Reportasee.com – Mengenal gejala penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Bahkan kadang terjadi pada momen–momen yang tidak terduga, seperti saat meeting, hangout, atau bahkan saat mau tidur.
GERD termasuk penyakit yang umum bagi masyarakat Indonesia karena penyakit ini memang nyambung dengan faktor gaya hidup. Gaya hidup seperti pola makan yang buruk adalah pemicu utama dari GERD.
GERD termasuk ekdalam penyakit yang kambuhan, jadi kadang bisa tidak kambuh selama beberapa hari sampai beberapa bulan tapi tiba tiba kambuh setiap hari pun bisa.
Jika kambuh yang terjadi terlalu sering, maka perlu curiga bahwa GERD yang anda alami sudah mencapai tahap serius.
Tentang Penyakit GERD
Gejala–Gejala GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik ke kerongkongan.
Permasalahannya adalah saat asam lambung naik ke kerongkongan, asam lambung akan menyebabkan adanya iritasi pada dinding kerongkongan hingga luka.
Hal inilah yang membuat berbagai macam gejala GERD muncul. Berawal dari perasaan tidak nyaman pada dada sampai mual dan muntah.
Kadang juga dada akan terasa perih seperti terbakar, hal ini biasa terkenl dengan nama heartburn. Umumnya rasanya muncul pada bagian tengah dan belakang tulang dada, kadang juga pada ulu hati dan kerongkongan.
Gejala ini bisa berlangsung selama 2 jam. Tetapi jika melakukan hal yang tidak boleh bagi seorang penderita GERD, seperti setelah baru selesai makan langsung tiduran.
Akan terasa nyeri yang lebih sakit pada bagian dada yang seperti terbakar dan lebih lama gejalanya berlangsung. Meskipun berbeda, kadang nyeri pada bagian dada yang terbakar ini sering terdiagnosa sebagai penyakit jantung.
Sebenarnya kenaikkan asam lambung ke kerongkongan itu hal yang biasa terjadi. Contohnya saja saat anda selesai makan dengan porsi yang terlalu banyak dan anda langsung berbaring.
Permasalahannya itu jika asam lambung naik ke kerongkongan secara terus menerus, apalagi jika mencapai dua kali seminggu, anda bisa jadi mengalami GERD.
Untuk penyembuhan dan analisa nya anda dapat langsung mendatangi dokter karena jika terus menerus terjadi akan mengacu pada gejala yang lebih serius.
Beberapa gejala umum penyakit GERD, sebagai berikut:
- Heartburn, biasanya setelah makan dan terjadi pada malam hari
- Sakit dada dan susah menelan seperti ada benjolan pada tenggorokan
- Bagian mulut terasa pahit atau asam
- Muntah dan mual
- Kesulitan bernapas
Jika gejala kambuh pada malam hari gejala GERD dapat menimbulkan:
- Timbulnya radang tenggorokan
- Batuk parah
- Tidak bisa tidur
- Sesak napas atau asma
Penyebab GERD
Untuk mengenal gejala penyakit GERD, harus tahu dulu penyebabnya.
Sebenarnya ada katup kerongkongan yang secara otomatis terbuka dan tertutup saat lambung sedang mencerna makanan, sehingga asam lambung tidak akan naik ke kerongkongan.
Katup kerongkongan akan membuka saat makanan dan minuman dari mulut masuk ke lambung. Lalu setelah masuk, katup kerongkongan akan menutup lagi.
Tetapi otot pada bagian bawah katup kerongongan ini bisa melemah dan dapat menyebabkan katup mudah terbuka.
Sehingga bahkan jika tidak ada makanan dan minuman yang masuk pun, katup bisa terbuka. Maka dari itulah kenapa asam lambung mudah naik ke kerongkongan.
Penyakit ini lebih rentan muncul untuk generasi millennial, yakni orang kelahiran tahun 1980 sampai 1990-an. Karena saat ini mereka sedang ada pada usia produktifnya, sehingga resiko terkena GERD lebih tinggi.
