Artikel

Mengulas Awal Kemunculan Wabah Covid-19

Reportasee.com – Kemunculan wabah misterius berawal pada Desember 2019, ang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok. Munculnya wabah ini berlangsung menjelang perayaan Tahun Baru 2021 dan Imlek.

Wabah ini termasuk kedalam jenis penyakit baru. Sehingga penyebab pastinya belum terungkap. Penyakit ini membuat para penderitanya mengalami kolaps dan bahkan kematian yang terjadi secara tiba – tiba.

Sebagian warga menyebutnya pneumonia misterius karena gejala yang para penderitanya alami sama. Tetapi jenis peyakit ini sangatlah menular.

Adapun yang mengatakan bahwa wabah ini adalah ‘black death’ karena jumlah korban tewas dan kolaps terus menerus bertambah.

Awal Muncul Covid-19

Awalnya penderita kasus pneumonia misterius yang ada di Wuhan pada minggu pertama bulan Januari 2020 adalah sebanyak 27 orang.

Tidak lama setelahnya jumlah ini telah meningkat menjadi 44 orang, dengan 11 orang mengalami kondisi serius.

Kebanyakan dari pasien-pasien itu bekerja pada pasar ikan dan juga menjual berbagai jenis hewan lainnya, salah satu contohnya adalah burung.

Tanggal 9 Januari 2020, akhirnya otoritas Tiongkok telah mampu mengidentifikasi penyebab wabah ini.

Ternyata wabah ini berasal dari keluarga virus korona, yang menyebabkan pandemi SARS 2002 – 2003.

Sekitar seminggu kemudian, yakni pada tanggal15 Januari 2020, seorang suspek penderita wabah korona terdeteksi berada pada salah satu kota Thailand.

Suspek ini adalah seorang perempuan yang berusia 61 tahun asal Tiongkok. Dia menjadi salah satu dari sekian banyak warga Tiongkok yang bepergian ke Thailand karena libur Imlek.

Sampai akhirnya pada tanggal 22 Januari 2020, Kota Wuhan menutup semua akses masuk kesana. Tetapi wabah ini sudah kepalang tersebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Awal Pengumuman

Pada 6 Januari 2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan pernyataan resmi mengenai wabah misterius dari Tiongkok ini.

Pada Saat itu, Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan, Indonesia waspada terhadap wabah misterius dari Wuhan.

Pihaknya pun menyediakan alat pemindai panas tubuh di setiap bandar udara, pelabuhan laut, dan pos lintas batas.”

Sebelumnya, Kementrian Kesehatan telah menyebarkan surat edaran sejak tanggal 5 Januari 2020 kepada seluruh pejabat dan direktur rumah sakit daerah supaya waspada akan gejala dari wabah ini.

Karantina Warga Negara Indonesia dari Wuhan

Bulan Februari 2020, 250 warga negara Indonesia (WNI) pulang dari Wuhan, Tiongkok menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau.

WNI yang baru kembali dari Wuhan melakukan pemeriksaan dan isolasi agar dapat terbukti bahwa mereka tidak membawa virus mematikan dari Wuhan.

Sejak bulan Desember 2019 sekitar 1.000 orang telah tewas akibat wabah misterius ini, selain itu sudah ada 40.000 kasus wabah ini di China dan sejumlah negara dunia lainnya.

Sampai akhirnya Komite Taksonomi Virus Internasional menetapkan nama virus korona jenis baru di Wuhan yaitu SARS-CoV-2.

Penyakit yang di sebabkan oleh virus ini bernama Covid-19 yang berasal dari Coronavirus Desease yang muncul pada tahun 2019.

Dua Kasus Pertama Warga Indonesia

Kasus Covid-19 pertama Indonesia di umumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Terdapat dua orang yang terinfeksi oleh virus ini, yakni seorang ibu dan anak yang telah menjadi tanda masuknya Covid-19 ke Indonesia.

Ibu dan anak ini terduga terinfeksi dan mendapat nama pasien 01 dan 02. Mereka merupakan warga negara Indonesia (WNI) asli depok.

Kedua pasien yang masih sekeluarga terinfeksi saat pasien 01 berkontak dengan warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia.

Sedangkan pasien 02 terpapar melalui transmisi lokal pertama dari Covid-19 pada Indonesia. Inilah awal mula claster pertama Covid-19 tersebar.

