Berita

Mahasiswa Pendidikan Matematika Unigal Ciptakan Media Belajar Unik dari Biji Sacha Inchi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Galuh berhasil menciptakan inovasi pembelajaran yang menarik.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang mereka ikuti, para calon guru ini berhasil mengembangkan media pembelajaran manipulatif digital berbasis biji Sacha Inchi, sebuah tanaman lokal yang kaya akan nilai budaya dan ekonomi.

Pelatihan yang dipimpin oleh Nur Eva Zakiah, M.Pd., ini bertujuan untuk mencetak guru-guru yang tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi digital secara kreatif.

Dengan menggabungkan konsep matematika dan budaya lokal, mahasiswa diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.

Nur Eva Zakiah menuturkan, kegiatan ini sejalan dengan visi program studi Matematika Universitas Galuh, yakni untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan.

“Juga, memiliki karakter yang kuat dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujar Nur Eva Zakiah.

Pilihan biji Sacha Inchi sebagai bahan dasar media pembelajaran bukan tanpa alasan. Tanaman ini memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi di wilayah tersebut.

Dengan memanfaatkan biji Sacha Inchi, mahasiswa tidak hanya menciptakan media belajar yang unik, tetapi juga turut mempromosikan potensi lokal.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pembelajaran matematika tidak harus membosankan,” tambah Sri Solihah, M.Pd., salah satu anggota tim pengabdian.

Menurut Sri Solihah, dengan memanfaatkan teknologi dan bahan-bahan alam sekitar, kita bisa menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan.

Selama satu bulan, mahasiswa mengikuti berbagai tahapan pelatihan, mulai dari pemahaman konsep dasar hingga praktik pembuatan media.

Dengan bimbingan para dosen, mahasiswa berhasil menciptakan berbagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif.

“Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini,” ujar salah satu mahasiswa peserta pelatihan.

Ia mengaku belajar banyak hal baru tentang bagaimana menggabungkan teknologi dengan pembelajaran matematika.

Selain itu, ia juga yakin media yang ia buat akan sangat bermanfaat bagi siswanya di kemudian hari.

Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program studi lain dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Dengan mencetak guru-guru yang kreatif dan inovatif, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.

Mereka tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu menginspirasi siswa-siswa mereka untuk terus belajar dan berkembang.

“Kami berharap lulusan kami nanti dapat menjadi agen perubahan di dunia pendidikan,” tutup Nur Eva Zakiah.


Eksplorasi konten lain dari Reportasee.com™

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Back to top button