3 Nama Konglomerat Thailand yang Menjadi Tersangka Kasus Viral Tangmo Nida

Reportasee.comNama konglomerat Thailand rupanya ikut terseret dengan kasus kematian Tangmo Nida yang viral beberapa waktu lalu sampai sekarang.

Setidaknya ada tiga konglomerat di Thailand yang telah berstatus sebagai tersangka.

Ketiga konglomerat tersebut antara lain Sand, Por dan Robert.

Mengutip dari media setempat, ketiganya adalah orang-orang kaya yang menghabiskan waktu dengan Tangmo Nida sebelum ia tewas.

Mereka resmi menjadi tersangka usai kepolisian Thailand menilai ketiganya sudah melakukan kelalaian yang berakibat tewasnya Tangmo Nida.

Inilah Daftar Nama Konglomerat Thailand Tersangka di Kasus Tangmo Nida

Tiga orang konglomerat  itu yakni Robert, Sand dan Por juga telah menjalani pemeriksaan dari pihak Kepolisian setempat.

Terdapat bermacam jawaban yang ketiganya berikan ketika menjalani pemeriksaan.

Bahkan mereka harus membayar uang jaminan sebesar 200 ribu baht atau senilai 100 juta rupiah.

Memang uang sebesar 200 ribu baht tidak ada apa-apanya bagi mereka yang berstatus sebagai konglomerat.

Berikut adalah profil dan nama konglomerat Thailand yang menjadi tersangka di kasus kematian Tangmo Nida:

1. Sand

Daftar nama tersangka kasus viral Tangmo Nida ada Sand yang mempunyai nama asli yaitu San Wisapat Manomairat.

Dia lahir pada tanggal 11 September 1987 silam dan kini berumur 37 tahun.

Sejak akhir bulan Februari 2022 lalu, Sand sudah menjadi incaran para wartawan di negara Thailand.

Sebab Sand merupakan satu dari lima orang yang tahu tentang kebenaran kasus Tangmo Nida.

Selain itu terkuak fakta bahwa Sand kabarnya terlahir sebagai pria dan kini berstatus sebagai Lady Boy.

Kendati demikian jika kita melihatnya sekilas, Sand sama sekali tidak terlihat seperti Lady Boy.

Sejak kematian Tangmo Nida, ia memilih memprivate akun sosial media Facebook dan Instagram pribadinya.

Sand juga terkenal sebagai orang berlatar belakang kaya di Thailand dan memiliki kolega pejabat serta kalangan artis.

2. Robert

Urutan kedua dalam nama konglomerat Thailand sebagai tersangka kasus Tangmo Nida adalah Robert.

Berdasarkan informasi dari media setempat, Robert Paiboon Trikanjananan merupakan CEO sekaligus pendiri perusahaan bernama Orisma Technology.

Orang-orang menganggap Robert adalah pemimpin dalam pemasaran daring serta penyedia layanan komunikasi digital yang komprehensif.

Selain itu Robert adalah orang di balik sistem pemasaran online yang penting untuk perusahaan besar di sejumlah negara.

Bukan hanya itu, Robert juga kerap melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh besar di negara Thailand.

Polisi menangkap Robert usai 2 hari kematian Tangmo Nida karena 3 kelalaiannya.

Robert mengaku dia adalah pilot kapal sehingga menyebabkan kematian Tangmo Nida.

Setelah polisi menangkapnya, aparat menetapkan Robert sebagai tersangka di kasus viral tersebut.

3. Por

Tersangka ketiga adalah Por yang memiliki nama lengkap Hisopho Tanuphat Lartthaweewit.

Dia lahir pada tanggal 27 Mei 1983 silam di salah satu kota negara Thailand.

Por sendiri terkenal sebagai seorang pengusaha sukses dan mantan pembalap.

Ia pernah menjadi seorang juara di dalam tiga turnamen yang terselenggara di negara Thailand.

Pada tahun 2017 lalu, Por pernah berkata ke media bahwa ia bisa menjual mobil mencapai 500 juta baht per tahunnya.

Beredar informasi yang menyebut Por adalah direktur sekaligus pemilik dan pemegang saham di sebanyak 8 perusahaan.

Tetapi di balik kesuksesannya, Por menjadi tersangka lantaran lalai dalam mengendarai kapal speedboat.

Karena kelalaiannya inilah yang kemudian menyebabkan Tangmo Nida tewas.

Saat ini, ketiga nama konglomerat Thailand tengah menjalani pemeriksaan di kantor kepolisian setempat.

Hingga kini kasus Tangmo Nida masih terus bergulir karena banyaknya spekulasi di masyarakat.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Hot Minggu Ini

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...
spot_img

Topik

Angka Pengunjung Perpusda Ciamis Tahun 2024 Melonjak

Kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Ciamis pada tahun 2024...

Plants vs Zombies 2.1.7 Hadirkan Fitur Gabungan Tanaman Super!

Kabar menggembirakan datang untuk para penggemar Plants vs Zombies!...

Rupiah Diprediksi Tetap di Atas Rp16 Ribu Jelang Natal

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, nilai tukar...

Trump Bertekad Kembalikan Nama Denali ke McKinley

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji akan...

Tragedi Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang

Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan-Malang KM 77...

Honda dan Nissan Bentuk Perusahaan Induk Baru, IPO di Tokyo 2026

Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, tengah...

1.000 Tentara Korea Utara Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membawa dampak luas,...

Vonis Kasus Korupsi Timah: Harvey Moeis Dipenjara 6,5 Tahun, Tuntutan Dikurangi

Pengusaha Harvey Moeis divonis 6,5 tahun penjara dalam kasus...

Berita Terkait

Ketegori Populer

spot_imgspot_img