Mertua atau Orangtua, Mana Lebih Penting? Problema rumah tangga yang kadang pelik apabila ada konflik antara mertua dan orangtua.
Anda sadar betul bahwa mertua adalah orang yang paling berjasa membentuk pribadi pasangan yang Anda suka.
Namun, ada juga tingkahnya yang tidak Anda terima.
Di lain pihak, orangtua pun Anda harus jaga, karena mereka letak surga bagi Anda.
Inilah mengapa bahasan mengenai bagaimana pasangan suami istri memperlakukan orangtua dan mertuanya jadi penting.
Islam punya aturan untuk itu. Jika Anda termasuk kaum yang mau berpikir, tentu hal tersebut akan mudah Anda lakukan.
Kali ini bahasan kita murni dari sudut pandang sebagai menantu dan anak.
Anggap semua mertua sama baik dan buruknya.
Sehingga tidak ada alasan untuk berbuat tak adil pada mertua yang menyebalkan.
Sesungguhnya ada 2 hak untuk mertua.
Pertama, adalah hak untuk dapat silaturahmi dari anaknya, dan yang kedua adalah hak dimuliakan oleh menantu.
Pada hakikatnya menantu adalah anak juga, karena itu mengapa menantu jadi punya kewajiban menghormati mertua.
Sampai sini jelas kalau mertua atau orangtua adalah sama.
Mengembalikan pada firman Allah SWT dalam surah An Nisa ayat 36.
Bahwasanya setiap manusia harus berbuat baik kepada ibu bapak, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, dan juga tetangganya.
Jadi jangan sampai ada rasa sombong merasuki hati.
Jika Anda siap menikah, maka siap menikahi semua orang di dekatnya, tanpa terkecuali.
Jadi, Mertua atau Orangtua?
Hak pertama dan kedua saling berkaitan. Jika suami melakukan kebaikan pada orangtua, istri rido, dan sebaliknya.
Diantara hak yang bisa Anda berikan pada orangtua antara lain menafkahi keduanya.
Apalagi kalau orangtua sudah tak punya penghasilan.
Ingatlah, bagaimana pun suami atau istri Anda dulu sewaktu kecil mereka yang nafkahi.
Hingga sekarang pasangan layak bersanding di samping Anda.
Sesungguhnya harus pula Anda sadari bahwa mertua atau orangtua dengan Anda bisa berselisih paham.
Namun, jangan sampai hal itu membekas sebagai dendam.
Selayaknya keluarga atau orangtua sendiri, ada hal yang tidak bisa kita selalu setuju.
Menyampaikan dengan cara yang baik adalah kewajiban Anda.
Tak mesti Anda terima tapi setidaknya mereka tahu kalau Anda tidak setuju.
Masalah biasanya hadir kalau Anda masih tinggal dengan mereka.
Ada saja hal, meski sepele, bisa jadi masalah.
Saran saya adalah biarkan pasangan Anda yang mendekati mertua.
Kepada anaknya mereka sudah barang tentu lebih legowo dan nrimo.
Pasangan pun lebih tahu bagaimana meluluhkan hati orangtuanya.
Persoalan privasi memang jadi momok besar, mau tinggal serumah atau tidak.
Beda pengasuhan, latar belakang keilmuan, atau kemampuan mengatur emosi bisa jadi bumbu yang memperkeruh sebuah konflik mertua atau orangtua.
Perlakuan yang Anda rasa kurang adil pada mereka juga bisa membuka celah permusuhan.
Keduanya Orang Tercinta
Sekedar tips sederhana yang memperlihatkan rasa adil bagi semua pihak.
Sebagai contoh, mengunjungi semuanya bergantian di akhir pekan, mengalokasikan pendapatan untuk memberi mereka setiap bulan.
Kemudian menghubungi secara berkala mereka jika tinggal berjauhan atau memberi hadiah jika memang sedang ada rejeki.
Sebagai catatan, ketika semisal mau memberikan hadiah, maka Anda yang berikan kepada mertua.
Sebaliknya pun pasangan Anda.
Mungkin memang tak mudah untuk adil.
Namun, Anda bisa berusaha.
Mulailah dari hal kecil yang Anda mampu.
Komunikasi dan interaksi baik seyogyanya Anda dulu yang harus bina sebagai anak.
Buang kaku dan gengsi di hadapan mereka.
Perlakukan layaknya orangtua.
Kini tak akan ada lagi gap mertua atau orangtua.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.