Akibat dari Covid-19

Tetangga – tetangga dari pasien 01 mulai takut dan gelisah, serta memberikan stigma negatif pada keluarga yang terduga Covid-19.

Ketakutan ini semakin menyebar hingga seluruh Kota Depok, bahkan daerah – daerah yang pernah pasien 01 kunjungi. Orang – orang mulai merasa takut keluar rumah, berinteraksi dengan warga Depok atau segala hal yang berhubungan dengan Depok.

Pada saat seperti ini, warga di wajibkan untuk menggunakan masker medis untuk menghindari penyebaran infeksi lebih lanjut.

Hal ini membuat harga masker medis melonjak tinggi, yang biasanya Rp25.000 per kotak yang berisi 50 buah masker saat itu menjadi Rp350.000 per kotaknya.

Tanggal 3 Maret 2020, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menindak tegas masyarakat yang memborong masker dan lalu menjual masker tersebut dengan harga yang tidak masuk akal.

Aturan Pembatasan Kerumunan

Tanggal 4 Maret 2020, pimpinan pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) memberikan arahan pada para pengurus masjid dan mushala untuk selalu menjaga kebersihan lantai, tempat wudhu, dan toilet menggunakan cairan disinfektan.

Serta menggunakan vaccum cleaner untuk karpet dan alas shalat lainnya. Para jemaah masjid pun harus membawa sajadah sendiri untuk alas shalat.

Hasil tracing atau pelacakan tempat terhadap pasien 01, menyatakan bahwa pasien yang positif korona paling banyak tinggal daerah Jakarta.

Hal ini karena pasien 01 sering berinteraksi dengan orang daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Pada tanggal 7 Maret 2020, pemerintah melakukan pengawasan terhadap 11 orang terduga lainnya dari Jakarta, Bandung, dan sejumlah kota, termasuk seorang anak buah kapal (ABK) dari kapal Diamond Princess.

Penyataan Pandemi

Pada tanggal 9 Maret 2020 , orld Health Organization (WHO) resmi menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.

Wabah Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 126.000 orang dari 123 negara yang berada pada semua benua yaitu Asia, Eropa, AS, hingga Afrika Selatan.

Sembilan rumah sakit Jakarta telah menjadi tempat pengisolasian dan perawatan pasien Covid-19. Beberapa di antaranya adalah RS PI Sulianti Saroso dan Rumah Sakit Pertamina Jaya.

Tercatat sejak Senin, 23 Maret 2020 RSPI Sulianti Saroso tidak menerima pasien umum. Pada tanggal 16 Maret 2020, pasien 01, 02, dan 03 telah menjalani perawatan selama dua minggu pada RSPI Sulianti Saroso Jakarta dan sudah sembuh.

Kementrian Kesehatan menyebarkan daftar laboratorium yang menjadi rujukan pemeriksaan Covid-19.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa ia tidak akan melakukan lockdown seperti yang yang terjadi pada Wuhan dan beberapa negara lain dengan tujuan memutus rantai penyebaran Covid-19.

Tetapi masyarakat harus melakukan protokol kesehatan 3M, yang berarti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Bersalaman pun sudah tidak boleh demi menghindari kontak fisik antara orang yang satu dengan orang yang lainnya.

BNBP sebagai Pemimpin Penangan Covid-19

Pada tanggal 13 Maret 2020 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi menjadi pemimpin tim reaksi cepat penanganan Covid-19.

Pembentukan tim ini terdapat dalam Keputusan Presiden Nomor 7 yang telah resmi ia tanda tangani pada 13 Maret 2020.

WHO mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan mendesak Indonesia untuk fokus mendeteksi kasus virus, melakukan pengujian laboratorium, dan meningkatkan mekanisme tanggap darurat, termasuk mendeklarasikan darurat nasional.

Pada 14 Maret 2020, Istana mengumumkan bahwa Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi terinfeksi virus korona. Pengumuman ini memancing kepanikan sejumlah para kru media.

Pasalnya, sepekan belakangan mereka meliput kegiatan Menteri Perhubungan dengan jarak yang cukup dekat.

Stay at Home

Pada tanggal 15 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan perihal bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah dengan tujuan membatasi kegiatan luar rumah.

Nah dari sejak saat inilah Indonesia mulai menerapkan lockdown bagi orang-orang yang memang tidak berkepentingan keluar rumah.

Sekian adalah kilas balik awal mula pandemic Covid-19, semoga dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan tidak ikut menyebarkan virus korona.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button