Berbagai macam jenis obat sesak napas banyak tersedia di apotik. Anda dapat membelinya sesuai kebutuhan, ada yang berbentuk tablet, sirup maupun cair. Namun, ada juga obat yang digunakan dengan cara dihirup. Berikut beberapa nama obat-obat untuk sesak napas yang bisa dibeli di apotik.
Short-Acting Beta Agonist
Short-Acting Beta Agonist merupakan salah satu obat yang bisa meredakan asma dalam waktu cepat. Oleh karena itu, tak heran jika obat yang satu ini banyak dijadikan pilihan untuk mengobati sesak napas.
Efek kerjanya lumayan cepat, hanya memerlukan hitungan detik setelah diberikan. Orang sesak napas dapat bernapas normal kembali. Short-Acting Beta Agonist biasanya berbentuk levalbuterol dan albuterol.
Long-Acting Beta Agonist
Long-Acting Beta Agonist termasuk dalam jenis obat bronkodilator yang berguna menjaga kelapangan jalan napas. Dengan demikian, napas tidak terasa sesak karena jalannya tidak menyempit.
Pada umumnya, Long-Acting Beta Agonist digunakan untuk mengatasi sesak napas dengan cara menghirupnya. Akan tetapi perlu Anda perhatikan, obat tersebut tidak Anda konsumsi ketika asma tengah kambuh.
Hal tersebut dikarenakan, reaksi yang ditimbulkan untuk mengobati sesak napas terbilang lama. Keadaan napas yang sesak karena serangan asma tidak bisa segera ditangani. Oleh sebab itu, Long-Acting Beta Agonist hanya dianjurkan sebagai obat untuk mencegah kambuhnya gejala asma.
Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan obat yang digunakan untuk mengobati sesak napas dalam jangka pendek. Peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan sehingga menyebabkan sesak napas bisa ANda atasi dengan Kortikosteroid.
Cara kerja obat tersebut adalah dengan menekan produksi lendir. Dengan demikian, udara dapat keluar masuk dengan lebih mudah. Gejala penyebab sesak napas juga dapat segera reda. Obat Kortikosteroid di apotik tersedia dalam bentuk oral, suntik dan hirup.
Selain sebagai obat sesak napas, Kortikosteroid juga dapat Anda gunakan sebagai pencegah teradinya gejala asma. Pada umumnya, banyak dokter yang menganjurkan untuk mengonsumsi obat Kortikosteroid pada pasien yang memiliki penyakit asma akut.
Obat tersebut dapat mengurangi, bahkan mencegah peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan. Dosis obat untuk pasien sesak napas ini biasanya berbeda-beda tergantung kegunaannya.
Obat untuk mengatasi asma dosisnya akan lebih tinggi daripada untuk mencegah kambuhnya penyakit asma. Oleh sebab itu, Kortikosteroid tidak baik untuk penggunaan dan konsumsi secara bebas. Lebih baik Anda pergi ke dokter terlebih dahulu untuk meminta resep.
Teofilin
Teofilin tergolong obat yang bisa Anda gunakan untuk mengobati sesak napas. Obat tersebut bekerja dengan mengendorkan otot-otot yang terdapat pada saluran pernapasan. Dengan demikian, aliran udara lebih lancar. Proses pernapasan pun juga tidak terhambat.
Teofilin merupakan obat yang konsumsinya hanya boleh atas resep dokter, meskipun banyak terjual di apotik. Obat sesak napas yang satu ini memiliki dosis berbeda-beda pada setiap penderita sesak napas. Itu mengapa, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Efek samping yang bisa muncul setelah mengkonsumsi Teoifilin di antaranya, rasa mual dan ingin muntah, kepala terasa sakit, diare, perasaan sensitif dan mudah tersinggung, serta insomnia. Selain itu, Teofilin ternyata juga bisa menyebabkan peningkatan urin, gelisah dan tremor.
Banyak sekali bukan efek samping yang timbul dari Teofilin? Nah, jika efek samping yang Anda rasakan setelah meminum Teofilin tidak kunjung reda, segera periksakan ke dokter. Jika terjadi alergi, hentikan pemakaian obat tersebut.
Ipratropium
Ipratropium merupakan obat untuk sesak napas yang termasuk pada golongan antikolinergik. Obat tersebut biasa orang-orang gunakan untuk meredakan sesak napas dan batuk pada penderita PPOK.
Di apotik, Ipratropium tersedia dalam banyak bentuk. Ada yang berbentuk inhaler, cairan nebulizer dan spray. Pengonsumsian obat tersebut tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan petunjuk dokter, karena dosisnya sangat bergantung pada indikasi.
Efek samping yang timbul dari Ipratropium di antaranya rasa pusing dan mual. Namun, obat tersebut juga dapat menimbulkan panas pada ulu hati, rasanya seperti asam lambung naik. Selain itu, Ipratropium juga menyebabkan Anda kesulitan buang air besar dan kecil.
Rongga mulut pun terasa kering dan punggung bagian belakang terasa nyeri. Nah, jika setelah Anda meminum Ipratropium menyebabkan gejala efek samping yang terlalu berlebihan, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Leukotriene Modifiers
Leukotriene Modifiers berfungsi melawan sel darah putih penghambat sirkulasi udara di paru-paru. Obat yang satu ini sangat direkomendasikan bagi anak-anak yang mengalami sesak napas. Salah satu obat jenis Leukotriene Modifiers adalah Montelukast.
Obat tersebut di apotik tersedia dalam dua bentuk. Tablet kunyah bagi anak-anak yang berusia 2-6 tahun. Sedangkan bagi anak-anak yang masih berusia di bawah 1 tahun tersedia dalam bentuk obat puyer.
Selain Anda obati dengan mengonsumsi obat sesak napas, sebenarnya sesak napas dapat Anda cegah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat membuatnya kambuh. Seperti halnya, berhenti merokok dan menjauhi asap rokok.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.