Berita

Menteri PUPR Kritik Bunga KPR Bank BUMN yang Mahal

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengkritik bunga KPR non-subsidi dari bank-bank BUMN yang dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan bank swasta.

Basuki menyoroti perbedaan suku bunga antara PT Bank Mandiri yang mencapai 9 persen, sementara PT BCA hanya menawarkan bunga 5 persen.

“Mandiri itu (suku bunga KPR) 9 persen, itu kan masih mahal. Padahal, BCA (hanya) 5 persen,” ujar Basuki selepas Proptech Convention & Expo di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (23/08/2024).

Kritik ini dilontarkan Basuki karena tingginya bunga KPR dapat menyulitkan masyarakat dalam memiliki hunian, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pemerintah sendiri telah berupaya membantu MBR memiliki rumah melalui program subsidi seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Namun, Basuki menekankan pentingnya bank-bank BUMN untuk lebih efisien dalam memberikan kredit dengan suku bunga yang lebih terjangkau.

“Menurunkan (suku bunga KPR) mungkin itu yang akan kita kejar. Jadi, itu memang harus lebih efisien bank-bank Himbara untuk bisa memberikan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau,” tambah Basuki.

Pernyataan Basuki ini diharapkan dapat mendorong bank-bank BUMN untuk mengevaluasi kembali kebijakan suku bunga KPR mereka, sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang dapat mewujudkan impian memiliki rumah.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button