Sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) menyambut antusias kebijakan insentif yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Kebijakan ini berlaku untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) dan kendaraan hybrid, yang diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Perusahaan multifinance pun memandang kebijakan ini sebagai peluang besar untuk mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan kendaraan, terutama di sektor kendaraan listrik dan hybrid.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka, menjadi salah satu pihak yang menyambut positif kebijakan ini.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menilai insentif pajak ini sebagai stimulus yang sangat baik untuk menarik minat masyarakat, baik untuk menukarkan kendaraan lama atau membeli kendaraan baru.
“Kebijakan ini membuka peluang bagi industri pembiayaan untuk semakin aktif menyalurkan pembiayaan, khususnya untuk kendaraan ramah lingkungan,” ujar Ristiawan dalam wawancara dengan Kontan, Selasa (17/12).
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan, CNAF mencatat bahwa permintaan kendaraan listrik dan hybrid semakin meluas, terutama di kalangan masyarakat menengah ke atas. Hal ini menjadi peluang bagi CNAF untuk mengembangkan produk pembiayaan kendaraan listrik dengan menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan pembiayaan kendaraan konvensional.
Selain itu, CNAF juga memberikan fasilitas tambahan seperti stasiun pengisian daya (charging station) di Kantor Pusat Bintaro, yang semakin mempermudah konsumen dalam memanfaatkan kendaraan listrik.
Untuk tahun 2025, CNAF menargetkan total pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan mencapai Rp 665 miliar, yang menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 39,85% dibandingkan dengan target pembiayaan tahun 2024 yang dipatok sebesar Rp 400 miliar.
Pada tahun 2024, CNAF sudah berhasil mencapai penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp 635 miliar hingga bulan November, tumbuh sebesar 130% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat hanya Rp 276 miliar.
Ristiawan menambahkan, “Pencapaian ini menunjukkan optimisme CNAF untuk menutup tahun 2024 dengan kinerja yang sehat dan berkelanjutan.”
Di sisi lain, PT BNI Multifinance (BNI Finance) juga mengungkapkan sambutan positif terhadap kebijakan pemerintah terkait insentif pajak untuk kendaraan listrik dan hybrid.
Albertus Hendi, Direktur Bisnis BNI Finance, mengatakan perusahaan selalu mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor otomotif, terutama dalam hal penjualan mobil hybrid.
“Kami menyambut baik kebijakan ini, karena subsidi untuk mobil hybrid diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan kendaraan ramah lingkungan pada tahun depan,” ungkap Albertus.
Namun, Albertus juga mengakui bahwa BNI Finance masih terbatas dalam menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), salah satunya disebabkan oleh keterbatasan dana atau cost of fund yang dimiliki oleh bank.
Untuk itu, BNI Finance berencana untuk memperkuat kerja sama dengan induk perusahaan, Bank BNI, guna meningkatkan bisnis captive baik di sektor ritel maupun korporasi.
Albertus berharap dapat mencapai target penjualan yang lebih tinggi pada tahun 2024, dengan proyeksi peningkatan sekitar 10% dari tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, BNI Finance telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,9 triliun hingga November 2024, dengan kontribusi terbesar berasal dari pembiayaan unit baru, mencakup segmen kendaraan penumpang, kendaraan komersial, dan alat berat.
Meski pembiayaan untuk kendaraan ramah lingkungan masih terbatas, BNI Finance optimis bahwa dengan dukungan kebijakan insentif pajak, penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Dengan adanya insentif pajak ini, perusahaan-perusahaan multifinance optimis dapat berperan lebih besar dalam mempercepat transformasi ke kendaraan ramah lingkungan di Indonesia, yang pada akhirnya juga mendukung pencapaian target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.