Berikut adalah penyebab terkena GERD:
- Makan dengan porsi yang berlebihan
- Makan pedas, berminyak, dan berlemak
- Perokok
- Mengalami stress berat
- Makan saat mau tidur
- Minum alcohol
- Minum kopi
- Menggunakan obat seperti aspirin
- Obesitas. Kondisi berat badan yang berlebih bisa meningkatkan tekanan pada perut dan membuat gejala Gerd lebih parah. Meskipun begitu ikatan antara obesitas dengan penyakit Gerd belum secara jelas terdeteksi, tetapi obesitas bisa menjadi salah satu penyebab dari penyakit GERD.
- Hiatal hernia. Hal ini terjadi saat bagian atas lambung terdorong masuk ke dalam rongga dada melewati diafragma. Kondisi seperti ini dapat membuat tekanan pada katup LES turun yang menyebabkan asam lambung terpicu naik.
- Ibu hamil. Rentan merasakan nyeri pada ulu hati nya yang lama kelamaan berujung pada penyakit GERD. Ketika hamil, kandungan hormon estrogen dan progesterone pada tubuh akan meningkat. Meningkatnya kedua hormone ini dapat membuat otot LES menjadi rileks. Selain itu, saat hamil dapat tekanan pada rongga perut akan berlebih dan memicu penyakit GERD.
- Penderita scleroderma. Penyakit autoimun ini menyebabkan kulit dan organ – organ tubuh menjadi keras dan tebal. Penyakit ini menyebabkankan produksi kolagen berlebih. Kelebihan kolagen ini kemudian tersimpan dalam kulit tetapi organ lain pun dapat menyimpannya, termasuk otot kerongkongan dan juga dinding usus. Jika kasus skleroderma sudah parah, maka bagian bawah kerongkongan (termasuk LES) akan menjadi keras dan tebal. Hal ini akan mengganggu fungsinya. Maka nantinya akan mengganggu turunnya makanan ke lambung dan berisiko membuka jalan asam lambung naik ke kerongkongan. Sehingga memicu penyakit Gerd.
- Pencernaan makan lambat. Memiliki fungsi otot atau saraf lambung yang berbeda dan seharusnya. Fungsi lambung yang tidak normal ini dapat membuat makanan tercerna lebih lambat. Hal ini membuat proses pengosongan lambung tertunda maka memberikan tekanan dalamnya dan membuat kemungkinan asam lambung naik lebih tinggi.
Makanan dan Minuman Pemicu GERD
nah ini juga salah satu hal yang penting untuk mengenal penyakit GERD. Beberapa jenis makanan dan minuman dapat menyebabkan penyakit GERD kambuh dan membuatnya lebih parh dari sebelumnya.
Berikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman tersebut:
- Makanan yang mengandung lemak tinggi
- Semua makanan pedas
- Buah – buahan yang asam. Seperti jeruk, nanas, tomat, dan buah sitrus
- Coklat
- Semua jenis bawang
- Semua jenis minuman bersoda
- Minuman seperti teh dan kopi
- Alcohol
Perubahan Gaya Hidup untuk Meminimalisir Penyakit GERD
Penanganan penyakit GERD harus berbarengan dengan perubahan gaya hidup yang tadinya sembarangan menjadi lebih sehat.
Biasanya perubahan gaya hidup ini juga tentunya bersamaan dengan anjuran dokter dan juga obat – obatan yang sudah dokter berikan.
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang harus para penderita GERD jalani:
- Untuk para perokok anda harus stop merokok
- Bagi anda yang obesitas maka anda harus sering berolahraga untuk kebugaran dan mengurangi berat badan
- Makanlah dengan porsi yang kecil
- Jangan langsung berbaring setelah makan
- Hindari jenis-jenis makanan dan minuman yang menjadi pemicu GERD
- Sering melakukan relaksasi
Obat-obatan untuk Mengatasi GERD
Obat – obatan yang dapat mengatasi saat GERD kambuh:
- Antasida, dapat menetralkan asam lambung
- H2 receptor blocker, dapat mengurangi produksi asam lambung. Contohnya cimetidine, famotidine, dan nizatidine
- Proton pump inhibitor, untuk mencegah atau menghambat produksi asam lambung dan memulihkan kerongkongan. Contohnya lansoprazole dan omeprazole
Nah itu dia pentingnya mengenal gejala penyakit GERD, jika anda sudah rutin berobat dan mengubah gaya hidup tetapi gejala terus saja bermunculan. Biasanya dokter akan menganjurkan operasi.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.