Pengamat kesehatan seksual sekaligus spesialis obstetri dan ginekologi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, mengungkap bahwa beberapa jenis makanan dapat memicu keputihan pada wanita, terutama yang disertai rasa gatal pada area vagina.
Pernyataan ini disampaikan dr Boyke dalam sebuah wawancara di Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024).
“Keputihan sering memberikan tanda tertentu. Kalau disertai rasa gatal, sebaiknya segera periksa ke dokter. Beberapa makanan seperti buah kesemek, daging kambing, dan seafood—terutama cumi-cumi—bisa memicu keputihan yang menimbulkan gejala gatal,” ungkap dr Boyke.
Keputihan: Fisiologis vs. Patologis
dr Boyke menjelaskan bahwa keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fisiologis dan patologis.
- Keputihan fisiologis merupakan keputihan alami yang tidak menimbulkan gangguan. “Jenis ini biasanya tidak gatal, jumlahnya sedikit, tidak berwarna, tidak berbau, dan biasanya muncul karena rangsangan,” jelasnya.
- Sebaliknya, keputihan patologis terjadi akibat infeksi atau kondisi kesehatan tertentu seperti miom atau kista. “Keputihan patologis ditandai dengan gatal, perih, warna kehijauan, bercampur darah, atau bau tidak sedap. Dalam beberapa kasus, seperti kanker, bisa juga muncul darah setelah berhubungan seksual,” tambah dr Boyke.
Jika gejala keputihan patologis mulai dirasakan, ia mengimbau agar segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Penyebab dan Pencegahan Keputihan
Menurut dr Boyke, selain faktor makanan, alergi dan kebiasaan sehari-hari juga berkontribusi terhadap keputihan. Ia memberikan beberapa tips sederhana untuk mencegahnya:
- Gunakan pakaian dalam berbahan lembut, seperti katun, yang dapat menyerap keringat dengan baik.
- Pastikan pasangan seksual bebas dari penyakit menular seksual.
- Hindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi berlebihan.
- Perhatikan kebersihan organ intim dengan benar.
“Keputihan yang bersifat alergi juga perlu diwaspadai. Pilih celana dalam berbahan karbon yang baik untuk mencegah iritasi, serta pastikan kebersihan pasangan agar tidak terjadi infeksi menular,” tutup dr Boyke.
Mengenal lebih jauh tentang keputihan dapat membantu wanita memahami kondisi tubuhnya, sehingga mereka bisa mengambil langkah pencegahan dan penanganan dini untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.
Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.