tertua di Kecamatan Sanggalangi, Desa kete Kesu menjadi tempat berlangsungnya sejumlah upacara tradisional Toraja.

 Beberapa upacara adat yang populer yaitu Rambu Solo dan Rambu Tuka.

Rambu Solo merupakan upacara pemakaman yang begitu meriah hingga 7 hari lamanya sebagai bentuk penghormatan kepada jenazah.

Sedangkan Rambu Tuka merupakan upacara ketika ingin memasuki rumah baru.

Pesona rumah adat dan makam kuno berusia ratusan tahun yang masih kokoh membuatnya kemudian mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai cagar budaya warisan dunia.

Sedikit tips bagi Anda yang ingin datang berkunjung, harus membawa perbekalan untuk memenuhi kebutuhan harian karena fasilitas yang cukup terbatas.

Untuk memasuki kawasan objek wisata ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 5.000 saja per orang.

Harga tiket ini berlaku untuk wisatawan domestik. Bagi wisatawan asing harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000.

Dengan harga tiket terjangkau dan pesona yang begitu memukau, membuat tempat ini menjadi destinasi wisata alternatif yang dapat Anda kunjungi ketika liburan.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button